6

259 20 0
                                    

Di dalam kapal angkasa kebenaran yang sedang menuju ke Stasion TAPOPS....

"Aduh.. Badan ku sakit semua karna pohon Bak Bak itu." Ucap Ying sembari memukul mukuli kaki nya berniat untuk memijat kedua kaki nya agar sakit nya hilang walaupun sedikit.

"Benar. Bagaimana bisa pohon itu bisa bergerak?" Sahut Thorn.

"Itu karna kalian tidak pernah melakukan hal seperti ini." Ucap Blaze.

"Memang nya kau pernah melakukan ini?" Tanya Solar.

"Pernah. Saat kalian berempat di serap oleh Retak'ka, aku, Blaze, dan Ice di latih oleh Tok Kasa dengan cara seperti ini." Ujar Gempa.

"Oh... Pantes saja."

Di saat yang lain sedang berada di ruang kemudi kapal angkasa, Hali sedang berada di dalam kamar yang sudah di sediakan oleh Kapal Angkasa Kebenaran. Mencari ketenangan katanya.

Saat ini Hali bukan sedang peregangan seperti yang lain nya melainkan sedang membaca salah satu buku yang ada di kamar nya.

Namun, di saat tengah membaca buku, handphone Hali menerima pesan baru dari seseorang yang tidak di kenali nya.

Hali pun menutup buku nya, meletakkan buku nya di atas pangkuan nya dan mengambil handphone milik nya yang ia letak kan di atas meja dekat ranjang nya dan mulai membaca pesan dari seseorang tersebut.

Dari +*********

"Hai. Aku Hari. Apakah ini benar nomor nya Hali?"

"Benar. Bagaimana kau bisa mendapatkan nomor ku?"

"Aku mendapatkan nya dari murid lain. Oh ya. Aku ingin memberitahu mu sesuatu."

"Apa? Cepat katakan karna aku ingin istirahat."

"Tadi, saat di sekolah ada seorang pria misterius menanyakan keberadaan mu. Tidak sengaja Ryon dengar kalau pria itu akan menangkap mu dan menghabisi mu sepulang sekolah besok. Berhati hati lah."

"Benar kah? Tolong jangan beritahu kan hal ini ke enam adik ku dan ke empat adik ku. Aku tidak ingin mereka terlibat."

"Baiklah. Sampai jumpa besok dan berhati hati lah."

Hali pun meletakkan handphone nya di atas meja yang ada di dekat ranjang nya kembali lalu menghela nafas nya.

"Bagaimana ini? 'Mereka' sudah berhasil menemukan tempat aku sekolah."

"Lalu, apakah kau akan melawan nya atau menyerahkan diri mu kepada 'mereka'?" Tanya sosok lelaki yang sedang duduk di samping Hali.

"Entahlah. Aku juga tidak tahu. Menurut mu apa yang harus aku lakukan 'Hali'?" Tanya Hali kepada sosok itu yang sedang menopang dagu nya berfikir.

"Menurut ku lawan saja 'mereka'. Kau 'kan punya kekuatan. Lawan saja menggunakan pedang dan tombak mu itu." Balas sosok itu lagi.

"Kau tahu? Aku tidak ingin kau pulang dulu dari dunia ini sebelum waktu nya. Jika kau sudah pulang di saat belum waktu nya, bisa bisa aku yang akan kena marah oleh kedua orang tua mu termasuk kakak mu." Sambung nya.

"Oh ya. Kenapa saat aku pergi ke alam lain aku tidak pernah melihat atau bertemu dengan keluarga ku sama sekali? Hanya kau dan Bunda nu yang aku lihat." Ujar Hali.

Boboiboy×Shinbi HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang