Rahasia Yang Mulai Terkuak

1.2K 161 1
                                    

Agatha membuka matanya. Ia sadar setelah lima jam tidak sadarkan diri. Terlihat Levi yang memegang erat tangan Agatha.

"Nii.."

"Kau sudah bangun?" Levi membantu Agatha duduk.

"Aggieee~~~" Hanji menangis dan memeluk Agatha.

"Sebenarnya kau kenapa? Ini yang terparah daripada sebelumnya.." Levi memberikan gelas berisi air putih untuk Agatha.

"Entah.. Saat buku itu terbuka kepalaku sangat sakit.." Agatha memijit keningnya.

"Darimana kau dapat buku itu?" tanya Hanji.

"Petra memberikannya padaku.. Katanya, buku itu dari Komandan Pixis."

Erwin dan Eren memasuki kamar Agatha. Komandan Survey Corps itu membawa buku berwarna ungu  ditangannya.

"Erwin Dancho.." Agatha memperhatikan Erwin yang berjalan kearahnya.

"Apa kau sudah sempat membuka ini?" Erwin memberikan buku itu pada Agatha. Agatha mengangguk.

"Apa ada tulisan yang kau ingat?" tanya Erwin.

"Um.. Ada satu kata.." tangan Agatha mengusap sampul buku yang ia pegang.

"Apa itu?" tanya Levi.

"Lazarus.."

"Lazarus???" Hanji bingung.

"Iya.. Sepertinya itu nama seseorang.." Agatha menatap Hanji.

"Aku punya firasat bahwa semua pengelihatan yang aku alami ada didalam sini.. Tapi, saat buku ini terbuka, aku merasa nyawaku berada di ujung tanduk.." Agatha memeluk buku ungu itu.

"Kita akan mencari cara lain.." Levi menyentuh bahu Agatha.

"Bagaimana dengan Eren? Apa kau sempat membaca sebuah tulisan saat membukanya?" tanya Hanji.

"Tidak.. Aku terkejut saat Agatha Senpai berteriak.. Aku tidak sempat membaca apapun.." Eren tertunduk. Ia merasa bersalah telah membuka buku itu.

"Aku baik-baik saja kok Eren.. Kejadian seperti ini sudah biasa terjadi.." Agatha mengelus kepala Eren.

"Besok Squad Levi akan berangkat ke markas bekas Survey Corps.. Agatha, setelah kau mengurusi masalah Eren, kembalilah kesini.." ucap Erwin.

"Haik!" Jawab Agatha.

.
.
.
Pagi hari yang baru telah datang. Squad Levi dan Eren menuju ke markas bekas Survey Corps.

Kuda mereka melesat cepat. Agatha membawa buku itu bersamanya.

Jam demi jam dilalui. Mereka hampir sampai di bekas markas itu. Terlihat Oluo yang terus menerus membual didepan Eren. Agatha melihatnya malas.

Agatha sungguh sebal dengan tingkah Oluo yang berusaha menyamai kakak tercintanya. Bagi Agatha, Levi tidak ada tandingannya, kecuali jika dibandingkan dengan Dancho.

"DHUAK!!!" Lidah Oluo tergigit saat sedang membual.

"Pffffff---" Agatha berusaha menahan tawanya.

"Tawamu jangan sampai meledak, Agatha.." ucap Levi yang mengendarai kuda disamping Agatha.

Pada akhirnya, mereka sampai di markas. Agatha berada disamping Eren. Ia membantu Eren menali kudanya.

Agatha melihat Eren sedang memperhatikan anggota Squad Levi.

"Eren.. Kau kenapa??" tanya Agatha.

"T-tidak.. Aku hanya merasa kalian ini hebat sekali.. Sudah banyak Titan yang kalian tumbangkan.." ucap Eren.

AMETHYST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang