🍁 17 - Bayang Penyesalan Sang Kakak

390 64 2
                                    


Brak !

"Salsa Anjing !" umpat Danu setelah menendang sebuah kursi yang ada di markas Galaxy.

"Tenang Nu, masalah gak bakal beres kalau Lo cuman ngumpat sama cewek gak ada perasaan itu" ucap Jenovan berusaha tenang meski dalam hati, ia sama khawatirnya dengan Danu.

"Gimana caranya gue tenang?! Gue saksi bisu gimana hancurnya Renza gara-gara cewek yang namanya Salsa itu. Dan apa sekarang,gue harus ngeliat lagi buat yang kesekian kalinya?! Lo semua gak tahu rasanya!"

"Ya Lo juga tenang lah ,anjing! Kita semua juga sama cemasnya!"gertak Satria tiba-tiba.

Poin penting dari Satria. Meski ia sering dibilang anak aneh plus bodoh karena kelakuannya yang diluar nalar,tapi ia adalah anak yang begitu menakutkan ketika marah. Marahnya Satria, belum banyak yang tahu.

"Nu, gak cuma Lo yang cemas. Lo bisa lihat Bang Mahesa,dia berkali-kali lebih cemas dari gue—

"Oke !" potong Danu.

Arsena hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar betapa keras kepalanya Danu. Tapi apa yang di ucapkan Arsena tadi memang benar.

Mahesa juga sama kacaunya dengan Danu tapi laki-laki itu lebih memilih tenang dan berusaha menyembunyikannya .

Ting !

Renza
Tolongin gue ! Gue gak tahu jalan pulang !

Baterai gue sekarat !

"Woy ! Renza ada kabar !" teriak Arsena tiba-tiba ketika sebuah pesan singkat ia dapatkan dari si biang kecemasan.

"Maksudnya apa ? Dia gak tahu jalan?" gumam Jenovan ketika mereka semua sudah membaca pesan yang dikirimkan untuk sang ketua.

"Apapun itu,yang jelas dia dalam bahaya" ujar Danu.

"Secepatnya kita nyebar, kemungkinan Renza udah gak bisa kasih kabar lagi. Mau dilacak pun,gak mudah" ujar sang ketua.

"Oke,kita bergerak sekarang"

...

"Goblok banget sih gue! Mau-mau aja nurutin si pengecut Cleo itu ! Eh! Kalau gue gak ngikut,gue juga gak bakal tahu kalau dia pengecut sepengecut- pengecutnya nya !" gerutu Renza dalam perjalanannya.

"Awas aja kalau dia berani macam- macam sama gue , dipikir gue anak SD yang bakal nangis apa"

"Laper"

"Eh, udah hampir jam 12 aja, Kak Salsa di rumah gimana ya? Pasti tadi malem dia sakit gara-gara gue gak nganterin obatnya. Huh! Gue kudu ngomong apa ntar, ngomong jujur pun,Kak Salsa gak bakal percaya"

"Ck! Pala gue masih sakit ! Si pengecut itu mukul gue pake apaan sih!"

...

Renza tiduran lega ketika kini dirinya telah sampai di tempat yang aman menurutnya. Laki-laki itu sudah sampai di markas Galaxy dan sekarang, sahabatnya tengah menatap tajam meminta penjelasan.

Tadi saat dirinya dijalan, tiba-tiba saja ia ingat akan jalan pulang dan secara perlahan tapi pasti, ia bisa sampai di markas dan kebetulan sekali ia berpapasan dengan Jenovan yang membuatnya semakin merasa aman.

"Lo tuh gimana sih,kok bisa-bisanya gak tahu jalan?! Gak lucu kalau Lo udah gede gitu masih ada yang doyan nyulik Lo" beber Danu yang masih penasaran.

"Lo berantem sama siapa, gak biasa banget" cerca Jenovan. Meskipun Renza memang berkelahi melawan Cleo dan anak buahnya tapi tetap saja ada kenangan manis yang tinggal di jidatnya.

Dream Squad [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang