13 - Meet Me in Milan

7.1K 670 32
                                    

Julian Dexter – surround yourself with people who care about you, not just those who say it, but those who show it

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Julian Dexter – surround yourself with people who care about you, not just those who say it, but those who show it.

●●●

Matahari telah naik dari peraduan, menyinari Milan begitu teriknya. Satu tangan keluar dari selimut tebal, menyusuri tempat tidur, mencari letak ponsel yang terus berbunyi nyaring. Kepala menyembul dari balik selimut, melirik jam tertera pada layar ponsel, sebelum mematikan alarmnya. Obsidian membola, pukul sembilan kurang. Dia terlam⸺;

"Jeno?"

Suara familiar menarik perhatian, Jenova mengerjap kedua iris mencari kesadaran. Terkejut setengah mati, apa yang dilakukan Jeffilon di rumahnya?

"Kenapa–kau?" suara serak bangun tidur, dengan wajah terlihat acak-acakan cukup menghibur Jeffilon pagi itu.

Jenova meringis kemudian, mengingat apa yang terjadi padanya dini hari tadi. Kembali mengira kehadiran Jeffilon hanya khayalannya semata.

"Maaf, membuatmu repot,"

"Ya, semakin banyak kau berhutang budi semakin baik."

Dahi mengerut, "Apanya yang baik? Kau hanya akan memanfaatkan balas budiku sebaik-baiknya. Tcih"

"Berani kau berdecih padaku?"

"Yaya, paduka!"

"Ada Julian di luar." Beritahu Jeffilon.

Sekali lagi Jenova tercengang atas apa yang Jeffilon katakan.

"Aku tidak pulang ke hotel. Dia mencariku, aku beritahu bahwa aku di sini, dan dia menyusul." Jelas Jeff tanpa di minta.

"Lalu pekerjaanmu?"

"Bangunlah, bersiap. Kau masih menjadi PA Jeffilon Smith jika kau lupa," ucapnya santai, kemudian berlalu keluar begitu saja.

Jenova mencibir, "Jeffilon adalah Jeffilon sesungguhnya. Keras hati, tidak berperasaan." – Berbeda dengan Jeffinya yang dulu.

Tidak ingin berlarut meratapi nasib, Jenova segera beranjak bangun, memasuki kamar mandi.




⸺Meet Me in Milan⸺




"Jadi? Siapa yang mau menjelaskan?"

Julian memecah keheningan pada meja makan yang diisi empat orang laki-laki. Jenova melirik Nathaniel, laki-laki itu menaikan bahu seolah tidak ingin ikut campur. Beralih pada Jeffilon, datar pada wajahnya seolah enggan menjawab pertanyaan Julian. Jenova menghela nafas.

MEET ME IN MILAN ☑️[END] [JAEJEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang