13

793 94 1
                                    

Jian hanya diam sekarang .hanya saja termenung di pinggir pantai sambil melihat ombak dan merasakan angin yang berlalu lalang saja,sudah satu minggu berlalu dia tak kembali ke rumah.Jian merasa hancur sekarang

1 Minggu yang lalu......

saat jian keluar dari rumah,jian segera menuju rumah sakit,karna dia ingin tahu apa yang terjadi kepadanya ,karna kemarin malam dia batuk darah sampai mimisan juga

sampainya di rumah sakit,saat di periksa oleh jandra,jian tiba-tiba mimisan dan muntah darah lagi,tubuh jian mati rasa dan melemas

jandra segera memeriksanya,setelahnya jandra menyatakan sebuah hal yang jian inginkan selama ini

"Jian,kamu harus tarima kenyataan ini ya,organ dalam kamu udah rusak jian,perlahan organ dalam kamu udah mulai rusak satu-persatu karna obat penenang yang kamu konsumsi dari dulu kecil,ini akibatnya kalau kamu konsumsi terus obat penanang itu jian"

"kamu gk bakal bisa ngendaliin saraf di tubh kamu,kerusakan yang ada pada tubuh kamu bisa ngebuat kamu jadi lumpuh/kalau mata kamu tiba-tiba buram,juga bisa mengakibatkan kebutaan"

kamu harus ngejalanin pengobatan buat kamu sembuh"penjelasan panjang lebar dari Jandra membuat jian terkekeh pelan dan tertawa miris akan kondisinya sendiri sekarang

"Maaf om,Jian gk bakal ngelakuin pengobatan itu,ini yang jian pengen dari dulu"kata jian lalu keluar dari ruangan jandra

Jian langsung berdiri dan segera mengendarai motornya

"Mas,kamu udah dapet kabar tentang jian kan?"tanya claudia khawatir akan ke adaan jian sekarang

"belum ada kabar sam sekali dari bawahan aku soal jian clau"jawab bian

Claudia merasa frustasi sekarang sudah satu minggu lebih jian belum pulang kerumah.sudah satu minggu semua orang mecari jian kemana-mana namun tak kunjung mendapatkan hasil sedikitpun

"Jian,lo kemanasih"gumam Glara sambil memegang hpnya yang memanggil jian

namun nihil sudah puluhan kali dia menelfon jian dan mengirim pesan namun jian tak menganggkat maupun membukanya sedikitpun


Naila sedang berada di dalam mobil bersama jovan dan jevan untuk mencari jian

'kak,kak natan kemana?"lirih naila membuat jevan langsung menoleh ke adiknya ini

"apa kita gk bakal ketemu sama kak natan lagi"

"udah jangan sedih ya,kalau kita berusaha,kita pasti bisa temuin natan hmm"bujuk jevan,naila langsung diam

Apakah kak Natannya akan kembali nanti?

"Kita pulang dulu ya,udah malem nih"ajak jovan yang menyetir mobil

"nggk kak,kita harus cari kak Natan sampek ketemu"Naila

"Kamu juga perlu istirahat nai"joven merasa khwatir kala naila belakangan ini sering demam dan mogok makan

Naila hanya mengangguk lemas,naila gk bisa nolek permintaan kakak kembarnya ini sekarang




-00-

Keesokan harinya.....

Ceklek

semua atensi orang tertuju kepada pintu yang terbuka,mereka terkejut kala yang masuk adalah .......

Jian

Jian berjalan dengan lesu dan menunduk,bian dan klara segera menghampiri,ya,jian pulang kerumah bian dan klara

"Jian"Panggil Bian khawatir dan menghampiri jian

"Jian,kamu kemana aja sayang"klara mengusap pucuk kepala jian lembut

"Bunda.."

greep

Jian ambruk di dekapan klara,badanya lemas,tak bisa di gerakkan sekarang,jian hanya butuh Bundanya,bunda klara yang dulu jian percaya

"Jian,kamu kenapa hmm,cerita sama bunda ya"kata klara sambil menuntun jian untuk duduk di sofa

"cerita ke bunda,kenapa?"tanya klara lagi sambil mengusap kepala jian lembut

"Jian...Jian cuman butuh bunda sekarang"cicit jian pelan lalu mengeratkan pelukannya ke klara,klara mengerti pasti jian sekarang ada masalah

Jian tiba-tiba merasa ingin muntah,perutnya sakit sekarang,dengan segera jian berlari menuju ke kamar mandi

semua orang kaget langsung menghampiri jian

Hueek,huek

uhuk,uhuk

hueeek,uhuk

"Jian,kamu kenapa?"tanya Hanif panik kala mendengar jian muntah-muntah di dalam kamar mandi

"Jian! buka pintunya!"kata Bian kheawatir namun nihil,jian tak menjawab samsekali

Mahesa langsung mendobrak pintu kamar mandi dan benar saja,jian sudah terbaring di lantai dengan mulut yang mengeluarkan darah dan hidungnya juga

Bian segera memangku kepala jian

"Jian,kamu kenapa,bilang ke ayah"entah kenapa hati bian hancur saat melihat kondisi jian seperti ini

"A-ay-ah"panggil jian terbata-bata

"Iya,kenapa hmm"ucap jian lembut sambil mengusap kepala sang anak,air mata bian mulai turun

Hanif dan mahesa segera mengusap tangan jian yang terkena noda darah,bian juga memgusap hidung jian dan mulut jian menggunakan tisu

"s-sak-it"parau jian terdengar menyakitkan,setelahnya jian tak sadarkan diri

 semua orang panik.mereka segera membopong jian untuk di bawa kerumah sakit,kenapa jian seperti ini?apa lagi ini

suara derap kaki dan brankar yang di dorong terdengar di koridor rumah sakit,Jevan yang memegang tangan kiri jian dengan erat

"Kalian tunggu di luar dulu"ucap Jandra lalu mesuk untuk menangani jian

"Apa lagi ini tuhan"gumam Klara lalu terduduk,chandra segera menenangkan bundanya

"Udah bunda,yakin ya,Jian bakal baik-baik aja kok"kata chandra klara hanya mengangguk sambil mengusap air matanya kasar

Claudia,Gaska,Glara dan Naila datang dengan tergesa-gesa,hati claudia hancur saat mendapat kabar bahwa jian masuk rumah sakit,setelah jian menghilang lama dan sudah mendapat kabar buruk tentang jian sekarang

setelahnya Jandra elaur dan semua orang bertanya jian kenapa?tapi jandra bilang bahwa jian hanya kelelahan dan dehidrasi saja,sebenarnya tidak,ini adalah efek dari erusakan organ dalam jian

Jian yang meminta jandra untuk tak memberitahukannya ke seua orang,terutama Adiknya ...Naila


setelah kejadian itu hidup jian berubah,semua orang sudah menyayangi jian layak nya dulu kecil,jian bahagia dengan semua itu

karna kebahagiaan itu yang jian inginkan meski hanya sebentar saja

dan nantinya.....Jian akan pergi jauh,mmm Mungkin

apakah jian bisa bertahan sampai nanti,atau dia akan memilih untuk menyerah dan pergi pada akhirnya karna lelah

Tapi,jian harus tetap bertahan meski itu hanya sebentar saja

Ingat hidup itu hanya pasal datang dan pergi saja 

Hanya takdir yang dapat menentukannya nanti,jian hanya menunggu saja sesuai takdir yang berjalan di kehidupannya



TBC

All Too Late || Park Jisung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang