Takdirku dan Takdirmu

431 49 9
                                    

Kalo ada lagu galau kyk ikanaide, regret message atau kokoronashi.. play ya OwO..
.
.
.
.
.
.




Langit yang biru, terasa mengerikan hari ini. Bagian dalam tembok Maria dan wilayah Shiganshina menjadi medan tempur.

Sinyal hijau ditembakkan, tanda Agatha harus mulai menyerang.

Gadis itu mendekati titan binatang dari arah kanan secara perlahan dengan menggunakan manuver. Ia menjadikan titan liar sebagai tempat untuk menancapkan manuvernya.

"SRAKKK!!!" Satu persatu titan tumbang.

Agatha semakin dekat dengan titan binatang, begitupula dengan Levi.

Sinyal hijau terus ditembakkan, Titan binatang terus menerus melempar batu. Entah berapa banyak manusia yang tumbang.

"Erwin.." Agatha terus menusuk dan menyayat semua leher titan liar.

Hatinya terasa sakit. Ia tahu Erwin telah tumbang.

"Tidak mungkin dia selamat dari lemparan batu.. posisinya paling depan diantara semua orang.." Dengan terus mengayunkan tangannya, mata Agatha basah.

"Tunggu sebentar lagi.. aku akan kembali padamu.. Erwin.."

Titan binatang semakin dekat, semua pasukan mati. Agatha menggunakan manuvernya dengan kekuatan maksimal.

Titan binatang itu hanya menyadari Levi awalnya. Kesempatan bagus untuk Agatha mencincang tubuh titan itu.

"SRAK! SRAK! SRAK!!!" Agatha menyayat mata, kaki, tangan titan itu.

Levi menggunakan serangan terakhir untuk menyerang leher bagian belakang dan menarik pemilik sang titan.

"GAAAH!!!" Senjata Levi masuk ke dalam mulut pemilik titan. Rambut dan janggut pirang. Agatha berusaha mengingat parasnya.

"Aku belum boleh membunuhnya.." ujar Levi.

"Maksudnya?" Agatha bingung.

"Kita bisa mengambil kekuatan titan ini.. seandainya ada yang masih hidup.. siapapun.. aku berharap dia.." Genggaman Levi mengeras.

"Erwin.. ya?.." Agatha menunduk.

"Apa kau mau mengeceknya?" Tanya Levi. Agatha mengangguk.

Agatha berlari menuju Erwin. Belum jauh ia berlari, Titan yang membawa barang menyerang Levi dan membawa pemilik titan binatang.

"Sial!!!" Levi berusaha mengejar.

Saat Agatha mengejar. Levi berteriak menghentikannya.

"PERIKSA KEADAAN ERWIN, AGATHA!!!" Teriak Levi sambil berlari mengejar titan pembawa barang.

Terpaksa Agatha meninggalkan Levi dan berlari menuju kumpulan mayat. Bau darah segar menusuk hidung Agatha.

Matanya mencari keberadaan Erwin. Berharap belahan jiwanya masih hidup.

"Erwin.. Erwin.." gumam Agatha. Air matanya terus mengalir. Kaki Agatha lemas, ia terjatuh beberapa kali. Namun ia berusaha bangkit.

"Agatha Senpai.." suara laki-laki masuk ke telinga Agatha. Agatha menoleh ke arah suara.

"Floch?" Agatha mengingat juniornya satu itu. Ia anggota Military Police sebelumnya.

"Erwin Danchou.." Floch menunjukkan mayat yang ia temukan.

Agatha melihat perut Erwin yang terluka parah. Isi perutnya hampir keluar dengan darah yang terus mengalir.

"Ayo kita bawa ke Kapten Levi!" Ucap Floch yang selesai membalut Erwin dengan perban.

AMETHYST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang