3 - Bercanda

85 14 0
                                    

"Bangsat! maksud lu apaan?!" tanya Al tak santai sembari mendorong pundak salah satu anak kelas sebelas itu yang tidak sengaja menumpahkan minuman yang dibawanya.

Kantin saat ini sangat ramai karena kejadian ini, Al memang sering membuat masalah dengan orang-orang yang ada di sekolah maupun yang ada di luar sekolah. Padahal hanya masalah sepele, namun Al bisa menghajar habis-habisan orang yang sudah berani berurusan dengannya.

"Kalo orang nanya tuh dijawab, bukan diem aja. Bisu lu? ga denger gua nanya tadi?" tanya Al sekali lagi dengan nada mengejek, karena adik kelasnya itu tak menjawab pertanyaan yang Al tanyakan, dia hanya menundukkan kepala.

"Maaf kak, tadi saya ngga sengaja." Cicit gadis itu dengan suara bergetar, dia tidak berani menatap kakak kelasnya itu.

"Ga sengaja, ga sengaja. Ini baju gua basah jadinya!" bentak Al kepada gadis yang ada didepannya.

"Maaf kak, saya bersihin habis ini." Gumam dia, untungnya suaranya masih di dengar oleh Al.

"Ah, tai lu anjing! ngerepotin orang aja! kalo ga bisa jalan gausah sekolah!" bentak Al sekali lagi, sembari kakinya menendang kursi yang ada di depannya. Hal itu membuat orang-orang yang berada di kantin kaget, bahkan gadis yang tak sengaja menumpahkan minumannya tadi sudah menangis.

"Al, anjing lu!" teriak Caca yang tiba-tiba datang. Semua orang yang ada di kantin langsung mengalihkan atensinya kepada Caca, bahkan Al sekalipun.

Caca berjalan kearah Al, "Maksud lu apa? bisa ga lu sehari aja ga bikin masalah?" tanya Caca tajam. Bukannya takut, Al malah tersenyum.

"Jangan marah-marah dong, cantik." Goda Al sembari memegang tangan Caca, tapi langsung di tepis oleh Caca.

"Gausah pegang-pegang. Lu sekarang ikut gua!" bentak Caca ke Al, dia langsung bergegas pergi dari wilayah kantin.

"Gara-gara Caca, lu selamet hari ini. Awas aja kalo nanti lu bikin ulah. Gua ga segan-segan buat habisin lu, ga perduli ku cewek atau cowok." Ujar Al tajam sembari menatap gadis itu yang tengah menundukkan kepala. Lalu Al berlari menyusul Caca yang sudah berjalan terlebih dahulu.

"Ca, tunggu!" panggil Al yang berada di belakang Caca.

"Lelet." Balas Caca cuek.

"Ya maaf, ini kita mau kemana? ke bk? jangan dong Ca, janji deh ini masalah terkahir yang gua buat." Ujar Al sedikit merengek.

Caca seketika langsung memandang Al dengan tatapan jijik, 'dih?' batin Caca.

"Dih? setres lu? lagian lu ngomong begitu kaya bener yang terakhir aja." Kata Caca malas. "Lagian gua mau bawa lu ke rooftop, gr banget lu." Lanjut Caca.

"Oh, bilang dong daritadi." Cengir Al.

"Oh iya, ganti dulu baju lu, basah itu. Kalo udah buruan ke atas, pinjem jeva, kayanya dia tadi bawa baju ganti." Ujar Caca.

"Gausah, gua bawa sendiri kok."

"Yaudah, gua ke atas dulu, nanti kalo udah langsung ke atas ya."

"Iya Cacaaa." Kata Al gemas, dia jarang sekali melihat sisi Caca yang baik seperti ini di depannya.

Caca langsung berjalan menuju rooftop sekolah, karena istirahat kedua ini waktunya lebih lama, tidak seperti istirahat pertama.

Sedangkan Al, dia juga langsung bergegas menuju kamar mandi untuk mengganti pakaian nya yang basah tadi. Setelah itu dia menyusul Caca yang sudah berada di rooftop sedari tadi.

"Al, gua mau nanya deh sama lu." Kata Caca, merek sekarang tengah duduk berdua di salah satu kursi yang ada di sana, memang di rooftop sekolah mereka tersedia meja dan kursi.

Alvero AnastashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang