Budayakan Vote sebelum membaca..
Chapter 4
Kini Kihyung, Yoongi, dan Sadie Kine duduk membentuk segitiga. Sadie masih tersenyum ramah.
"Biarkan aku memperkenalkan diri secara resmi pada kalian." Ucap Sadie. "Aku Sadie Kane, anggota dari Dewan Kehidupan Nome ke dua puluh satu.""Hah??" Beo Kihyung menatap heran pada wanita di depannya.
"Apa sebenarnya yg anda bicarakan?" Tanya Yoonji.
"Ini mungkin membingungkan." Jawab Sadie sambil mengangguk2 paham. "Tapi, kami sudah mencari2 mengenai kasus ini berbulan2 yg lalu. Aku tak bisa membicarakan seluruh ceritanya pada kalian. Mungkin,, sebelum orangtua kalian membolehkan kami untuk berkunjung ke tempat perlindungan kalian."'Bisa membaca isi kepalanya?' Batin Kihyung sambil menatap Yoonji.
Yoonji mengerutkan keningnya dan menggeleng pelan.
Kihyung teringat isi pikiran ayahnya yg tak bisa ia lihat saat memikirkan Charter. Mungkin saudaranya ini juga sama. Tak tertebak."Jika kami memberi tahu satu fakta, apa anda mau menceritakan semuanya pada kami??" Tanya Kihyung yg di balas dengan pelototan dari Yoonji dan senyum tipis dari wanita di depannya.
"Tergantung, Kihyung. Akanku pertimbangkan saat aku mendengar fakta yg kau ucapkan." Jawab Sadie.
"Batu itu kan?" Kata Kihyung.
"Kihyung!!" Pekik Yoonji. Sungguh ia kaget Kihyung yg biasanya pintar mendadak jadi sebrono seperti ini.Sadie tersenyum tipis hampir seperti seringaian dengan mata yg berbinar2 seolah ia mendapatkan permen lolipop warna warni besar.
Yoonji menghela nafas kasar jengah karna sikap wanita ini yg sok2 miterius. "Jadi itu benar?"
"Ya dan tidak." Jawab Sadie.
"Apa?" Beo Kihyung.
"Kami tahu tentang kalian semua. Kekuatan yg kalian dapat dan kalian miliki. Itulah kenapa kalian tak bisa menembus pertahanan yg kami buat." Jelas Sadie.
"Anda selalu mengatakan 'kami' apa itu tentang semua Dewan Kehidupan seperti yg kau bilang tadi, atau hanya antara anda dan saudara anda?" Tanya Yoonji.
"Tentu saja Dewan Kehidupan." Jawab Sadie sambil mengeluarkan sebuah simbol menyerupai salib tapi memiliki lingkaran di bagian atasnya.
"Apa itu?" Tanya Kihyung.
"Sebuah simbol. Kalian akan tahu saat waktunya tiba nanti." Jawab Sadie sambil melemparkan tatapan separuh berharap pada Kihyung. "Mungkin Kihyung akan tahu lebih cepat. Dan, kalian harus segera kembali kekelas. Bel masuk berbunyi 10 menit yg lalu."
"Apa?!!" Kaget Yoonji dan Kihyung.
"Sial!! Pelajaran Seni!!" Maki Yoonji.Saat Kihyung dan Yoonji melangkah keluar dari ruangan, Kihyung menatap Sadie.
"Anda juga harus keluar. Sebelum aku melaporkannya pada ayahku." Ucap Kihyung.
"Tentu, aku juga harus menemui kakakku yg bodoh itu." Balas Sadie lalu melangkah melewati Kihyung dan Yoonji dengan santai."Astaga,, cepat kekelas!!" Pekik Yoonji sambil menarik tangan Kihyung.
-
Kihyung benar2 gagal fokus pada pelajarannya tadi. Untungnya, ia sudah mendapat nilai yg bagus dalam mata pelajaran itu hingga tak terlalu di perhatikan oleh gurunya.
Kini ia sedang duduk merenung di cafe depan sekolahnya dengan Yoonji di depannya. Dengan biasa mereka menunggu yg lain untuk bergabung dan menceritakan masalah yg terjadi saat istirahat tadi."Apa yg ada di kepalamu?" Tanya Yoonji.
" ... "
"Isshhh,, tadi kau membuka isi kepalamu padaku, dan sekarang menutupnya lagi. Menyebalkan."
Oke,, yoonji merajuk. Dan Kihyung sadar itu. Bisa bahaya kalau Yoonji merajuk. Bisa2 dunia tenggelam.
"Baiklah,, aku masih memikirkan Sadie Kane. Segel apa yg dia punya dalam tubuhnya sampai tidak bisa kita tembusi? Lalu kurasa aku pernah lihat simbol itu sebelumnya. Bahkan bentuk pada kalung yg wanita itu pakai." Ucap Kihyung.
"Kalung?" Pikiran Yoonji kembali pada pertemuannya dengan Sadie Kane. Ia tak memperhatikan fashion yg wanita itu pakai sebelumnya. Tapi kalung yg dia pakai memang aneh. Berbentuk seperti orang yg di gambar oleh anak TK dengan garis yg menutupi garis2nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moorim School : The Truth Of Everything
FanficIni lanjutan dari cerita Sugar yg pertama 'Moorim School (Vkook)' - "Apa?!!! Kihyung pergi ke lereng bukit?!!" kaget jungkook. "Anak ini, apa yg dia lakukan?!" Kesal Taehyung. - "Yoonji ku sayang,, apa kau tidak penasaran dengan asal usul batu2 itu...