Eighteen (Soobin)

162 23 0
                                    

Hello!!! Aku balik lagi hihi. Ada yang kangen sama ceritanya? Mianhae baru bisa up lagi sekarang. Enjoy! 💜 Maaf juga kalau chapternya pendek 😅


Soobin kembali memasuki rumah yang ia kunjungi beberapa jam lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Soobin kembali memasuki rumah yang ia kunjungi beberapa jam lalu. Benar, ia memilih untuk tinggal disana sementara waktu hingga masalahnya dan Heejin selesai. Ia juga sudah menelpon jasa angkut barang untuk membawa semua barangnya di flat yang ia tinggali dengan wanita itu.

Mungkin benar ia merasa lega sudah mengungkapkan semuanya pada Heejin. Namun di sisi lain ia juga merasa sedih sekaligus bersalah. Walau ia bersikap dingin, bahkan terkesan acuh, perasaan itu masih tetap ada dalam hatinya.

Kisah cinta pertama yang ia jalin selama hampir 6 tahun, harus kandas ditengah jalan akibat orang ketiga yang hadir diantara mereka. Tentu hati siapapun akan kecewa mengetahui sosok terkasih dengan tega mengotori putih cinta yang terajut selama ini.

"Aku tak menyangka perpisahan akan seberat ini rasanya." Gumam Soobin yang kini menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa yang ia duduki.

Walau kenyataannya ia belum resmi berpisah dengan Heejin. Namun cepat atau lambat keduanya harus membicarakan kejelasan hubungan mereka. Terlebih mereka sama-sama bersalah karena merajut kasih dengan yang lain.

Soobin memejamkan kedua matanya sejenak merenungkan semua yang telah terjadi. Ia meraih ponselnya dan membuka aplikasi pemutar musik yang kebetulan sudah terhubung dengan speaker aktif disana.



Soobin POV



Now playing: TXT - Lonely Boy (The tattoo on my ring finger)




Entah mengapa aku ingin memutar lagu itu dan sengaja menggunakan fitur repeat track. Mungkin karena perasaan yang sedang kacau akibat patah hati pertama yang ku alami. Benar-benar miris bukan?

Kisah manis romansa yang ku jalani selama hampir 6 tahun lamanya, harus kandas oleh hadirnya orang ketiga diantara kami. Hingga satu bait lirik lagu yang ku putar menarik atensiku.



Yeah I was stupid
Why was I like that back then?
I can't even remember it anymore
I can't do anything but throw it away



Benar, aku memang bodoh. Mengapa dulu aku semudah itu mempercayainya? Bila ku ingat kembali moment yang ku habiskan bersamanya, membuatku tertawa hambar. Aku bahkan tak bisa mengingat alasan mengapa aku mencintainya. Kini aku tak bisa berbuat apapun selain membuang semua itu.

Menggadaikan perasaanku yang telah lama ia nodai. Menelan pahit dan getirnya kesedihan yang ku dapat dari kenyataan akan kandasnya kisah asmara antara aku dengannya. Cinta yang ternodai oleh tinta hitam kebohongan dan merah akan pengkhianatan.



Lonely boy staying lonely
All the memories remain by your side
Lonely boy staying lonely
All that's left is our farewell



Behind The Closed Door (Jinverse & Soolia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang