Nineteen

124 15 0
                                    

Ada yang kangen sama cerita ini? 😅 enjoy! 💜 mian kalau banyak typo 😭

Seorang gadis dengan tergesa-gesa melangkah melewati sebuah koridor yang menuntunnya menuju sebuah ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang gadis dengan tergesa-gesa melangkah melewati sebuah koridor yang menuntunnya menuju sebuah ruangan. Dari raut wajahnya, terlihat jelas bahwa ia seperti menahan amarah dan kekesalan yang cukup kentara.

Tiba di depan ruangan tujuan. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, ia menerobos masuk dan sontak membuat dua orang di dalam sana terkejut bukan main.

"Ha! Sudah ku duga inilah alasannya." Tuduh si gadis membuat pria paruh baya disana bangkit dari tempat duduknya.

"J-jisu... ini tidak seperti apa yang kau lihat." Jisu berdecih menanggapinya.

"Aku memiliki dua bola mata, dimana keduanya masih berfungsi dengan sangat baik." Jawabnya dengan nada sarkasme yang kentara.

"Tak ku sangka Ayah tega menceraikan Ibu demi wanita ini? Ternyata dugaanku selama ini benar." Pria yang tidak lain adalah Jibeom itu, mengerutkan dahi mendengar penuturan putri sulungnya tersebut.

"Apa maksudmu, Jisu?" Jisu menarik salah satu sudut bibirnya.

"Aku melihatnya, Ayah. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, kalian bermesraan di Bandara beberapa bulan yang lalu." Tubuh Jibeom menegang saat itu juga, begitupun wanita di belakangnya.

"Apa ini alasan Ayah mengajakku dan Beomgyu makan siang bersamanya waktu itu? Agar kami bisa dekat dengannya dan melupakan Ibu dengan mudah, begitu?"

"Cukup Choi Jisu!" Jisu sedikit tersentak mendengar sang Ayah menaikkan volume suaranya.

"Ayah menceraikan Ibumu karena mencintai Jihye!" Jisu hanya bisa tersenyum getir mendengar pengakuan Jibeom yang semakin menyakiti perasaannya.

"Baiklah... jika ini yang Ayah inginkan." Jisu berbalik dan berniat meninggalkan ruangan. Namun sebelum melewati ambang pintu, ia menghentikan langkahnya.

"Jangan harap aku dan Beomgyu akan berada di pihakmu lagi setelah ini." Jisu berbalik dan tersenyum tipis.

"Akan ku pastikan Nyonya Min Aeri hidup bahagia tanpa adanya dirimu, Tuan Choi Jibeom."






~~~~






Hari ini, Soobin memutuskan untuk kembali bekerja. Setelah merenungkan semua yang telah terjadi, ia menyadari kesalahannya. Tak ingin larut dalam kesedihan mendalam. Soobin memilih untuk menyibukkan dirinya dengan bekerja.

Tiba di ruangannya, ia di sambut oleh raut wajah khawatir seorang pria yang mengenakan setelan jas rapih berwarna navy, ditambah kemeja putih yang semakin menambah wibawanya. Soobin menghela napas panjang sebelum akhirnya memilih duduk di kursi meja kerja ruangannya.

Behind The Closed Door (Jinverse & Soolia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang