『14』

18 16 0
                                    


Sambil dengerin lagu ini ya

Happy reading

Ateez_Star 1117

10:00━●━━━━━━━━━04:00
    ⇆ㅤㅤ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ㅤㅤ↻

===============================

               Falin menoleh pada Keno dan Anrez yang tengah tekun membaca dan berlatih soal untuk ujian, begitupun dengan Aftar. Ah tentang Aftar tak perlu di ragukan cowok itu sudah hafal semuanya tanpa belajar ia pasti lulus

Sementara Falin telah beberapa menit berlalu ia belum bisa memecahkan satu soal yang di berikan Aftar tadi, ia tampak kebingungan dan tidak tahu harus bagaimana

Falin menyenggol sikut Aftar membuat Aftar menoleh, dengan ragu Falin menyodorkan bukunya

"Kenapa...ini x?" tanya Falin membuat Aftar menatap nya dengan dahi berkerut

"Karena ini rumus kuadrat" jawabnya membuat Falin mengangguk-angguk dan menggaruk tengkuknya

"Rumus kuadrat itu apa?" tanya Falin dengan polos, Aftar menghela nafas panjang menatapnya jengah

"x sama dengan -b lebih kurang akar b kuadrat kurang 4ac sisa 2a" jawabnya, tetapi Falin tampak melongo tidak mengerti

"Lo sebut diri lo kelas 12 SMA? Heh ini pelajaran kelas 9 SMP" kata Aftar membuat Falin menghela nafas

"Gue tau, tapi gue lupa" ucap Falin mengelak

"Kamu gak hafal rumus kuadrat?" tanya Anrez membuat Falin malu dan menggeleng singkat

"Selama sekolah dia cuman tau main" sahut Aftar membuat Anrez dan Keno mengangguk-angguk

"Enak aja! Namanya lupa harus gimana?" tanya Falin tidak terima di permalukan di depan Anrez dan Keno

"Heh, Keno aja bisa soal kek gini" seru Aftar

"Itu karena dia punya guru khusus!" sahut Falin tetap mengelak

"Lo nya aja yang BG!" ucap Aftar tidak mau kalah

"Ngomong apa lo?!" teriak Falin kesal mengangkat buku padanya

"Udah-udah jangan berantem, aku ajarin" kata Anrez membuat Falin menghela nafas dan menyimpan buku dengan kasar sementara Aftar hanya mencibir tidak peduli

Anrez segera mendekat dan mengambil pensil, "Perhatiin ya. Cara lain menuliskan ax kuadrat tambah bx tambah x sama dengan nol!"

Falin mengangguk-angguk dengan tersenyum senang karena Anrez yang menjelaskan

"A=1,b=8, dan c=12, maka...."

"Kenapa ini A=1?" tanya Falin menyela penjelasan Anrez

"Kalau gak ada Koefisien anggap satu" jawab Anrez dengan tersenyum

"Kenapa gak dianggap dua atau tiga?" tanya Falin membuat Anrez menatapnya, Keno tampak tertawa kecil tertahan mendengar nya

"Liat? Bodoh natural" komentar Aftar membuat Falin menatapnya segit

"Diam" sahut Falin dengan tajam, Keno segera duduk tegak dan membuka suara seperti seorang guru

"Dalam matematika, koefisien adalah faktor perkalian dalam beberapa suku dari sebuah polinomial, deret, atau ekspresi, biasanya berupa angka, tetapi bisa juga ekspresi apapun (termasuk variabel seperti a, b, dan c). 1, 2, dan 3 Dalam kasus terakhir, variabel yang muncul di koefisien sering disebut parameter, dan harus dibedakan dengan jelas dari variabel lain" tutur Keno membuat Falin mengangguk-angguk

"Apa artinya?" tanya Falin membuat Aftar menghela nafas, Keno tampak terdiam begitu pun dengan Anrez

"Ah dasar, liat nih" seru Aftar meraih bukunya dan mulai mencoret-coret

"Contoh nih, 7x²-3xy + 1.5 + y, dua suku pertama masing-masing memiliki koefisien 7 dan −3. Suku ketiga 1.5 adalah koefisien konstanta. Suku terakhir tidak memiliki faktor koefisien yang ditulis secara eksplisit yang tidak akan mengubah suku; koefisien dengan 1 (karena variabel tanpa angka memiliki koefisien 1)" tutur Aftar membuat Falin mengangguk-angguk

"Dah ngerti?" tanya Anrez membuat Falin menoleh dan tersenyum tipis

"Ya, dikit" jawab Falin membuat ketiganya mengangguk-angguk, Aftar dan Keno kembali mengerjakan tugasnya

"Hafalin aja ini, ax kuadrat tambah bx tambah x = 0! . x sama dengan-b lebih kurang akar b kuadrat kurang 4ac sisa 2a" tutur Anrez diangguki Falin

Kini otak Falin sedikit bekerja dan lambat laun mencoba memecahkan soal dengan rumus yang telah ia pelajari dari ketiganya itu.

××××

"Aah...ini lebih baik" ucap Falin menyeruput kuah ramen dengan senang, kini Falin, Aftar, Keno dan Anrez tengah ada di Caffe ramen. Setelah berjam-jam belajar di rumah Falin keempatnya memutuskan untuk mengisi perut mereka

"Lo emang cocoknya makan, bukan belajar" komentar Aftar membuat Falin cengengesan dan menoleh pada Keno yang tengah mencoba menuangkan botol kecil saus yang tak kunjung keluar

"Buka dulu tutupnya" kata Falin mengambil alih botol itu dan membukanya

"Ada tutupnya? Sekecil itu?" tanya Keno dengan wajah polos

"Em, ada" jawab Falin menuangkan sedikit saus ke atas ramen milik Keno

"Heh segitu emang kerasa?" tanya Aftar dengan heran, hanya 3 bintik Saus yang Falin tuangkan

"Dia gak bisa makan pedes banyak-banyak" jawab Falin membuat Anrez ikut melihatnya

"Gakpap kok, tuang lagi aja" kata Keno memberitahu nya

"Segitu aja, lo mau sakit perut?" tanya Falin membuat Keno terdiam menatap ramennya dan menggeleng

Keempat nya segera melanjutkan menyantap makanannya lagi masing-masing

Setelah selesai, Aftar mengantar Keno untuk naik Bus karena tidak membawa sepeda dan ini kali pertamanya Keno menaiki bus

Sedangkan Falin dan Anrez tengah menuju perjalanan menuju rumah Falin untuk mengambil motor Anrez karena jaraknya tidak jauh dari Caffe Ramen

"Keno...baru pertama kali naik Bus?" tanya Anrez membuat Falin menoleh dan mengangguk

"Selama 16 tahun, dia diam di rumah menerima pelajaran khusus dan setiap keluar rumah selalu di jaga" jawab Falin mengingat-ingat tentang Keno

"Apa alasannya?" tanya Anrez penasaran

"Karena kedua orangtuanya trauma, dulu Keno sempat punya Kakak Laki-laki namanya Ken dia sering keluyuran dan sekolah normal, saat kelas 7 SMP ia kecelakaan waktu naik motor sama temen-temen nya dan meninggal waktu di bawa ke rumah sakit. Saat itu Keno masih 4 tahun belum tau situasi sebenarnya. Akibat dari itu orang tua Keno memutuskan untuk menjaga Keno seutuhnya karena ia satu-satunya sekarang" jawab Falin menjelaskan kisah tragis keluarga Keno

"Terus sekarang? Kenapa Keno bisa ke sekolah normal dan pergi keluar?" tanya Anrez membuat Falin terdiam sejenak

"Karena aku" jawab Falin membuat langkah Anrez terhenti, Falin pun berhenti dan membalikan badannya menatap Anrez

"Entah kenapa, kedua orangtuanya percaya sama aku buat jagain Keno. Itu sebabnya aku gak bisa lepasin dia" kata Falin menundukan pandangannya

"Kenapa gak bilang? Keno buat keputusan sendiri dan kamu tau itu bahaya?" tanya Anrez lagi diangguki Falin

"Aku tau, tapi itu kemauan Keno. Bukan aku, dia bilang gakpapa. Dan, dia bilang aku tetep bisa jagain dia meskipun hubungan nya gak kayak kemarin-kemarin. Dan aku minta, kamu izinin ya" jawab Falin, Anrez menghela nafas dan menyentuh kedua bahu Falin

Falin menatapnya intens, "Kamu tau aku gak suka kamu deket sama siapapun, tapi kalau kamu jujur kayak gini. Aku bisa maklumi dan aku bisa bantu kamu" kata Anrez meyakinkan membuat Falin tersenyum dan memeluknya. Anrez pun tersenyum dan mengusap kepala Falin dengan lembut.

∬∬∬

Stay Friends (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang