Eighteen (Jisu)

132 15 2
                                    

Haaaiiii! Aku balik lagi di akhir bulan september hihi. Enjoy! 💜


 Enjoy! 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jisu POV





Kosong, hanya kehampaan yang menghiasi hari-hariku setelah kejadian waktu itu. Moment dimana aku mengungkapkan semuanya pada pria yang beberapa tahun ini menghiasi hari-hariku. Pria yang merupakan cinta sekaligus patah hati pertamaku. Pria pertama yang mengajariku arti cinta sebenarnya, sekaligus pria pertama yang meremukkan hatiku hingga berkeping-keping.

"Mengapa rasa sakit itu masih ada?" Ku pejamkan sejenak kedua mataku. Hingga satu peristiwa melintas dalam ingatanku.





Apa yang salah dalam hubungan kita ini, Jisu?

Kau berubah menjadi sosok dingin tak berperasaan. Kenapa? Apa yang membuatmu jadi seperti ini?

Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?





"Mengapa aku kembali mengingat kejadian itu?" Benar, mengapa hal itu kembali melewati relung pikirku?

Bila mengingat kembali semua yang ia lakukan. Seharusnya aku marah, kesal, sedih menghadapinya. Tapi... hanya perasaan bersalah yang menghampiriku.

Apa karena aku mengikuti jejaknya dengan bermain api di belakangnya? Bisa saja. Rasanya semua malah semakin membingungkan.

Ku raih ponselku yang terdapat begitu banyak notifikasi. Entah itu panggilan masuk, atau pesan singkat melalui aplikasi tukar pesan. Aku benar-benar menjauhi semua orang setelah kejadian itu. Bahkan sahabat baikku sendiri, Hwang Yeji.

Haaahhhh! Sepertinya melupakan Hyunjin akan sedikit sulit karena ia saudara kembar Yeji. Paras mereka tidak beda jauh walau berbeda gender. Mungkin memutar satu lagu dapat sedikit membuatku... lebih baik?






Now Playing: Norwegian Wood ft Zisu - When I Want to Forget You






I don't know why even today feels so lonely
Only the silence of silence remains
I try to survive alone as if nothing happened
I have lost your heart






Sepertinya aku memilih lagu yang salah. Karena liriknya sangat menggambarkan situasiku saat ini. Rumah terasa sepi karena hanya aku sendiri disini.

Benar, sejak saat itu ia pergi. Membawa semua barang-barangnya, menyisakan kenangan yang kembali membuat luka di hati menganga. Tentu saja jejaknya ada di setiap sudut ruangan dalam flat ini.

Sejak saat itu pula aku berusaha bertahan sendirian seolah tak pernah terjadi apapun. Melupakan fakta bahwa hubungan kami diambang kehancuran. Mungkin sudah lama hancur walau tak ku sadari. Karena pada akhirnya... aku telah kehilangan hatinya.

Senyuman miris tergambar di raut wajahku. Inikah arti kesetiaanku selama lima tahun menjalin hubungan dengannya? Apa arti perasaanku untuknya, hingga ia tega membagi hati dengan yang lain?






Behind The Closed Door (Jinverse & Soolia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang