"APA?!" hara menarik kerah baju taehyung. Gadis itu sangat marah mendengar kakak yang sudah 7 tahun berpisah, setelah ia sudah ada titik terang dan sekarang ia kehilangan kakaknya lagi.
"Tenanglah, aku sedang mencarinya juga" tae memeluk wanita dihadapannya. Hara melunak, memeluk taehyung.
"A-aku tidak ingin kehilangannya lagi.." ucapnya lirih.
"Aku akan menemukannya, aku janji" hara mengangguk di dekapan taehyung.
"Sekarang ayo kita tidur" mereka berbaring di atas kasur saling memeluk satu sama lain.
Hara memejamkan mata memeluk taehyung "kau yakin kakakku baik-baik saja tae?"
"Aku yakin, jangan khawatir ya" tae mencium puncak kepala gadis itu.
Prankkkkk!
Hara dan taehyung terbangun lalu menuju ruang tengah yang sudah banyak pecahan beling disana. Mata tae menajam, tangannya menggepal, namun bibirnya menyungging.
"Tikus kecil sedang main petak umpet denganku rupanya" aura membunuh sudah menguasai dirinya. Hara berjalan menuju batu besar yang terletak diantara pecahan beling.
Matanya menatap jendela vila taehyung yang besar ini sudah menjadi serpihan kaca. Tangannya membuka kertas yang menggulung batu besar itu.
Matanya membulat tangannya menutup mulut tak percaya. Kepalanya menggeleng "tidakk! Tidakkk!!"
Jantungnya berdegup cepat. Nafas wanita itu memburu. Tae menghampiri gadis nya. Mengambil kertas yang berada di tangan wanita itu.
"Rupanya kau tidak tau sedang berurusan dengan siapa sialan!"
Tae meremas ketas ditanganinya. Disana terdapat foto nara dengan tangan juga kakinya diikat keranjang. Menatap kamera dengan tangisan dan ketakutan.
Terdapat tulisan. Membunuh hara dulu atau nara?
***
Jungkook baru tahu jika adiknya mati mengenaskan. Sama seperti ayahnya. Jika saja sang pengacara tidak memberi tahu maka dia tidak akan tau.
"Mengapa baru mengatakan sekarang?!" Matanya tajam. Menatap namjoon dengan marah.
"Maaf, 3 hari ini saya sedang berada diluar negri"
Jungkook menghembuskan nafas kasar, sial dirinya kecolongan lagi.
"Pelakunya pasti dia!" Pria itu menggertakan giginya sampai berbunyi. Menatap marah pada foto mayat adiknya yang mengenaskan.
"Kau harus mencari bajingan itu! Setelah kau mendapatkannya, maka aku berjanji akan keluar dan mengurusi perusahaan ayah"
"Siapa yang harus aku cari?" Tanya sang pengacara bingung.
"Kim taehyung" jungkook menyebut nama taehyung dengan penuh tekanan. Dan namjoon mengangguk.
Namjoon senang. Akhirnya jungkook mau keluar dari penjara, setelah 3 tahun. Dan mau mengurusi perusahaan milik ayahnya. Yang mulai hari itu. Hari dimana jeon wonwoo meninggalkan dunia untuk selamanya. Perusahaan itu menjadi miliknya.
"Pria itu harus mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya!"
Jungkook kembali masuk karena waktu kunjungan sudah habis. Dia berjalan dikawal 2 polisi.
Langkahnya terhenti saat menemui hoseok. Pria dengan senyum lebar itu seakan bertanya kenapa?
Jungkook menarik tangan hoseok. Keduanya berbincang dihalaman dalam penjara.
"Adikku dibunuh, pengacaraku baru mengatakan. Kejadiannya sudah 3 hari yang lalu" jungkook menunduk lesu. Dirinya bahkan belum pernah main ataupun menggendong adiknya. Karna sang ibu melahirkan di jepang.
Baru beberapa hari sang ibu dan adiknya ke korea. Hal itu malah membuat nyawa sang adik melayang.
Hoseok langsung menepuk pundak jungkook yang bergetar.
"Adikmu sudah tenang, relakan dia, jalani hidupmu dengan bahagia. itu yang terbaik untukmu dan semua orang yang telah mendahuluimu"
"Kim taehyung sialan! Kaparat Kau!"
TBC.
Maaf pendek mulu, lagi ga mood banget:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho - dream (END)
RomanceKenapa setiap aku bermimpi taehyung membunuh, maka kejadian itu menjadi kenyataan? Ada apa? Dan dalam mimpi itu, taehyung berkata.... "Aku psychopath"