CPL-11

6.6K 532 30
                                    

Mark melirik ponselnya dari awal meninggalkan rumah sampai tempat tujuannya sudah dekat. Mark ini sedang memantau pembangunan rumah permintaan sang istri sebelum pergi. Jarak dari rumah ke lokasi sekitar sejam lebih. Selama itu pula, Mark menunggu balasan pesan dari istrinya dengan perasaan gelisah. Mark sampai berpikir apakah ini yang dirasakan oleh orang-orang yang tengah dimabuk cinta kali ya?

Ting ....

"Akhirnya~" Mark bisa bernapas lega juga.

"Aduh-aduh istri siapa ini kok cantik tidak ada duanya, hihihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aduh-aduh istri siapa ini kok cantik tidak ada duanya, hihihi ...." Mark memandangi foto itu sambil senyum-senyum tidak jelas, "ku telpon saja."

"Echan tidak mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Echan tidak mandi."

"Kenapa?"

"Kamar mandinya marah jadi Echan malas mandi."

"Bisa begitu, ya."

"Iya bisa."

"Terus sekarang lagi apa?"

"Jadi penonton daddy nempelin mommy"

"Jangan dilihat, Sayang, nanti mata kamu ternodai."

"Mana ada begitu. Hyung di mana kok terdengar ramai?"

"Hyung di lokasi rumah baru kita."

"Benarkah?! Secepat itu?!"

"Iya, Sayang~"

"Huhu .... Tidak sabar punya rumah baru~ kira-kira berapa lama jadinya, Hyung?"

"Mungkin 2 minggu." Jawab Mark tidak terlalu yakin.

"Apa? Jangan-jangan rumahnya kecil cuma selebar kamar Echan, ya?"

"Mana mungkin sekecil itu, Sayang. Setengah dari rumah kita yang lama."

"Kalau begitu tidak mungkin dalam 2 Minggu selesai."

"Bisa-bisa. Yang kerja sekitar seratus orang lebih kok."

"APA?! KOK SEBANYAK ITU?!"

"Daddy John tuh yang nambahin. Hyung ikut saja."

"Oh, daddy rupanya. Hyung maklumi saja kalau begitu."

"Sayang selca dong."

"Sebentar."

Gedubrak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gedubrak!

"ADUH! JANTUNGKU! DADDY JOHN!!"

"Ya ampun Mark, kalau jalan lihat-lihat, masa iya pohon ditabrak. Terus kenapa teriak-teriak begitu? Sakit jantung kah?" Johnny menatap aneh menantunya itu. Sedangkan yang ditatap malah seperti orang gila.

"Daddy, lihat istriku imut sekali, hehe ...." Mark menunjukkan foto istrinya itu, "kenapa ada orang seimut ini, Dad?"

"Oh ya, dong .... Anak Daddy itu. Pintarkan Daddy membuatnya?" Mark ngangguk cepat.

"Hallo? Hyung tidak apa-apa?"

"Suamimu tidak baik-baik saja sayang, dia seperti orang gila." Johnny menjawab cepat pertanyaan putranya itu. Mark sendiri mana perduli dengan ucapan mertuanya ini, dia masih sibuk menatap ponselnya sambil jongkok.

"Hahaaha, ada-ada saja." Haechan terkekeh geli diseberang sana.

"Daddy sarankan jangan terlalu lama di sana, nanti suamimu ini semakin gila."

"Siap, Dad!"

"Hyung jemput sekarang saja bagaimana?"

"70% rumah jadi, Echan pulang."

"Dad, kita nambah 200 pekerja lagi bagaimana?"

"Hyung, jangan berlebihan!"

_^_

Ini tu jatuhnya ngebucin apa nelangsang? :)

_^_

Calon Penerus Lee • MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang