Cerita ini masih berkelanjutan dengan bab semester 2 (lanjutan) ya teman-teman. Karena aku baru ingat masih ada satu part lagi yang belum aku ceritakan ke kalian.
Jadi, waktu kelas 7 semester 2 kami pernah ditugasi untuk menjadi petugas upacara bendera hari senin.
"Anak-anak, ibu mendapat amanat dari kepala sekolah, bahwasannya minggu depan giliran kelas 7D yang menjadi petugas upacaranya!" Ucap Bu Saed memberitahukan informasi ketika diakhir pelajaran.
"Yah bu.., kenapa harus kita duluan sih yang kedapatan?" Protes Thufa.
"Nanti kelas yang lain juga dapat giliran kok Thufa, tenang aja." Ucap Bu Saed menenangkan.
"Tapi bu.., seharusnya kan di mulai dari kelas A dulu, masa tiba-tiba langsung ke kelas D. Kan gak adil ini bu namanya!" Protes Rama yang ikut tidak terima sama seperti Thufa.
"Sudah sudah! Intinya kepala sekolah hanya memberikan amanat ke ibu, supaya kelas 7D mempersiapkan upacara benderanya minggu depan. Dan ibu sudah menyampaikannya ke kalian, jadi ibu harap kalian semua mempersiapkannya dengan semaksimal mungkin." Ucap Bu Saed melerai.
"Besok saat jam pulang sekolah kalian jangan pulang terlebih dahulu ya, karena ibu akan menentukan siapa-siapa saja yang menjadi petugas upacaranya!" Ucap Bu Saed lagi.
****
Besokannya, seperti yang sudah dibilang oleh bu saed kemarin. Kami tidak diizininkan untuk pulang terlebih dahulu, karena bu Saed akan membagikan tugasnya kepada yang menjadi petugas upacara bendera minggu depan."Assalamualaikum anak-anak!" Ucap bu Saed saat memasuki ruang kelas 7D.
"Waalaikumussalam bu!" Jawab seluruh murid kelas 7D sambil merapihkan barang bawaan untuk pulang kerumah masing-masing.
"Baik, ibu sudah menuliskan siapa-siapa saja yang akan menjadi petugas upacara untuk minggu depan di kertas ini. Jadi, tolong dicatat dipapan tulis ya, sekretaris!"
"Baik bu." Jawab Khaira, sebagai sekretaris.
Yang Khaira tulis dipapan tulis :
Petugas Upacara Bendera
1. Pemimpin Upacara : Rama Khadafa.
2. Pembawa Acara : Dimas Narendra.
3. Pembacaan UUD 1945 : Thufa Ilham.
4. Pancasila : Ammad Nathan.
5. Pembacaan doa : Rahul Firdaus.
6. Pengibar bendera : Zana Detrias, Khaira Kuntum Jannah, dan Faiza Putri Alifa.
7. Dirijen : Dara Tifahani.Pengalaman pertama untuk ku, karena namaku terpampang jelas dipapan tulis. Aku ditunjuk sebagai dirigen. Ingin sekali aku menolaknya, tetapi apalah daya? Aku tipe orang yang tidak enakan dengan orang lain. Takut nanti jika aku menolak permintaan orang, orang itu malah kecewa sama aku. Kan aku tidak mau itu terjadi.
Sebenarnya ada baik dan buruknya juga sih aku kepilih jadi dirigen di sekolah menengah itu. Baiknya, aku jadi bisa mendapatkan pengalaman baru dan aku juga bisa memunculkan keberanian yang selama ini aku sembunyikan.
Buruknya, orang lain jadi pada mengenali wajahku. Padahal aku tidak mau wajahku dikenal oleh banyak orang.
"Bu ini sudah saya tulis semua ya" Ucap Khaira ketika selesai mencatat di papan tulis.
"Baik, terimakasih banyak Khaira!" Jawab bu Saed melihat ke arah papan tulis, memastikan apa yang Khaira tulis benar-benar sama dengan yang ada di kertas selembaran miliknya.
"Ya, baiklah anak-anak. Ini nama-nama yang sudah terpilih untuk menjadi petugas upacara ya, tidak bisa di ubah/diganti kecuali sakit dengan surat keterangan dokter! Paham?" Tanya bu Saed.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Girl
Kurgu OlmayanHai teman-teman!👋 Selamat datang di karya wattpad aku Cerita ini saling berkaitan dengan cerita aku yang sebelumnya Tapi dicerita kali ini merupakan cerita sebelum 'Mood Booster Bisa Jadi Mood Breaker' muncul. Cerita ini merupakan awal kisah perjal...