Langit perlahan berubah warna menjadi kemerahan ketika pria paruh baya itu menatap keluar jendela. Ia dengan setia menemani putra kesayangannya yang kini tengah sakit bahkan ia tetap terjaga ketika putranya terlelap. Setelah melihat sekilas keluar jendela dan melihat tidak ada tanda-tanda orang yang akan datang membuat pria itu kini menatap putranya.
"Kau makin kurus saja nak, apa kau benar-benar diperlakukan baik disini? aku tidak melihat adanya raut wajah bahagia di wajahmu setahun belakangan ini." ucap Toji seraya mengusap tangan Megumi yang masih terlelap dalam tidurnya. Megumi walaupun jarang menunjukkan ekspresinya tapi Toji sebagai ayah tentu memiliki kepekaan terhadap perubahan sikap putranya.
"Kau juga tidak pernah menceritakan masalahmu, kau selalu berkata bahwa kau baik-baik saja agar kami tidak khawatir. Sebenarnya sikapmu yang seperti itu yang malah membuat kami tambah khawatir." Toji kembali berucap pada Megumi yang terlelap.
Toji yang mengira Sukuna akan datang masih disana sampai hari telah berganti malam. Yuuji sampai pulang dari bekerja tapi Sukuna belum menunjukkan tanda-tanda akan pulang.
"Sesibuk inikah Sukuna setiap hari?" tanya Toji pada Yuuji ketika pemuda itu duduk di sofa sama yang kini diduduki Toji dalam kamar Megumi.
"Iya dia sepertinya sibuk sekali dengan urusannya." balas Yuuji.
Toji merasa Yuuji mengetahui sesuatu namun ia memilih menyembunyikannya. Tadi pagi juga Yuuji seperti hendak mengatakan sesuatu padanya namun Megumi menyela ucapan Yuuji.
"Apa ada yang kalian sembunyikan dariku?" tanya Toji pada akhirnya. Megumi kini terlelap mungkin saja Yuuji mau bicara.
Ini kesempatan bagus bagi Yuuji. Ia akan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi disini. "Sebenarnya..."
"Ayah..."
Yuuji ingin mengumpat ketika suara Megumi yang terbangun dari tidurnya terdengar. Pemuda berambut hitam itu perlahan bangun dari posisi berbaringnya.
"Ayah aku bukan anak kecil lagi dan aku telah memiliki keluargaku sendiri, biarkan aku belajar mengatasi masalahku sendiri."
"Kau bicara begitu berarti memang benar kalian sedang ada masalah." Toji menghela nafas. Pandangannya kemudian menajam ketika menatap putranya. "Kali ini ayah akan biarkan tapi jika sampai ada sesuatu yang buruk terjadi ayah benar-benar akan membawamu kembali ke rumah Megumi."
Toji beranjak bangun dari posisi duduknya, sedikit merenggangkan otot tubuh sebelum berjalan ke pintu. "Yuuji tolong jaga Megumi, aku percaya kau bisa menjaganya dengan baik." ucap Toji.
"Ayah Yuuji hanya--"
"Aku mengerti Fushiguro-san. Aku akan menjaganya dengan baik." balas Yuuji memotong ucapan Megumi.
Pria paruh baya dengan bekas luka di sudut bibir itu pun beranjak pergi. Bibirnya tersungging senyuman kecil sebelum meninggalkan rumah itu. Sesampainya di depan mobil yang ia bawa pria itu pun menghubungi seseorang. "Ayo bertemu, aku membutuhkanmu."
.
Sukuna datang cukup larut seperti biasa. Kali ini ia tidak menginap, entah kenapa ia ingin sekali pulang ke rumah. Ia pun memarkirkan mobilnya di garasi lalu masuk ke rumah.
Suasana di dalam sepi, ia memutuskan langsung masuk ke kamarnya dan Megumi. Disana ia melihat Yuuji tertidur di samping Megumi tanpa memakai selimut sementara Megumi tertidur dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya dan ada kompres di dahi pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Relationship
FanfictionBisa dibilang, mereka memiliki suatu hubungan yang buruk. Sukuna yang merupakan suami Megumi berpaling dari Megumi dengan alasan bosan setelah Megumi mengalami kelumpuhan lalu Yuuji yang memang mencintai Megumi sejak lama memberikan cinta yang membu...