Part 10

390 52 14
                                    

Seperti biasa, Megumi ketika akan menjalankan terapi pasti akan diantar oleh Yuuji. Awalnya Sukuna yang kerap kali mengantarnya namun semenjak hubungan mereka merenggang Sukuna tidak pernah mau menemaninya sehingga Yuuji lah yang kini kerap kali menemani Megumi.



Ngomong-ngomong soal Sukuna, pria itu beberapa hari ini tidak pulang. Megumi tidak bertanya ataupun mencari suaminya tersebut. Ia sekarang memilih lebih pasif, jika Sukuna berniat pulang ia akan pulang sendiri.



Jujur Megumi lelah jika ia sendiri yang berjuang demi hubungan mereka. Ia telah melakukan yang terbaik yang bisa ia lakukan namun Sukuna sama sekali tidak pernah memperhatikannya.



Untuk saat ini Megumi hanya fokus pada orang-orang sekitar yang selalu peduli padanya tidak peduli bagaimanapun kondisi Megumi saat ini. Megumi juga ingin lebih sering menemani sang ibu karena kemarin kesehatan ibunya kembali menurun.



"Yuuji, setelah ini aku mau pulang ke rumah orangtuaku. Aku ingin mengunjungi ibu." ucap Megumi.



"Oke nanti aku antar kesana, nah sekarang kau jalani terapi dulu."



Setelah membiarkan Megumi melakukan terapi, Yuuji hanya memperhatikan Megumi dari jauh. Pemuda itu tersenyum ketika melihat begitu kerasnya usaha Megumi agar bisa berjalan kembali.



Sebenarnya ini keinginan nyonya Fushiguro yang menginginkan kesembuhan Megumi di hari ulang tahunnya. Saat kunjungan Megumi ke rumah orangtuanya, Megumi sempat bertanya sang ibu menginginkan apa di hari ulang tahunnya dan sang ibu hanya menginginkan kesehatan dan kesembuhan untuk Megumi. Sang ibu juga bilang bahwa kebahagiaan terindah bagi beliau adalah ketika melihat sumber kebahagiaannya juga bahagia. Sumber kebahagiaan yang beliau maksud adalah suami dan anak-anaknya.




.




"Ah kau datang. Kenapa tidak bilang mau kesini?" ucap nyonya Fushiguro ketika melihat pria itu masuk ke kamarnya.



"Aku memang sengaja, kalau aku bilang mau kesini pasti aku dipersiapkan macam-macam. Aku tidak mau merepotkanmu disaat kesehatanmu menurun seperti ini." balas pria itu.



"Tentu saja setiap tamu spesial akan disuguhkan banyak kudapan oleh Tsumiki. Kau adalah salah satu tamu spesialku Satoru."



Satoru tersenyum kecil. Ia menggenggam tangan wanita itu dengan lembut.



"Apa aku harus menghubungi suamiku untuk datang?" tanya nyonya Fushiguro.



"Tidak perlu, aku kesini untuk mengunjungimu bukan Toji. Ngomong-ngomong mana Tsumiki?"



"Tsumiki ada pekerjaan dadakan jadi harus pergi."



Satoru kemudian melihat nampan yang makanannya masih utuh dan makanan itu sepertinya sudah agak dingin. "Ayo makan dulu, aku akan menyuapimu."



Nyonya Fushiguro mengangguk, ia mau saja disuapi oleh Satoru. Ia sudah menganggap Satoru seperti adiknya sendiri.



Ketika makanan sisa setengahnya, nyonya Fushiguro minta agar tidak disuapi lagi. Kesehatan yang menurun membuat nafsu makannya hilang padahal yang ia makan adalah makanan kesukaannya.



"Satoru kau tau kan penyakitku mustahil untuk disembuhkan dan aku rasa waktuku di dunia ini sudah tidak lama lagi." ucap nyonya Fushiguro.



"Kau harus percaya keajaiban itu ada, kau pasti akan sembuh." balas Satoru.



"Jika aku benar-benar telah pergi aku percayakan suami dan anak-anakku padamu Satoru. Kau satu-satunya orang yang akan kuberikan izin berada di sisi Toji dan menjadi orangtua untuk anak-anakku."



Bad RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang