"Terkadang semuanya datang dengan terlambat,dan sebuah penyesalan yang begitu besar perlahan muncul seiring dia pergi"....Start 18 Agustus 2022, Finish 06 Oktober 2022
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Terkadang takdir bisa membuat kita merasakan sakitnya kehidupan dan semua yang kita alami"
_00_
Jian mengerjapkan matanya yang terasa berat itu,kemudian duduk dan mengusak kepalanya yang pusing,ahh pasti sekarang dia tertidur semalam karna obat penenang itu
Jian lantas memeriksa jam dan ternyata sekarang 09.00,siapa yang mau membangunkan jian memangnya?toh semua orang tak akan perduli jian bangun atu tidak
lagi pula sekarang jian di skore selama 2 hari kan?jian segera ke kamar mandi dan memakai Jaket hitam dan celana jeans yang di model sobek,jian akan ke tempat dia nongkrong bersama lainnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jian segera turun dan ternyata suasana di bawah sepi sekali,Menjengkelkan bukan?
"Tuan jian mau kemana?"tanya salah satu pembantu
"Saya bakal keluar,jangan beritahu ayah saya"kata Jian
pelayan itu hanya mengangguk,Pelayan itu sebenarnya ragu untuk mengiyakan namun apalah daya ia hanya sebatas pelayan saja dan jisung segera pergi membawa motornya.Jian berhenti di salah satu cafe,mm lebih tepatnya cafe milik kak Tian,kakanya Rafka sihh jadi Jian langsung masuk dan duduk
"dateng juga ternyata"Kata Tian lalu duduk berhadapan dengan jian
"Kenapa gk sekolah,pasti di skore lagi ya" perkataan Tian membuat jian kesel dong,udah tau malah nanya
"Udah tau,ngapain tanya"Ketus Jian dan Tian hanya membuang nafas kasar
"Tuh rafka,dia gk sekolah hari ini"Kata Tian lalu beranjak pergi untuk melayani pelanggan dan mengatur pegawainya
"Lo gk sekolah ka?"tanya Jian kebingungan kala rafka duduk di depannya sambil merokok
"Gk,Males gue,lagian lo kan juga gk sekolah,jadi ngapain gue sekolah kalo salah satu temen gue gk sekolah"jelas Rafka lalu menghisa rokoknya lagi