Chapter 17

129 19 3
                                    

Hai ... Hai!!!! Lama tidak jumpa dengan Sugar yaa...

Sugar udah rindu para pembaca-pembaca Sugar yang sepertinya tinggal beberapa aja. Maafin Sugar yaa udah lama banget ngilangnya dikarenakan Sugar lagi cari cuan di platform lain, jadi Sugar harus nulis cerita 'normal' dulu.

Tapi kayaknya Sugar harus nerusin cerita ini karena ada pembaca yang pengen Sugar lanjutin cerita Moorim School 2 ini. Sugar lagi ingat-ingat konsep ceritanya dan cari plot cerita yang bukunya entah dimana Sugar simpan, jadi Sugar harus tulis ulang ceritanya. Tapi segarang plot ceritanya udah selesai Sugar bikin kok, tinggal cari waktu buat nulisnya aja.

Semoga masih ada yang mau baca cerita ini yaa walaupun bakalan slow update ...

Thanks buat yang masih stay nunggu Sugar update.

Happy Reading yaa Guys!!!

💜💜💜💜💜


Charter mengangkat tangannya dan menyentuh pintu besar di depannya. Sebuah lambang mata yan berada di tengah lingkaran terbentuk dengan warna emas yang terang. Tidak lama, pintu bergetar dan terdorong dengan sendirinya.

"Sudah terbuka," ujar Charter.

"Kalau begitu, ayo masuk dan segera segel kembali tempat ini!" Sadie mendahului yang lain untuk masuk ke dalam nome 113 disusul Charter dan yang lainnya.

Mereka berjalan memasuki sebuah lorong gelap sebelum akhirnya memasuki ruangan penuh cahaya terang berwarna kuning keemasan. Ruangan itu sangat besar dan mewah. Ini seperti ballroom hotel bintang lima! kandelar mewah berada di langit-langit dengan ukiran empat burung bangau besar yang setiap ekornya bertemu satu sama lain sedangkan bagian kepalanya meliuk indah kearah atas.

"Ruangan ini terlalu bersih untuk tempat yang tidak pernah dikunjungi bahkan baru diketahui sekarang," ujar Taehyung dengan mata yang menatap kesekitarnya mencoba untuk menilai satu persatu setiap bentuk ruangan tersebut. Ternyata bukan hanya taehyung, tapi semua orang disekitarnya termasuk Charter dan Sadie juga merasa takjub sekaligus penasaran dengan tempat ini.

"Aku tidak yakin, tapi biasanya walaupun tempat ini kosong, pasti ada seseorang yang bertugas untuk membersihkan setiap nome," jawab Sadie.

"Jadi tempat ini berpenghuni?" tanya Kihyung.

"Tidak juga, seseorang yang kumaksud biasanya seekor kera atau sesuatu yang terbuat dari tanah liat," jawab Sadie lagi.

"Tanah liat?" Kihyung membeo tidak paham dengan ucapan Sadie Kane.

Tidak ada yang tahu apakah nome ini benar-benar kosong tidak berpenghuni atau ada seseorang di dalamnya.

"Apa tempat ini benar-benar aman?" tanya Yoonji sambil melihat-lihat sekitarnya.

"Aku tidak tahu. Tapi tempat ini benar-benar menakjubkan!" balas Kihyung.

"Aku setuju, ini seperti hotel mewah!" tambah Wooseok. Tangan pemuda itu terulur hendak menyentuh sebuah vas besar tanpa bunga dengan motif seperti awan putih yang bergumpal-gumpal dilangit yang memerah seperti langit senja. Tapi tiba-tiba seseorang menginterupsi mereka membuat mereka berbalik ke sumber suara dengan terkejut.

"Siapa kalian?!" Seorang pria tua berjenggot putih tipis dengan kacamata plus tebal dan tongkat berukiran harimau, turun dari tangga secara perlahan. Wajahnya tampak terkejut, marah, dan waspada saat melihat robongan Kihyung.

Moorim School : The Truth Of EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang