Part 1

1K 98 19
                                    

Tak terpikirkan sebelumnya jika akhir dari kehidupannya menjadi seperti ini. Fushiguro Megumi, itulah namanya atau kini bisa dipanggil Ryoumen Megumi. Hidupnya yang awalnya baik-baik saja kini berubah semenjak ia mengalami kelumpuhan tepat setahun lalu karena sebuah kecelakaan mobil. Ia kini bahkan harus memakai kursi roda dan rutin melakukan therapi untuk memulihkan kondisi kedua kakinya yang lumpuh.



Megumi telah menikah dengan sosok pria bernama Ryoumen Sukuna, seorang yang menjabat sebagai manager pemasaran di sebuah perusahaan elektronik. Awalnya hubungan mereka baik-baik saja namun setelah kecelakaan tersebut Sukuna yang sempat menyalahkan diri sendiri akan apa yang menimpa Megumi kini seiring berjalannya waktu kerap kali mengabaikan pemuda tersebut. Pria berusia dua puluh delapan tahun itu kerap kali pulang larut dalam keadaan mabuk dan kerap kali mengabaikan Megumi.



"Sukuna hari ini makan malam di rumah. Aku akan buatkan makanan kesukaanmu." ucap Megumi ketika melihat Sukuna telah siap-siap berangkat ke kantor. Tadi Megumi sudah meminta agar Sukuna sarapan namun pria itu menolak dengan alasan buru-buru. Setelah ajakan sarapan ditolak Megumi meminta agar Sukuna makan malam di rumah.



"Aku kemungkinan pulang larut bahkan mungkin akan menginap, kau tidak perlu memasak." ucap Sukuna tanpa menatap Megumi.



"Kau tidak pernah sekalipun makan masakan rumah. Makan makanan cepat saji terus tidak baik untuk kesehatanmu Sukuna."



"Megumi kau berisik! Daripada kau memasak lebih baik lakukan sesuatu lain untuk menyembuhkan kelumpuhan yang kau alami!"



Deg



Jujur perkataan Sukuna beberapa kali belakangan ini selalu menyakiti Megumi. Entah apa yang menyebabkan Sukuna jadi seperti ini.



"Aku akan tetap memasak dan tetap akan melakukan sesuatu agar kedua kakiku cepat sembuh jadi pulanglah nanti malam Sukuna." ucap Megumi berusaha sabar padahal air matanya sedari tadi mau tumpah.



"Tch, terserah kau saja!" Sukuna pergi dengan membanting pintu, membuat hati Megumi tambah sakit.



"Kenapa kau jadi seperti ini Sukuna." ucap Megumi yang kini mengusap air mata yang beberapa kali mengalir membasahi pipinya.



"Megumi-nii.."



Megumi tersentak ketika sosok  pemuda yang sedikit mirip dengan Sukuna kini telah berada di hadapannya.



"Ah Yuuji, kau sudah sarapan?" tanya Megumi. Ia pun menghapus sisa air mata di wajah sebelum tersenyum pada pemuda itu.



"Kau sendiri sudah sarapan Megumi-nii? tanya sosok bernama Itadori Yuuji.



Megumi menggeleng.



"Kalau begitu ayo sarapan denganku." Yuuji mendorong kursi roda Megumi menuju meja makan.



Sebenarnya Yuuji dan Megumi seumuran namun karena Megumi adalah kakak iparnya Yuuji memanggilnya dengan sebutan kakak. Sukuna yang dulu meminta Yuuji memanggil Megumi dengan sebutan kakak padahal mereka satu angkatan di sekolah menengah dan kini telah berusia dua puluh dua tahun.



"Kau hanya mengaduk asal makananmu, ayolah! kau itu sudah kurus Megumi-nii!" Yuuji menarik mangkuk yang dipegang Megumi lalu menyendokkan makanan yang ada didalamnya. "Aku suapi kalau kau tidak mau makan."



"Tapi Yuuji..."



"Ayo kalau kau tidak mau sarapan aku punya alasan juga menolak untuk sarapan." Yuuji mendekatkan lagi sendok berisi makanan itu kedepan bibir Megumi dan pada akhirnya Megumi menerima suapan dari Yuuji.



Bad RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang