Chapter 17

57 11 0
                                    

Keesokannya hara sedang pergi bersama tae menuju seoul untuk mencari nara.

Tae pergi menuju rehabilitasi dan menanyakan kepada suster yang merawat nara.

"Tae? Disini?" Tanya hara bingung.

"Iya, dulu saat aku mengikuti jeon wonwoo, dia kesini. Aku juga sempat bingung namun saat bajingan itu bertemu gadis yang mirip sepertimu, aku mencatat alamat ini. Mungkin aku membutuhkannya suatu saat nanti" jelasnya pada hara.

"J-jadi selama ini? A-ahjussi tau dimana e-eoni??" Matanya sudah membendung air mata. Dia sangat bingung, kenapa ayah jungkook mengurung kakanya ditempat ini? Apa hubungan mereka? Dan kenapa hara tidak tau apapun.

Banyak sekali pertanyaan dalam otaknya. Namun dia harus mengurungkan niatnya untuk bertanya sekarang, karena keduanya akan masuk ke ruang cctv.

Hara dan taehyung berjalan didampingi sang perawat. Awalnya sang perawat tidak mau memberitahukan apapun tentang pasien, karena itu merupakan privasi.

Namun melihat kehadiran hara yang sangat mirip dengan nara, maka perawat pun setuju memberitahu. Atas perintah dokter.

Hara sudah sangat gelisah sejak tadi. Dia takut terjadi apapun pada sang kaka.

Taehyung yang ada disampingnya menyadari kegelisahan hara, pria itu menggenggam tangan hara, memberi isyarat kalau semuanya akan baik-baik saja.

Gadis itu mengangguk atas kode dari taehyung. Dan keduanya sudah sampai di ruang cctv.

Mereka melihat layar raksasa didepan sana. Dan ada beberapa gambar di setiap ruangan pasien.

Perawat itu menyuruh salah satu monitor untuk menunjukan kejadian dimana nara menghilang. Taehyung dan hara mendekat kearah sang perawat. Tepat didepan layar raksasa.

Mata hara melihat sang kaka yang sedang duduk disana, gadis itu menahan sesak didadanya. Ada apa ini? Kenapa kakanya sampai bisa masuk sini?

Apa dia gila? Tapi kenapa?

Hara melihat sang kaka ketakutan dan lari saat melihat orang masuk. Kaki dan lengan hara otomatis maju dan menggapai layar itu.

Dirinya sangat tidak kuasa melihat sang kaka seperti itu.

Namun saat ada sebuah tangan membuka pintu, layar menjadi buram. Hara kelabakan mencari gambar sang kaka lagi.

"Mana eoni? Mana?!!" Bentak wanita itu saat layar menjadi buram.

Taehyung yang berada disamping hara, menenangkan gadis itu. Memeluknya agar tenang.

Setelah 3 menit layar kembali menampilkan gambar ruangan nara. Namun tidak ada sosok gadis cantik didalam ruangan itu. Melainkan tulisan.

Cari aku

Mata hara memanas. Tangannya menggepal, emosinya sudah memuncak. Siapa bajingan yang sudah menculik kakanya.

"Saat kami masuk pun, yang ada hanya kertas itu"

"Dan anehnya, cctv yang lain, yang merekam saat kejadian, menampilkan gambar buram juga" jelas sang perawat tersebut.

Tae menyunggingkan senyum. Dia akan menangkap tikus kecil itu. Lihat saja sialan.

Tae menarik hara yang sudah menahan air mata sejak tadi.

"Kau ingin melihat ruangan nara?" Tanya taehyung. Hara mengangguk pelan. Meski ragu dia penasaran dan ingin melihat.

Kedunya berjalan menuju ruangan nara. Jantung hara berdegup 2× lebih cepat dari biasanya.

Matanya melihat kekanan dan kekiri. Dia dapat melihat beberapa pasien gila didalam ruangan sana.

Ada yang sedang bermain dengan entahlah mungkin teman khayalan, ada yang sedang menangis, ketakutan, menjerit, tertawa, ada juga yang sedang diam tidak melakukan apapun.

Hara menahan nafas saat sudah ada didepan ruangan nara. Dia membaca tulisan disamping kamar sang kaka.

Im nara
22 tahun
Perempuan

Itulah tulisan yang terpampang disana. Jari hara mengelus tulisan itu. Ia tersenyum kecut. Jadi selama ini dia mencari kemana-mana dan hasilnya nihil. Ternyata kakanya ada disini.
Tempat yang tidak pernah ia sangka.

Penjaga sudah membuka kunci ruangan, tae berterimakasih pada penjaga. Hara menatap tae sejenak, pria itu mengusap surai hitam hara.
Mengangguk pelan dan tersenyum.

Hara akhirnya masuk, dan taehyung menunggunya diambang pintu.

Kakinya berdiri tepat didepan ranjang. Matanya melihat sekeliling.

Tangannya mengusap kasur yang sering ditiduri sang kaka. Entah berapa lama. Hara tidak tahu.

Tangannya gemetar, namun dia harus menahan diri. Dia menatap beberapa gambar disamping ranjang, dia menulis dengan tulisan yunani kuno.

"Tae.. kemarilah!" Serunya. Tae hanya menghampirinya.

"Ada apa?" Hara menunjuk tulisan yang berada di tembok.

Kedua mata tae memicing. Meskipun ada beberapa gambar yang sengaja di coret disana. Namun ada beberapa kata yang ditulis.

"Ini bahasa yunani kuno" jelas hara pada tae. Hara dan nara waktu kecil sudah belajar berbagai bahasa. Dan tulisan juga.

Salah satunya bahasa yunani. Dan hara masih ingat meskipun samar.

"Maksudnya? Aku tidak mengerti tulisan apa itu"

Hara segera memotret tulisan itu. Dan beberapa tulisan lain diatas ranjang. Tentu saja secara diam-diam.

Setelah itu keduanya pergi keluar. Hara dan taehyung sudah tidak sabar untuk mencari tahu tulisan apa ini.

Hara dan taehyung sudah masuk kedalam mobil dengan tergesa, namun tetap hati-hati. Tidak ingin menimbulkan kecurigaan apapun.

"Sambungan ke laptopku" ujar taehyung.

Hara langsung membuka ponselnya. Menyambungkan dengan laptop taehyung. Kedua mata mereka terfokus pada gambar yang diambil didalam ruangan nara.

"Apa ini?" Tae sudah berfikir keras, namun tidak tahu. Otaknya tidak mengerti.

Hara mengamati beberapa tulisan. "Aku..." ucapnya terjeda.

"Berikan kertas. Aku harus menulis ulang tulisan ini" tae segera memberikan kertas dan ballpoint pada hara.

Hara menulis sesuai tulisan nara, tulisannya sangat acak-acakan dan tidak berurutan.

Namun hara terus berusaha mengartikan tulisan itu. Sampai akhirnya dia menemukan kata kunci.

"Aku..tidak...gila" ucap Hara, gadis itu menutup mulut. Taehyung menatapnya.

"Dia yang membuatku gila.." lanjutnya.

"Aku bukan diriku, kamu bukan dirimu"

Tbc.

Vote dan komen ya. Jangan lupa baca ceritaku yang lain♡

Psycho - dream (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang