Kini matahari terbit menyinari dan menghangatkan bumi dengan sinar cahaya nya sang matahari(bukan sinar nya si Bensin loh ya) membuat seorang remaja yang sedang berada di alam baka//plak// alam mimpi terbangun karena sinar ilahi:v
Sang sinar mentari masuk ke kamar sang remaja lelaki(bukan perempuan) melalui kaca dari pintu balkon yang tirai nya sudah di buka oleh teman remaja itu yang menginap semalam.
"Riku. Bangun nak. Riku."
"Emm... Memang nya sekarang sudah jam berapa?" Tanya Riku yang langsung menggenapkan nyawa nya sembari bangkit dari tidur nya menjadi duduk dengan nada suara serak khas orang lelaki bangun tidur.
"Sudah pukul 06.15." Jawab Santy selaku orang yang membangun Riku tadi.
Riku pun hanya mengangguk dengan mata yang minta di pejamkan tetapi tiba tiba saja Riku membelalakkan mata dan nyawa langsung genap setelah beberapa menit mendebgar jawaban Bibi nya.
"Apa??!!" Teriak Riku yang menggema seluruh isi rumah.
"Ini beneran pukul 06.15?!!" Tanya Riku dengan panik sembari mengambil jam alarm nya yang ada di atas meja dekat ranjang milik nya.
"Astaghfir!! Aku kesiangan!!" Teriak Riku yang langsung melesat menuju kamar mandi dan mandi dengan terburu buru.
Setelah mandi dan memakai seragam sekolah, Riku menyisir rambut nya sendiri lalu memakai wig rambut Hali dan menyisir nya agar terlihat rapi dan memakai topi nya.
Setelah itu ia menyiapkan semua perlengkapan sekolah nya sembari bergumam "Gegara Hali aku jadi kesiangan." laku turun kebawah dengan setengah berlari setengah berjalan.
"Selamat pagi Bibi!" Ucap Riku yang langsung menghempaskan diri nya di kursi makan.
"Pagi juga." Balas Santy sembari meletakkan semua sayur dan lauk nya di atas meja makan.
"Terima kasih Bibi." Ucap Riku dkk setelah Santy duduk di kursi nya.
"Bibi. Kalau semua adik nya Hali tidur di rumah, apakah Bibi mau berpura-pura menjadi adik dari Bunda mereka bertujuh?" Tanya Riku.
"Boleh saja. Dan Bibi harus memanggil mu Hali di depan ke enam adik Hali?" Tanya Santy balik.
"Termasuk tempat umum." Tambah Riku.
"Kenapa?" Tanya Sarah setelah menelan makanan nya.
"Karna semua orang sudah mengenal ku sebagai Hali." Jawab Riku singkat.
"Oh ya Riku. Apa kau selalu memeriksakan diri mu ke Rumah Sakit?" Tanya Santy.
Riku yang mendengar pertanyaan Bibi nya pun langsung menepuk jidat nya "Oh iya. Aku lupa. Aku sudah tidak pernah memeriksakan diri ku lagi setelah Paman Amato meninggalkan kami untuk pekerjaan nya." Jawab nya.
"Baiklah. Nanti sore, ok?" Ucap Santy.
"Ok!" Balas Riku dengan antusias.
Setelah selesai sarapan dan sudah bersiap untuk berangkat sekolah....
"Pr nya sudah di kejarkan?" Tanya Santy.
"Sudah." Jawab Riku.
"Jadwal mu sudah lengkap?" Tanya Santy lagi.
"Sudah. Kalau begitu kami berangkat dulu ya Bi?" Ucap Riku yang lalu menyalimi tangan Santy begitu juga Hari dkk.
"Ya. Hati hati di jalan ya." Ucap Santy.
"Assalamu'alaikum Bi." Salam Riku yang mulai jalan keluar dari halaman Rumah nya.
"Wa'alaikumsalam." Jawab Santy yang lalu masuk ke dalam rumah setelah Riku atau kita bisa memanggil nya sekarang Hali menghilang dari pandangan halaman rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boboiboy×Shinbi House
RandomCerita ke empat aku yang menceritakan kisah para saudara elemental dan keempat kawan kawan nya yang bertemu dengan anak indigo/makhluk yang berasal dari Korea Selatan dan pindah ke sekolah mereka. Pendek aja ya deskripsi nya. Aku sudah tak punya kat...