CPL_27

4.4K 251 12
                                    

Minggu berikutnya tanpa dicegah Haechan berkeinginan segera menemui orang-orang yang paling mengesalkan sepanjang hidupnya hingga saat ini. Begitu penasaran siapa orang yang merencanakan hal menjijikkan seperti itu. Apa motifnya? Kenapa hatinya begitu tertutup?

Menitipkan si kembar dengan mommy Taeyong dan mommy Ten, Haechan pergi ke rumah lamanya ditemani sang suami. Sebenarnya keadaan Haechan masih rentan paskah melahirkan, tapi siapa yang bisa menghalangi niat beruang baru lahiran ini.

"Padahal aku suka sama desain rumah ini." Haechan menatap rumah kesukaannya sendu. 

"Kita bisa membuat rumah dengan desain lebih bagus nanti. Ayo kita masuk, daddy sudah menunggu."

"Daddy John?"

"Keduanya."

Masuk ke dalam rumah, Haechan langsung disambut oleh beberapa perempuan cantik. "Kok kalian ada di sini?" Bingung Haechan.

"Kami tidak mau ketinggalan mengeksekusi hari ini lah!" Seru Hyena semangat.

"Ikutlah mereka dulu, Jyung mau berbicara sama daddy." Suruh Mark. "Sekalian ceritakan pada Echan." Pinta Mark kepada Hyena.

"Oh tenang saja, akan ku ceritakan tanpa kamu minta."

"Cerita apa?"

"Ayo duduk dulu." Ajak Sovelly.

Setelahnya mereka duduk melingkar dengan cemilan sehat dihadapan  mereka. Je Haa yang menyiapkan tadinya. Pokoknya ibu dalam fase menyusui harus makan-makanan sehat.

"Ngomong-ngomong Seo Yeon mana?"

"Ada sih, tapi dia tidak bisa berkumpul di sini." Timbal Je Haa.

"Huh?"

"Nanti juga kamu ketemu kok, Chan. Tapi, kamu dengarkan dulu cerita Hyena."

"Kita mau bergosip kah?"

"Ya sejenis itulah .... Tapi ini menyangkut dirimu."

"Kenapa aku?"

"Karena pemerannya kamu dan musuh mu."

"Kapan aku punya musuh?" Bingung Haechan.

"Makanya jadi orang peka sedikit, bisa membedakan mana yang lawan mana yang kawan."

"Sudah-sudah, dengarkan aku bercerita." Lerai Hyena sebelum kegiatan adu mulut meleber kemana-mana.

Ketiga orang itu diam, kini memperhatikan Hyena siap menjadi pendengar.

"Sebelumnya aku mau tanya dulu. Apa yang akan kamu lakukan kepada orang-orang itu, Chan?"

"Tidak muluk-muluk, bakal ku cincang penisnya sampai habis."

"Terus?"

"Tapi sebelum itu, mereka harus merasakan nikmatnya surga dunia, hahaha ...."

"Dengan siapa?"

"Bawahan Daddy banyak, gunakan mereka."

"Maksudmu digilir?"

"Betul sekali. Hingga mereka mati, hihihi ...."

"Ide bagus. Tapi, bagaimana kalau ada seorang perempuan yang kamu kenal terlibat?"

"Oh benarkah? Tidak ada pengecualian. Apa yang mereka tanam, itulah yang akan mereka tuai."

"Oke. Sekarang aku bakal cerita. Dulu waktu kamu bekerja di bank pada awal masa kehamilan, aku pernah mengirimkan pesan mengajak pergi, sebenarnya aku memang banyak pekerjaan waktu itu. Aku melakukan itu cuma untuk mengulur waktumu saja sampai orang suruhan ku membawa mobilmu pergi. Kalau tidak begitu, kamu pasti sudah meninggal karena kecelakaan. Aku cuma tanggap dengan tindakan yang ini, yang kedua aku terlambat tahu sampai kejadian tidak mengekan itu terjadi. Dia sedikit bertindak tapi langsung ingin merenggut nyawa.  Melihat kamu sehat saja hingga medekati HPL, membuat dia begitu marah. Mungkin ada tindakan lain yang dia lakukan tapi aku tidak tahu. Dari sisimu mungkin ada cerita jika ku beritahu namanya. Pada awalnya aku merasa dia tidak akan berani bertindak lebih karena setelah kejadian mobil itu Mark selalu ada di dekatmu. Ternyata dia terlalu dibutakan oleh amarah."

Calon Penerus Lee • MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang