Last Words

258 19 5
                                    

Berhenti dan tatap Aku, Hwa. Kau tahu. Melihatmu seperti ini membuat hatiku sakit. Tolong kuatlah, Aku dan teman-temanku akan membantumu melawan senior-senior brengsek itu. Aku akan melindungimu, sekarang beristirahatlah.

-

Kalau memang harus seperti ini, mari kita mati lalu terlahir bersama, Seonghwa-ya. Aku janji akan terlahir lebih kuat agar bisa melindungimu, nanti. Aku akan mencintaimu sama seperti hari ini, Aku akan melindungimu apapun yang terjadi.

-

Tolong dengarkan Juyeon, Seonghwa-ya. Aku tahu pasti itu berat dan menyakitkan bila mengingat kejadian yang buruk, tapi kita tidak bisa menolaknya, Hwa. Itu takdir yang telah digariskan tuhan. Kita boleh membenci pengalaman buruk itu, tapi jangan membenci dirimu sendiri apalagi membenci tuhan. Itu adalah salah satu skenarionya, Hwa.

Karena tuhan tahu kamu kuat. Buktinya kamu masih ada disini, masih bisa lihat Juyeon, Aku, Minho. Juga masih bisa mengelus pipiku. Karena kita tidak bisa membuang hal buruk begitu saja, maka kita peluk pengalaman itu. Sementara belajar menerimanya, kau hanya mengingatnya untuk sekejap lalu melupakannya kemudian. Kamu mengatakan semua kesaksianmu pada kepolisian, bercerita barang sebentar. Sedikit saja ucapanmu bisa jadi petunjuk mereka. Semakin cepat pelaku ditangkap, semakin cepat pula kau bisa melupakannya perlahan. Aku tidak ingin kehilangan kamu, Seonghwa-ya.

-

Joong, Aku mempercayaimu – perihal raga dan hatiku.

-

Dengar, itu bukan berarti Aku tidak mau menjagamu lagi. Tentu saja Aku tak ingin ada bajingan-bajingan lain yang menyakitimu. Tetapi, Kita kan tidak bersama sepanjang waktu, Aku hanya ingin kau lebih menguatkan diri. Barangkali kau akan menemui orang-orang seperti dia di lain waktu, kau harus bisa melawannya, Hwa. Aku tidak mau kau hanya bergantung dan menungguku, Hwa. Jangan membuatku kehilangan lagi, oke. Kau harus berjanji padaku, pinky promise?

-

Kau seharusnya tidak perlu melakukan ini untukku, Hwa-ya. Aku serius. Aku tulus membantumu, karena kamu temanku. Jadi tidak perlu membalas apapun, ya. Cukup melihatmu kembali pulih dan ceria lagi, itu sudah menjadi balas budi terbaik untukku.

-

Oke. Aku tahu dan paham dengan segala kekhawatiranmu itu. I promise You. Tidak akan ada lagi yang terjadi setelah ini, hidup kita akan lebih sempurna setelah ini. Bagaimana kalau kita trip bertiga ke Jeju setelah Yeosang berusia dua bulan? Kau setuju bukan?

-

Lalu kita harus bagaimana? Selangkah lagi Aku bisa membawamu ke Perancis untuk menikah. Selangkah lagi Aku akan memboyongmu dan Yeosang ke rumah baru yang lebih privat. Selangkah lagi— Hanya selangkah lagi, kita bisa bahagia. Maafkan Aku yang terlalu gegabah.

-

Aku harus apa? Tentu saja Aku tidak ingin Yeosang tumbuh tanpa ayahnya, Aku juga tidak ingin melanjutkan kisah ini sendirian! Tapi Aku bisa apa, Joong? Orang tuamu membenciku. Mereka tidak akan pernah bisa menerimaku, begitu pula Yeosang. Tidak ada gunanya kabur kalau menolaknya saja sudah tidak bisa!

-

Apakah ini keputusan yang tepat bagi kami? Haruskah pertanyaan itu terus ada dalam diriku?

-

Tapi seterang apapun matahari bersinar, secerah apapun bintang memancarkan pijarnya, bagaimana Aku bisa hidup tanpa semestaku?

-

Eunji akan memintamu ikut tinggal bersamanya di Perancis, berkarir dan melanjutkan kuliah disana. Semakin kecil kemungkinan kau akan bertemu Seonghwa setelah ini. Tidak pernahkah kau berpikir begitu?

To You My Light {JoongHwa} -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang