🍁 12 - Ini Keluarga Galaxy

394 73 1
                                    


Kabar tentang Renza yang tengah tidak sehat itu terdengar sampai telinga anak-anak Galaxy. Ya bagaimana tidak, anggota inti saja malam ini tidak ada di markas melainkan di rumah Renza.

Siapa lagi kalau bukan Arsena, Mahesa, Satria , Jenovan , Danu , dan Jayendra.

Jangan salah,sekarang Jayendra cukup dekat dengan Renza setelah kejadian dimana Jayendra menceritakan mengenai gadis yang dicintainya.

Rumah minimalis milik orang tua Renza itu jadi cukup berisik. Untung saja malam ini hanya ada Kak Ama dan Kak Salsa dirumah,jadi tidak tambah berisik.

"Gimana Ren? Masih nyut-nyutan?" tanya Danu dengan pandangan yang mengarah pada layar televisi.

Ya, karena ada banyak sahabat yang datang maka Renza memutuskan untuk keluar dan mereka semua berkumpul di ruang tengah.

"Enggak sih, udah baikan gue" jawab Renza membuat semua yang mendengar langsung mendesah lega.

"Syukur deh, kelas sepi kalau gak ada Lo,Bay" ujar Satria masih dengan aksinya menghabiskan keripik singkong di toples. Ya, rebutan dengan Jenovan.

"Kagak percaya gue. Setahu gue kelas Lo berdua gak sama" sinis Arsena membuat Satria terkekeh canggung.

Mahesa hanya tersenyum tipis melihat bagaimana mereka saling mengkhawatirkan dan memperhatikan. Mereka semua, adik-adiknya yang tengah merasakan kejamnya dunia.

"Jay, diem bae?" tanya Mahesa pada Jayendra yang tengah melamun di sampingnya.

Jayendra yang merasa dipanggil menoleh, lalu menggeleng. "Gak ada apa-apa,Bang."

"Eh Lo semua, dengerin gue."

Semua yang awalnya ribut kini beralih menatap Mahesa yang hendak berbicara.

"Lo berenam itu adik gue, kalian itu sahabat , saudara . jadi gue harap, kalian gak usah ragu buat berbagi keluh kesah satu sama lain. Kita pasti dengerin. Terutama Lo berdua, Satria sama Jayendra. Lo berdua gak salah pilih temen, mereka berempat itu bisa dipercaya jadi gak usah ragu lagi"

Mereka berenam mengangguk.

"Bang, Lo gak usah khawatirin kita,tapi khawatirin juga diri Lo sendiri" ujar Arsena.

Arsena tidak tahu pasti seberat apa beban yang Mahesa pikul, tapi Arsena rasa, masalah Mahesa tak seringan apa yang ia katakan.

"Bener kata Arsena, Bang. Karena kita keluarga maka Lo juga bisa berbagi ke kita" lanjut Jenovan.

Mahesa tersenyum dan mengangguk, " pasti"

...

Keesokan harinya Renza sudah sehat dan ia bisa kembali melaksanakan aktivitas seperti biasa tanpa ada hambatan.

Mungkin ada yang masih menanyakan bagaimana hubungan Renza dengan Kak Salsa ?

Seperti yang sudah kalian baca, Kak Salsa selalu merasa aneh jika ia bersikap baik dengan Renza. Mungkin terlalu tiba-tiba karena setelah bertahun-tahun rasa benci itu bersarang dihatinya, apakah bisa dengan waktu sekejap ia merubah semuanya?

Renza mungkin tidak seperhatian dulu dengan Kak Salsa. Apakah artinya Renza lelah ? Renza benci dengan Kak Salsa ? Renza sudah pernah mengatakan jika ia tidak mungkin bisa membenci saudara sendiri.

Bagi Renza, Kak Salsa itu adalah sosok kakak yang unik. Meski terang-terangan menyatakan suatu kebencian,tapi sebenarnya Renza masih percaya kalau ada sepercik rasa cinta untuk dirinya.

Entahlah,mari doakan agar Renza tidak terlalu berharap banyak.

Baru saja Renza hendak melangkahkan kakinya ke kelas, tiba-tiba teriakan seseorang mengejutkan dirinya.

"Ren! Renza ! Temen Lo si Satria, nggebukin adik kelas di belakang gudang olahraga!!"

Itu bukan kabar baik ! Renza segera berlari bersama ketua kelas IPS-3 ke arah gudang olahraga untuk menemui Satria.

Renza kira awalnya ia hanya di kerjai karena sepertinya sangat tidak mungkin seorang Satria semudah itu terpancing emosi hingga memukuli seseorang.
Tapi jika sudah kelewatan ,wajar kan?

Dan,benar saja disana ada seorang siswa kelas 10 yang sudah ambruk mengenaskan dengan Satria yang masih berteriak marah sambil terus memukuli adik kelasnya,tak peduli dengan keadaan korban saat ini.

"Satria! Apa-apaan Lo?!" teriak Renza sambil mendorong Satria.

"Jangan halangi,gue!"

Banyak siswa yang langsung berhamburan datang untuk melihat apa yang tengah terjadi saat ini. Wow ! Kejadian langka !

"Bawa dia ke rumah sakit, buruan!" perintah ketua kelas pada beberapa anak yang langsung dituruti. Mereka tidak mau kalau sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.

Semua orang pergi dan hanya tersisa Renza dan Satria.

"Lo ada masalah apa si? Harus banget Lo mukulin orang Ampe mau mati gitu?" tanya Renza .

Satria menatap Renza heran. Kenapa laki-laki itu bertanya dengan santainya,padahal kebanyakan orang akan langsung menyalahkan dirinya.

"Satria,gue tahu Lo ngelakuin ini punya alasan ,karena lucu aja kalau Lo mukulin tuh anak karena gabut" ucap Renza menyadari tatapan bingung Satria.

"Dia ngehina nyokap gue. Semua orang gak ada yang terima kan kalau nyokap kita dihina? Terus,gue harus diem gitu?" ucap Satria nyolot.

"Emang apa yang dia omongin?"

"Gue tahu,Ren ! Gue tahu kalau keluarga dia tuh sempurna! Gak kayak gue,Lo ataupun sahabat kita tapi emang dia ada hak buat ngejek ? Enggak kan?!"

"Eh Sat! Sumpah Lo cerewet banget ternyata, kek cewek" komentar Renza hingga berakhir jidatnya di toyor Satria karena kesal.

"Ren, Lo harus tahu. Gue anak broken"

Renza mengerjap.

"Orang tua gue cerai,karena bokap gue yang udah kelewatan. Dia selingkuh didepan Nyokap ,dia juga nyakitin nyokap gue. Bahkan nyokap gue selalu jadi samsak tinju pas dia lagi emosi.
Kalau gak ada gue dirumah,nyokap gue pasti bonyok-bonyok. Nyokap gue gak kuat dan mereka cerai. Lo tahu? Bokap mau bawa gue,tapi gue gak mau. Gue milih ikut Mama. Dan sampai saat ini, bokap gue masih selalu maksa gue buat ikut sama dia. Tapi sampai kapanpun,gue gak akan mau "

"Sabar Sat, Lo pasti bisa lewatin ini" hanya itu yang bisa Renza katakan sebagai bentuk semangat untuk Satria.

Masalah Satria bukanlah sesuatu yang sepele , yang bisa diselesaikan dalam beberapa hari.

Meski Renza tidak tahu bagaimana rasa itu,tapi Renza tahu kalau Satria tengah ada di titik rendahnya.

"Thanks ,Bay."

Dream Squad [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang