Sesuai dengan rencana kemarin, hari ini Renza dan Arsena akan mengunjungi SMA BakSa tempat dimana Arkana bersekolah.Setibanya di sana dan mencoba menanyakan tentang Arkana, kini Renza dan Arsena justru dibuat kebingungan dengan perkataan dua orang siswa yang mereka tanyai.
"Lah Arkana itu udah pindah dua hari yang lalu"
"Hah?! Yang bener Lo?!" tanya Arsena ngegas disertai dengan tatapan tajam ala dirinya kalau sedang marah dan hal itu membuat dua siswa perempuan yang mereka tanya menatap takut-takut.
"I-iya,dia pindah ke Jakarta"
"Lo nakutin dia geblek!" Renza memukul pelan lengan Arsena.
"Sst,kita butuh informasi akurat, Ren" sergah Arsena.
"K-kalau kalian gak p-percaya. B-boleh kok tanya guru" sahut salah satunya sambil menunduk.
Arsena memang kurang ajar .
"Eh,gak usah takut, kita gak ada maksud apa-apa. Cuman nanya doang, nih orang emang rada sedeng aja makanya gini" tawa Renza berusaha mencairkan suasana.
Lagian tampang Arsena begitu menyeramkan.
"Diem Ren, sekarang kita tanya guru" ujar Arsena lalu melangkah masuk ke area sekolah itu membuat Renza buru-buru berlari untuk mengejarnya.
"Na,tunggu dong!"
"Lari napa, gitu doang gak berani di tinggal" gerutu Arsena.
"Ih ! Disini banyak yang ngeri-ngeri "
"Sama aja kali kayak di sekolah Lo"
"Entahlah"
Keduanya berjalan ke ruang guru yang mereka pelajari letaknya dari peta yang ada di lobi. Benar saja,jawaban dari guru yang bersangkutan menjelaskan jika Arkana sudah pindah dua hari yang lalu tepatnya setelah ia meminta tolong pada Renza dan kawan-kawan.
"Ini cukup aneh sih," komentar Mahesa ketika mendengar laporan dari Renza dan Arsena.
"Gue gak tahu harus kemana dan siapa yang harus disalahkan. Fandy, Arkana atau malah Cleo. Atau...gue sendiri" kekeh Arsena .
Saat ini hanya ada Arsena dan Mahesa di ruang tamu rumah Mahesa. Renza? Anak itu ada di depan gerbang karena di suruh membeli bakso di pedagang keliling.
Brak !
Pintu di buka dengan bar-bar oleh tiga orang yang tak lain adalah Danu, Jenovan dan Satria.
"Woy ! Gue ada kabar hot !!" teriak Danu heboh lalu ia segera mendudukkan diri di samping Arsena diikuti Jenovan dan Satria yang masih ngos-ngosan.
"Apaan?"
"Si Fandy huh, dia ! Dia pindah sekolah anjir ! Bukan hilang!!" teriak Danu.
Seketika semua diam sebelum Mahesa memukul sofa yang tengah ia duduki.
"Siapa yang sebenarnya main di belakang!!" geram Mahesa.
"Siapapun orangnya intinya mereka saling berkaitan. Fandy pindah, tapi Arkana bilang dia hilang. Gak lama kemudian Arkana ikutan pindah. Terus, kita tahu sendiri sama apa yang Renza alami dan dia denger dari Bang Cleo. Renza denger sendiri kalau Bang Cleo yang ngumpetin Fandy. Jadi,yang bener yang mana?" tanya Arsena berusaha tenang.
"Btw Renza mana?" tanya Jenovan membuat Arsena dan Mahesa heran.
"Lah,dia kan di depan gerbang tuh beli bakso"
"Lah emang ada ya? Kita ke sini gak ada siapa-siapa tuh di depan" gumam Satria.
"Telfon si Renza buruan. Hobi banget bikin orang lain khawatir itu anak satu" kesal Arsena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Squad [ SELESAI ]
Teen FictionSemua itu hanya mimpi yang tak akan bisa menjadi nyata. Ini adalah ukiran kisah yang dibuat oleh enam anak laki-laki yang tak akan bisa dilupakan siapapun. Series ketiga "Malaikat untuk Renza" Bisa dibaca secara terpisah. NOTE (pemain cerita ini a...