"Keep it as a secret."
"We are mean to be together."
"How long will we keep being like this?"
"Fate brought us together in a wrong way."
Ketika hati dan perasaan mengambil alih, maka logika antara benar dan salah tidak akan berlaku.
Tentang empat h...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Soobin yang tengah bersantai di flat miliknya tiba-tiba mendengar ponselnya berdering. Ia melihat nama pemanggil dan tertera nama Yeonjun disana.
"Ya, hyung? Ada apa?"
"Soobin, ayo kita liburan bersama?" Kening Soobin berkerut mendengarnya.
"Liburan?"
"Benar. Aku dan Yeji berencana untuk berlibur bersama." Soobin berdecak mendengar penuturan sang kakak.
"Aku tidak mau menjadi obat nyamuk antara kau dan Yeji."
"Yah! Mengapa kau berpikiran seperti itu?! Tentu saja kau tidak akan sendirian karena Yeji mengajak banyak orang termasuk sahabat baiknya." Lagi, keningnya berkerut.
"Sahabat baik, Yeji?"
"Benar. Ingat wanita yang bernasib sama denganmu?" Kini Soobin mengerti maksud pembicaraan kakaknya itu.
"Maksudmu... pacarnya Hwang Hyunjin?"
"Tepat sekali! Daya ingatmu cukup kuat juga ya?" Soobin mendengus mendengar ejekan tidak langsung Yeonjun padanya.
"Memangnya tidak apa-apa? Bagaimana jika Hyunjin melarangnya pergi?" Percayalah, Soobin terdengar seperti anak kecil yang bimbang ingin mencuri permen dari Ibunya, tapi takut ketahuan.
"Tenang saja, lagipula Hyunjin sedang dinas luar kota. Bukankah pacarmu juga sama?" Lagi, Soobin mendengus mendengarnya.
"Ya, memang benar Heejin sedang pergi dinas luar."
"Apa kau ingin menyusulnya?" Kedua mata Soobin melebar sempurna mendengar pertanyaan tak terduga dari kakaknya itu.
"Yah!"
"Kalau kau mau, ayo pergi kesana bersama sekaligus liburan." Soobin berpikir sejenak menimang tawaran Yeonjun yang cukup menarik.
"Hyung, kau yakin dengan keputusanmu ini?"
"100% yakin. Kau tidak perlu khawatir, akan hal ini adikku sayang. Urusan tiket pesawat dan biaya akomodasi disana, aku yang tanggung." Oke, Soobin mulai tergiur oleh tawaran Kakaknya ini.
"Sungguh?! Kau serius?!"
"Aku serius, Choi Soobin. Apapun akan ku lakukan demi kebahagiaan adikku satu-satunya." Senyum Soobin mengembang mendengarnya.
"Kau memang yang terbaik, hyung. Baiklah, aku ikut denganmu."
****
"Yah! Kau serius?!" Kaget Ryujin setelah mendengar cerita Beomgyu mengenai liburan yang ditawarkan Yeji waktu itu.
