11. Bukankah seharusnya sesama wanita saling menjaga?

13 2 0

oleh Omnavillo

oleh Omnavillo

Kamu pikir setiap wanita memiliki hati yang lemah lembut, penuh kasih sayang dan selalu menjaga perasaan wanita satu sama lain. Namun nyatanya ada beberapa wanita yang miliki sifat egois.

Ia merebut apa yang sudah dimiliki wanita lain. Melukai bahkan membunuh mental wanita lain hanya demi kebahagiaannya sendiri.

Ya,, Perempuan ini berhasil merusak hubungan yang sudah kamu jaga bertahun- tahun. Tak habis pikirmu kenapa ia tega melakukan semuanya padamu.

"Bukankah seharusnya sesama wanita saling menjaga?"

Kamu tidak tahu harus merasa lega atau kecewa. Kamu hanya mampu membantin dalam diri berharap kalimat ini mampu membuatmu sedikit lega.

"Tak apa wanita itu merebut laki-lakiku disaat kami belum terikat dengan ikatan halal. Jika saja kami sudah dalam ikatan halal tentu lukaku akan bertambah dan proses penyembuhannya pun akan sulit dibanding sekarang."

Kamu hebat jika sudah berani mengatakan hal demikian.

Memang pada awalnya berdamai dan menerima keadaan seperti ini sangatlah sulit. Hari-hari yang kamu lalui hampir membuatmu sekarat. Tak cukup mentalmu yang sakit fisikmu juga merasakan sakit. Tiap pagi kamu terbangun dengan dada yang sesak, perut mual dan makanan yang kamu makan kamu muntahkan kembali, ternyata kamu sadar penyakit gerd mu kambuh kembali.

Ku mohon lepaskan apa yang menyakitimu tidakkah kamu iba dengan dirimu yang seperti ini? Tubuhmu kurus kembali, matamu sembab dan lingkar matamu kembali menghitam. Bukankah saat ini yang bisa menolong dirimu hanyalah kamu? Tidak perlu lagi kamu memikirkan apa yang telah wanita itu lakukan padamu karena ini hanya akan menyakitimu. Seharusnya ia tak punya tempat dalam pikiranmu. Ia tak pantas kamu beri tempat, karena yang pantas kamu beri tempat dalam pikiranmu yaitu DIRIMU.

Ayo pikirkan bagaimana caramu untuk move on dan bagaimana caranya kamu mencintai dirimu kembali!

Ayo bangkit lagi!

Ayo bangun lagi jadi sosok yang baru!

Ayo jalani hidup baru!

Lalu sambut pagimu dengan lembaran baru yang penuh warna.