14

91 8 11
                                    

"Apakah itu Ayah nya Riku?" Tanya Yaya, Doori, dan Hyunwoo.

"Iya. Dia adalah Ayah Riku yang pertama kali di habisi oleh musuh nya di antara keluarga kami yang lain." Balas Hany.

"Ayah.." Ucap Riku sembari memeluk Ayah nya.

"Hei Riku. Kau sudah besar sekarang." Ucap Ayah Riku sembari mengusap rambut Riku yang masih saja menangis.

Perlahan Ayah Riku berjalan dengan menggiring Riku yang masih memeluk nya mendekati Yaya dan teman Riku yang lain termasuk Hany masih ada di sana.

"Hai semua nya." Sapa Ayah Riku sembari tersenyum yang masih memeluk putra nya yang masih setia menangis.

"Hai juga paman." Balas Yaya dan yang lain nya.

"Apakah kalian teman teman Riku?" Tanya Ayah Riku.

"Iya. Kami semua kecuali Hany teman nya Riku. Hanya saja Yaya sekarang menjadi kekasih nya Riku." Ucap Sarah sembari tersenyum jahil ke arah Yaya yang langsung blushing mendengar ucapan Sarah.

"Jadi, kalian semua adalah teman Riku." Ucap Ayah Riku.

"Oh ya paman, aku punya kabar buruk tentang keluarga kita." Ucap Hany kepada Ayah Riku.

"Benar kah? Apa itu?" Tanya Ayah Riku.

"Semua keluarga Istri paman yang ada di Malaysia sudah tewas di bunuh oleh musuh paman beberapa bulan setelah Bibi Nanda tewas. Termasuk semua keluarga paman yang berada di Jepang." Jelas Hany.

"Benarkah? Termasuk kakak ku yang seorang Jenderal tentara di sana?" Ucap Ayah Riku tidak percaya yang mendapatkan anggukan dari keponakan nya.

"Sekarang di antara keluarga kita yang tersisa hanya lah Riku dan Bibi Santy. Kalau kita membiarkan mereka berdua tewas di tangan musuh paman maka tidak ada satu pun keluarga kita mewarisi kehidupan keluarga kita. Baik keluarga besar Istri paman dan juga keluarga besar paman." Ujar Hany.

Sejenak Ayah Riku berpikir sembari memandangi putra terakhir nya yang mulai berhenti menangis lalu memandangi Yaya yang yang lain nya yang melihat Riku sedang menyeka air mata nya.

"Kalian teman Riku 'kan?" Ucap Ayah Riku kepada teman teman Riku yang ada di sana.

"Iya. Kami semua teman nya Riku." Balas Yaya.

"Apakah aku bisa meminta sesuatu kepada kalian?" Tanya Ayah Riku.

"Bisa paman. Apa yang paman minta?" Balas Hari.

"Tolong jaga Riku. Aku tidak ingin putra ku yang ini juga ikut tewas karna di habisi oleh si sialan itu. Apakah bisa?" Ujar Ayah Riku.

"Bisa paman. Kami akan usaha kan menjaga Riku. Paman jangan khawatir." Kata Gumbi.

Ayah Riku pun tersenyum lalu menatap wajah putra nya yang sedang berusaha menyeka semua air mata yang ada di wajah tampan nya.

"Riku." Panggil Ayah Riku.

"Dengar nak. Sekarang hanya kau dan Bibi mu yang masih hidup. Jaga diri mu baik baik sampai hari mu tiba." Ujar Ayah Riku yang di angguki putra nya.

"Baik lah. Semoga kita berdua bisa bertemu lagi di saat kau tidur. Bentar lagi waktu nya kau bangun dari tidur mu nak." Kata Ayah Riku.

"Apa?!" Ucap Riku sembari menbelakkan kedua mata nya.

"Iya. Coba kau lihat jam tangan mu. Bentar lagi waktu nya untuk mu dan yang lain nya bangun." Balas Ayah Riku.

"T-tapi... Riku masih mau bersama Ayah. Riku ingin bersama Ayah! Riku tidak mau bangun.. Riku tahu pasti Riku tidak akan pernah bisa melihat Ayah lagi.. Pokok nya Riku tidak mau bangun!" Rajuk Riku yang mulai menangis kembali.

Boboiboy×Shinbi HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang