Chapter 08 - Bunda mertua

2.9K 143 4
                                    

-♡♡♡-

Raka dan Mitha kini sudah sampai didepan kediaman orangtua Raka, rumah mewah namun kelihatan begitu asri karena banyaknya tanaman hias yang menghiasi halaman depan rumah tersebut. Memang Bunda Nita atau ibu mertua Mitha itu gemar sekali menanam berbagai tanaman hias ataupun bunga, bahkan dihalaman belakang rumah pun beliau memiliki kebun yang cukup luas, yang ditumbuhi oleh berbagai macam jenis bunga cantik dan juga pohon buah-buahan, entah itu yang berukuran kecil ataupun besar, yang membuat Mitha betah jika sedang berkunjung kesini.

Mitha pun segera mengetuk pintu didepannya, dan tak lama kemudian pintu didepannya pun terbuka, menampilkan wanita yang masih terlihat cantik diusianya yang hampir memasuki kepala lima.

Mitha tersenyum manis seraya menyambut pelukan hangat yang wanita itu berikan padanya, menyalami tangannya dengan sopan yang langsung dihadiahi kecupan sayang dipipinya.

"Duh, menantu cantik Bunda akhirnya kesini juga! Bunda kangen banget tau," ujar Nita lembut.

"Mitha juga kangen banget sama Bunda! Maaf ya Bunda, Mitha kesini tapi gak bawa apa-apa," balas Mitha seraya tersenyum tak enak.

"Ih, gak papa sayang! Oh ya, kalian udah makan belum? Kok Raka masih pake baju kantor sih, gak ganti baju dulu?" tanya Nita.

"Nggak Bunda, kita emang dari kantor terus langsung kesini, jadi gak sempet ganti baju dulu," jawab Mitha.

"Lho Raka, kamu ajak menantu Bunda ikut kerja dikantor?" tanya Nita yang sudah memelototkan matanya menatap Raka.

"Iya Bun, biar dia ada kerjaannya dikit, gabut banget soalnya dirumah mulu!" jawab Raka asal.

Nita yang mendengar hal itu pun sontak berkacak pinggang siap untuk memarahi Raka.

"Bohong Bun, jangan didengerin! Tadi Mitha kekantor cuman nganterin makan siang doang kok, tapi karena tau pulangnya mau kesini jadi Mitha milih tungguin Raka aja dikantor sekalian nemenin juga," jelas Mitha.

"Kamu ya! Bohongin Bunda mulu! Untung gak beneran disuruh kerja, kalo beneran Bunda cubit pinggangnya sampe merah!" ancam Nita menatap galak Raka.

"Tega banget! Sebenernya yang anak Bunda tuh Raka apa Mitha sih?" protes Raka.

"Anak kandung Bunda ya jelas si cantik dong, kalo kamu mah cuma anak pungut!" cetus Nita.

"Bunda berdosa banget, Raka sakit hati nih!" ujar Raka dramatis.

"Udah yuk sayang, kita masuk!" ajak Nita pada Mitha tanpa perduli dengan drama yang dibuat anak semata wayangnya.

"Gue berasa jadi anak yang terbuang anjir!" gumam Raka kemudian ikut melangkah masuk mengikuti dua wanita itu.

"Makan dulu yuk! Kalian pasti belum makan, kan?" tawar Nita.

"Nanti aja deh Bun, biar sekalian sama Ayah! Raka mau mandi dulu sama Mitha," sahut Raka dari belakang.

"Yaudah, oke! Tapi kalian nginep ya, besok pagi baru pulang, Bunda masih kangen sama Mitha soalnya!" ujar Nita.

"Iya Bunda. Ayo buruan Tha, kekamar!" Raka berucap sembari melangkah terlebih dahulu kekamarnya yang berada dilantai dua.

"Kalo gitu Mitha keatas dulu ya, Bun!" pamit Mitha yang langsung dibalas anggukan kepala dari Nita dan juga usapan sayang dipuncak kepalanya.

Couple Prik!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang