Part 11

337 38 0
                                    

Keinginan terbesar ibunya hanyalah agar Megumi segera bisa berjalan kembali namun Megumi belum bisa memenuhi keinginan sang ibu sampai detik terakhir hembusan nafas beliau.



Hari ini nyonya Fushiguro menghembuskan nafas terakhirnya dan pemakaman beliau baru saja selesai.



Di pemakaman kini hanya ada keluarga Fushiguro sementara kerabat lain telah pamit pulang terlebih dulu. Di dekat makam, Tsumiki masih berusaha ditenangkan oleh seorang pria yang merupakan kekasihnya. Toji sendiri tidak mampu membendung air matanya ketika ditinggal orang yang telah menemaninya selama puluhan tahun. Di sisi Toji juga ada Satoru yang berusaha tegar walaupun air mata tidak mampu juga ia tahan agar tidak keluar.



Megumi sendiri juga menangis. Hal yang diinginkan ibunya belum bisa ia penuhi namun sang ibu kini telah pergi untuk selamanya. Sukuna yang awalnya berada disamping Megumi kini berjongkok di hadapannya dan mengusap air mata Megumi. Megumi tidak tahu itu karena memang Sukuna merasa simpati atau agar Sukuna terlihat seperti suami yang menyayanginya di depan orang lain. Megumi hanya tetap menangis sesenggukan dan Sukuna langsung memeluknya.



"Kau harus bisa menerima ini semua, relakan ibumu pergi karena jika kau seperti ini hanya akan membuat ibumu tidak tenang disana." ucap Sukuna seraya mengusap helaian rambut Megumi. Sebenarnya kali ini murni Sukuna melakukannya karena tidak tega melihat Megumi seperti ini.



Di belakang Megumi, Yuuji, Yuuta dan Naoya hanya menatap dalam diam apa yang Sukuna lakukan. Sebenarnya Yuuji dan Yuuta ingin mengisi posisi Sukuna namun mereka ingat keluarga Fushiguro kini tengah berduka sehingga mereka segera menghilangkan pemikiran tersebut. Sukuna masihlah suami sah Megumi, pria itu lebih memiliki hak berada disisi Megumi sekarang.



Sepeninggal nyonya Fushiguro, suasana rumah jadi lebih sepi, biasanya wanita itu dan Tsumiki yang akan meramaikan seisi rumah. Kini tentu Tsumiki akan merasa kesepian untuk beberapa bulan kedepan tanpa kehadiran sang ibu karena tahun depan ia akan segera melangsungkaan pernikahannya. Tsumiki berharap sang ibu bisa menemani saat pernikahannya nanti namun takdir berkata lain.



Setelah mereka pulang ke rumah, tidak ada yang bicara. Tsumiki yang masih ditemani kekasihnya kini berada di dalam kamar. Toji sendiri berada di ruang tamu dan hanya duduk diam di sofa bersama Satoru sementara Megumi kini berada di kamar sang ibu bersama Sukuna.



Di kamar tersebut Megumi hanya bisa memeluk selimut yang sering dipakai ibunya. Sulit baginya untuk melepaskan kepergian ibunya karena Megumi merasa ia belum cukup membahagiakan beliau semasa masih hidup.



Sukuna masih setia disana untuk menemani Megumi. Ada panggilan masuk beberapa kali dari Miwa pun ia tidak tanggapi. Untuk saat ini Sukuna masih punya hati untuk tetap menemani Megumi.



"Megumi kau makanlah sedikit, kau belum makan dari pagi." ucap Sukuna. Hari telah menjelang sore dan Megumi belum memakan apapun dari pagi.



Megumi hanya menggeleng sebagai jawaban. Bagaimana ia bisa makan jika kesedihan masih ia rasakan? siapapun yang berada di posisinya akan merasakan hal yang sama.



"Kau jangan mengabaikan kesehatanmu sendiri, jika kau tidak mau makan maka aku akan menyuapimu lewat mulut bila itu diperlukan." ucap Sukuna lagi.



"Di saat seperti ini kau masih bisa bercanda?" ucap Megumi.



"Aku tidak sedang bercanda, bila memang cara seperti itu diperlukan agar kau bisa makan maka aku akan melakukannya."



Megumi hanya memalingkan wajahnya kearah lain dan Sukuna mengartikan bahwa Megumi mau melakukan apa yang ia katakan. Sukuna pun keluar dari kamar tersebut untuk membeli makanan di luar.



Bad RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang