"Mana Renza?" Danu bertanya pada Jenovan yang baru datang dari kelas sembari memakan bakso di kantin."Belakang. Dia tadi nunggu Satria" jawab Jenovan acuh.
Memang, dikelas sebelah yaitu kelas 12 IPS-2 kedatangan siswa baru yang kebanyakan tingkah. Tidak masalah sebenarnya jika anak itu tidak mencari masalah dengan mereka.
Tapi,anak laki-laki bernama Satria Bayanaka itu punya hobi yang sama dengan Danu yaitu mengganggu orang lain. Hanya saja, Satria sedikit lebih parah.
"Hah?! Kok Lo biarin si Renza sama Satria?! Lo lupa kelas kita tuh musuhan ye!" sungut Danu dan dengan sadisnya ia membuat gerakan ingin menusuk mata Jenovan.
"Yang musuhan kan IPS-1 sama 2, bukan Renza sama Satria juga" sahut Jenovan santai.
"Ya ampun...Lo gak lupa kan sama kebiasaan Satria yang menggemparkan sekolah ini sebulan lalu?!" sentak Danu.
"Ya mana mungkin gue lupa! Dia kan yang niat dobrak gudang malam-malam dengan dalih nyari setan!" jawab Jenovan kesal.
Kalian harus tahu, satu Minggu setelah Satria bersekolah di tempat ini, ia sudah membuat geger sekolah . Apalagi kalau bukan karena hobi anehnya yaitu mencari hantu.
Anak itu bahkan nekat ke sekolah pada malam hari hanya untuk mendobraknya gudang sekolah.
Satria hanya ingin tahu apakah disana angker atau tidak.
"Cie... ngomongin gue ya?" goda Satria yang tiba-tiba saja berada di samping Jenovan sembari menaik turunkan alisnya.
Sungguh,wajah itu sangat menyebalkan.
"Pede!" sentak Danu jengkel.
Memang pada dasarnya Danu sangat malas dengan laki-laki bernama Satria itu.
"Mana Renza?" tanya Jenovan dengan nada yang berkebalikan dengan Danu.
"Nih ada di saku gue! Hahaha!"
Sungguh tawa itu mengundang tatapan tajam dari Jenovan juga tatapan membunuh dari Danu.
Untung saja anak-anak di kantin tidak mempermasalahkan hal itu.
"Santai elah, Renza lagi ke toilet" jawab Satria lalu duduk di samping Jenovan yang artinya di depan Danu.
"Ngapa Lo jadi duduk di sini?!" Danu semakin emosi. Rasanya semenjak ada makhluk aneh bernama Satria,hidup Danu jadi tidak tenang.
"Ini tempat Umum kan? Ngamuk bae lu" cibir Satria lalu dengan watadosnya ia meminum es teh milik Danu yang mana kalian pasti tahu apa yang akan terjadi kedepannya.
Keduanya ribut sebelum akhirnya Jenovan mengatakan sesuatu,
"Lo ngebohongin gue ya?" Jenovan bertanya tegas pada Satria.
"Ngebohongin apaan?"
"Soal Renza. Kemana Renza? Gak mungkin dia lagi di toilet"
"Lah,wajar aja kali. Mungkin aja tuh anak lagi nyari inspirasi buat nulis novel" jawab Satria santai.
"Renza gak suka baca novel" sinis Danu.
"Jujur sama gue atau gue cekek Lo!"
Satria yang awalnya tertawa kini terdiam. Kaget sebenarnya ia ketika melihat perubahan raut wajah Jenovan. Bukannya tadi laki-laki itu tampak santai dan tenang,kenapa sekarang jadi menyeramkan begini?
"Kasih tahu atau-
"Iya-iya !!"
...
"Woi! Siapa di luar,bukain dong!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Squad [ SELESAI ]
Teen FictionSemua itu hanya mimpi yang tak akan bisa menjadi nyata. Ini adalah ukiran kisah yang dibuat oleh enam anak laki-laki yang tak akan bisa dilupakan siapapun. Series ketiga "Malaikat untuk Renza" Bisa dibaca secara terpisah. NOTE (pemain cerita ini a...