Chapter 5 ; The 'Pinky' Promise

184 28 1
                                    

Warning 🔞 : Rape, Violence

"Halo, Seonghwa-ssi? Ah, begitu, syukurlah kau sampai di rumah dengan selamat. Hongjoong masih ada di panggung konferensi. Kau bisa menitipkan pesan padak-YEEE????"

Manajer Hongjoong - Shin Wonho namanya, pontang-panting berlari di koridor gedung tempat dilaksanakannya drama debut Hongjoong. Tidak peduli menabrak properti ataupun orang yang lewat. Wonho berhasil menerobos penjagaan panggung, tetapi Ia berhenti tepat di depan pintu panggung saat semua tamu undangan bertepuk tangan. Tangannya mengenggam ponsel dengan kuat, Ia tidak bisa menganggu acara penting Hongjoong hanya karena kabar dari Seonghwa yang merasa diawasi oleh seseorang dari luar jendela.

"Maaf Seonghwa-ssi. Itu mungkin orang yang iseng melihat ke jendela kamarmu. Kalau kau benar-benar sendirian di dalam kost, cukup kunci saja semua pintu dan jendelamu lalu telepon orang lain. Acaranya akan selesai lima menit lagi, kami bisa sampai kesana mungkin 10 menit lagi. Tolong bertahanlah,"

Prang...

"Pak manajer, Aku bersembunyi di toilet. Cepat, tolong. Aku takut sekali,"

Wonho memejamkan matanya, hatinya perih nian mendengar rintihan Seonghwa. Napasnya menjadi berat.

Ia sangat tahu apa yang telah dialami oleh kawan dari artisnya itu. Dan keputusannya menahan Seonghwa, Ia tahu ini sepenuhnya salah. Ia tidak bisa berbuat apa-apa ketika melihat Hongjoong yang tersenyum lebar diatas panggung. Anak itu telah berusaha keras sejak lama, Ia menyaksikannya sendiri. Ia tidak bisa merusaknya, "Dengar. Jangan bercanda. Sekarang, teleponlah polisi, Aku juga membantumu mengubungi polisi. Tenang-"

"Park Seonghwa! Dimana kau, tidak usah takut sayang. Ini hyung," Wonho bertambah panik ketka mendengar suara lelaki lain yang memanggil-manggil Seonghwa. Wonho juga bisa mendengar dengan jelas kalau Seonghwa sedang terisak dalam diam, "Pak manajer tolong, tolong. Aku sungguh-sungguh, A-"

"Kenapa kau tidak mencoba menelepon ibu kostmu, temanmu, atau langsung menelepon polisi? Kenapa kau ribut meminta Hongjoong menyelamatkanmu? Kau membuatnya rumit, Seonghwa-ssi," potong Wonho dengan nada tinggi. Ia tidak membentak Seonghwa, Ia hanya terlalu panik.

Seonghwa tersedu, "Ka-karena Aku tahu. Hanya Hongjoong yang bisa menyelamatkanku--" Teleponnya mendadak hening, Wonho mendekatkan speaker ke telinganya agar lebih jelas mendengar suara diseberang,

"TIDAK. LEPASKAN AKU. HONGJOONG TOLONG!!! TOLONG AKU!!!"

Ponsel Wonho terjatuh, Ia membekap mulutnya tidak percaya. Masalah ini serius, Seonghwa tidak bercanda.

Sementara, Hongjoong yang sedang diwawancarai tiba-tiba terdiam mematung sambil memegang dadanya. Dia celingukan dan menatap ke arah pintu menuju backstage - dimana Wonho berdiri dengan seluruh badan yang bergetar hebat. Ponsel Wonho berada di lantai, menampakkan jaringan telepon yang masih terhubung. Tidak terlihat, namun Hongjoong yakin, pasti itu Seonghwa.

Dengan panik, Hongjoong berlari sempoyongan ke pintu backstage sambil berteriak kencang pada Wonho -- menanyakan apa yang sebenarnya telah terjadi, membuat seluruh orang disana bertanya-tanya dengan sikapnya. Ia terjatuh sebelum memasuki pintu backstage, tetap mencoba meraih ponsel Wonho.

"H-hwa? Seonghwaku?" . "Ahk... Uhuk... Joong. Th- tolong aku,"

"Sialan kau, Wonho Hyung. Kenapa diam saja?" Tangan Hongjoong memukul lantai sebelum Ia berlari kencang keluar dari gedung, disusul oleh Wonho dan beberapa bodyguard dibelakangnya.

"Ini berbahaya, tolong beberapa bodyguard ikut dengan kami. Beberapa tolong panggil polisi, katakan pelaku kasus pemerkosaan siswa SPHS setahun lalu kembali menyerang korban di Kost Harapan," teriak Wonho pada bodyguard yang ikut menyusulnya dan Hongjoong yang sudah duduk di kursi kemudi. "Hei bocah! Jangan gegabah! Kau belum memiliki SIM dan kau sedang kalut, jangan berpikir kalau kau hendak menyetir!"

To You My Light {JoongHwa} -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang