Calon Penerus Lee • Markhyuck

CPL-10

"Sayang, Mami titip mommy Tae dulu, ya. Mami mau ke toilet sebentar. Daddy sebentar lagi sampai kok."

"Kenapa dititip, Mi?"

"Nanti mommy hilang."

"Masa?"

"Mami serius. Jagain ya."

"Siap, Mi."

Haechan melirik mertuanya yang cuma berdiri di samping koper. Terlihat tidak ada yang aneh. Terus apa yang mau dijaga?

Haechan diam sebentar sambil membalas pesan dari suaminya itu. Masa baru beberapa jam ditinggal sudah banyak komplain. Karena agak kesal, Haechan hapus semua pesan berisi keluh kesah itu.

Sret ...

Haechan melirik

Sret ...

Haechan melirik lagi

Sret ...

"Mom." Panggil Haechan ragu.

"Iya?" Mertuanya itu menoleh dengan senyuman di wajahnya. Terlihat seperti orang tengah tertangkap basa melalui sesuai hal yang dilarang.

"Kenapa bergeser-geser begitu?" Tanya Haechan penasaran.

"Tidak apa-apa kok."

"Sini, aku mau pegang tangan Mommy." Haechan mengulurkan tangannya ke arah sang mertua.

Sret ...

Taeyong bergeser mendekat. Menarik sebelah tangan menantunya itu, lalu Taeyong peluk erat.

"Kita beli donat, yuk~"

"Nanti ya, Mom. Kita tunggu mami sama daddy dulu."

"Oke." Taeyong ngangguk patuh.

"Sayang-sayangnya Daddy, ayo pulang."

Keduanya serempak menoleh mendengar suara yang amat familiar menyapa mereka. Panjang umur sekali bukan?

"Kita tunggu Mami dulu, Dad." Jawab Haechan.

"Kata mami dia ada urusan mendadak, jadi sudah pergi duluan." Jaehyun memberitahu menantunya.

"Hah? Kok bisa?" Jelas Haechan bingung, tadi pamit ke toilet kok.

"Daddy tidak tahu. Ayo kita pulang."

"Daddy, kita beli donat dulu, ya."

"Tempat biasa, Bubu?"

"Hm."

"Oke. Sana kalian duluan ke mobil, Daddy mau urus koper dulu."

_^_

Haechan tidak berkedip melihat mertuanya dengan lihai berkutat dengan alat masak. Bau semerbak menguar menyapa indera penciuman Haechan. Rasa lapar Haechan semakin menjadi-jadi.