12. Human And Dwarf

50 16 4
                                    

"Kau kenal dengan orang itu?"

"Tentu saja! Dia pengusaha terkenal di negeriku. Bahaya kalau ketahuan. Brrrr, membayangkan saja sudah membuatku merinding."

"Hahahahaha."

Langkah cepat mereka berdua arungi, melewati kedai yang ditakuti. Sesekali Rizky mengintip dari balik badan sapi, ah pria tua itu tengah sibuk. Aman.

Setelah dirasa cukup jauh, Rizky kembali menaiki sapi perahnya. Mengambil kemudi, sedangkan Pall menunggang di belakang.

Dua orang anak kecil berbeda latar belakang melewati kerumunan para bangsawan. Festival cukup riuh, atraksi unik mereka lewati. Alunan musik yang dimainkan pedagang menemani dua orang ini berjalan.

Awan berawan menutupi negeri, di arah jam 8 mendung gelap mencuat. Tak perlu menunggu waktu lama awan itu untuk datang ke wilayah ini.

Angin menghembus, menerpa rambut kriting Pall. Hawa dingin dirasakan.

"Tunggu!"

Terdengar pekikan seseorang. Kuping kedua orang ini menangkap nada suara yang cukup rendah. Namun mereka bisa mengidentifikasi bahwa suara itu berasal dari seorang wanita. Tapi dari mana asalnya? dari samping? dari depan? atau dari belakang?

Tanpa tarikan atau perintah, sapi perah Rizky tiba-tiba terhenti. Anak laki-laki itu mengerutkan alis heran. Jika sapi terhenti, maka suara itu berasal dari......

Rizky menengok. Ia memajukan badan, kepala nya ia angkat sedikit.

"HAAH!?" Anak laki-laki itu terkejut, ia tersentak ke belakang. Pall yang menahan badan temanya itu heran.

Seorang wanita dengan berani menahan laju sapi perah milik Rizky. Sikapnya santai, kedua tanganya menyilang di dada. Mukanya datar, tak menunjukan sedikitpun ketakutan berhadapan dengan sapi perah berukuran besar.

Rambut nya pendek hitam sebahu. Kaki jenjangnya ia tutupi selendang. Selendang bercorak bunga yang ia tali di pinggang sebagai pengganti rok.

Sorot mata nya tajam, nektra birunya mengintimidasi. Membuat laki-laki manapun takut setiap kali menatapnya. Jangankan laki-laki, sapi saja sampai berhenti saking hebatnya.

Rizky meneguk ludah, "Kakak itu." batinya. Raut mukanya mendadak panik. Muka dari wanita itu nampak familiar baginya.

"Siapa dia, cantik sekali" Puji Pall terkesima.

Keringat mencucur dari anak laki-laki berambut petak, dirinya tak berani berbicara. Wanita berambut pendek sebahu itu sedang menatap nya tajam.

"Siapa dia?" Tanya Pall dengan wajah kebingungan.

Rizky mencoba berbisik, "Kakak itu, dia orang yang selalu bersama Niko."

Pall menaikan alis. Penasaran.

"Tapi.. "

"Tapi? " Pall mengulangi kata.

"Tapi kata Niko, kakak itu menyeramkan." jelas Rizky berusaha sebisa mungkin agar wanita itu tak mendengar percakapanya.

"Oi, anak kecil." panggil wanita itu. Tanganya menyilang di dada, gayanya santai.

Dengan cepat Rizky menoleh, raut muka tak karuan. Apa yang akan kakak itu lakukan terhadapnya? — Dari perawakanya, wanita itu nampak seperti tipe wanita yang bisa memukul siapa saja yang mencoba mendekatinya.

"Aku kenal kau, kau orang yang selalu bersama Niko kan!? Kenapa kau disini!? Apa dia menyuruhmu berbuat nakal lagi!?" tanya wanita itu dengan sorot matanya yang tajam.

Savior Of Petra : The Charioteer's SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang