24 - Meet Me in Milan

4.5K 488 49
                                    

Marffilon Smith – Dang! I have no idea if being twins entitles them to love the same person—crazy!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marffilon Smith – Dang! I have no idea if being twins entitles them to love the same person—crazy!


●●●


Marffilon tercengang melihat apa yang terjadi dengan Jeffilon. Bagaimana bisa dia mencintai orang yang sama dengan Aelffilon? Tidak masuk akal. Apa katanya tadi? Memiliki Jenova seutuhnya? Mommy hampir jantungan dibuat oleh putra sulung Smith. Alexander Smith–sang Ayah hanya menggeleng heran. Kedua orang tua mereka tidak mempermasalahkan siapapun yang dibawa Jeffilon sebagai kekasihnya, tapi apakah Jeffilon telah yakin pada pilihannya?

Ini semua berkaitan dengan Aelffilon dan masa lalu mereka... tidak yakin Jenova juga mencintai Jeffilon dengan cara yang sama seperti laki-laki itu mencintai Aelffilon dahulu. Yeona, sang ibu mendekat pada Jeffilon mengusap punggungnya yang terasa lunglai.

"Mom tidak akan ikut campur pada siapapun pilihanmu, Jeff. Tetapi, kejadian ini saja memperlihatkan bagaimana Jenova belum bisa lepas sepenuhnya dari Ael... kau tidak harus bertanggung jawab atas kesalahan Ael di masa lalunya sayang," ujarnya penuh pengertian.

"Jeff tidak pernah merasa harus bertanggung jawab pada Jenova karena Ael, Mom. Jeff mencintainya sama seperti Ael mencintai Jeno."

"Apa Jeno memiliki perasaan yang sama denganmu?"

Jeffilon terdiam.

Yeona menatap kearah sang suami juga putra bungsunya bergantian, lalu kembali pada Jeffilon.

"Ikatan yang sakral tidak bisa semata-mata karena keegoisan satu belah pihak, sayang... keduanya harus yakin bahwa ikatan cinta di antara kalian sama-sama kuat."

Marffilon memijit pelipisnya.


Brak!


Pintu terbanting sedikit kencang membuat semua perhatian teralihkan pada pelaku kegaduhan.

Julian tersenyum lima jari dengan canggung, lalu dengan segera membungkuk hormat kepada keluarga Smith. Darriel mengikutinya di belakang.

"Maafkan aku karena tidak turut menyambut kedatangan kalian," ucap Julian penuh sesal.

"Julian bukan? manager Jeffilon?" sapa Yeonna ramah.

Julian mengangguk.

"Ah, ini Darriel... direktur TrinityEnt yang berada di Milan, sekaligus kerabat Jenova." jelas Julian.


Marv menyenggol manager saudara laki-lakinya dengan siku. "Kau gila? Jeffilon ingin segera melamar Jenova!" bisik Marv protes pada Julian.

"Apa?!" teriak Julian tidak dapat menunda keterkejutannya.

Julian dan Darriel melempar pandangan satu sama lain. Kenapa semakin runyam?

MEET ME IN MILAN ☑️[END] [JAEJEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang