Musnah

398 50 3
                                    

Uap panas mengepul ke udara. Titan Rod Reiss semakin mendekat.

"Erwin...ini semua bubuk mesiu dan tali yang bisa kudapatkan.." Hanji menumpuk beberapa tong berisi bubuk mesiu.

"Tak terlalu banyak.. tapi lumayan.." Agatha memperhatikan.

"Yaaaaah... daripada tembok bagian selatan, ini memang sedikit.. dicoba dulu saja.." Hanji menggaruk kepalanya.

Eren, Mikasa, Armin, Historia, Jean, Sasha, dan Connie mulai membungkus tong mesiu dengan tali.

Agatha berjalan ke arah pasukan yang memegang meriam.

"TEMBAK!!!!"

Meriam ditembakkan seiring dengan komando. Kening Agatha mengerut. Ia tak terlalu senang.

"Kemana mereka menembak?! Dari dua puluh lima tembakan hanya lima yang mengenai leher belakang!" Agatha berdecak kesal.

"Tidak biasanya kau sekesal ini.." Levi mendekati adiknya itu.

"Nii-chan lihat saja sendiri.. tempat bidikan di atas tembok itu sudah bagus.. tapi hasilnya mengecewakan.."

"Prajurit bagian utara, mereka tidak punya pengalaman bertempur.." Levi melipat tangannya.

"Ditambah meriam di bagian bawah tidak efektif.." Erwin muncul dibelakang Agatha dan Levi.

"Jadi harus pakai cara itu..ya.." gumam Agatha.

"Semoga saja bubuk mesiunya cukup." Levi melihat ke arah bubuk mesiu yang sudah siap dilempar.

Titan Rod Reiss sudah berada di bawah tembok. Tiba-tiba saja arah angin berubah. Uap panas mengenai prajurit.

"Uwaah! Panas!" Agatha merasakan terbakar di seluruh tubuhnya.

"AIR! CEPAT SIRAM TUBUH KALIAN!" Perintah Agatha.

"Usulanmu menyediakan air bagus juga.." puji Erwin.

"Terimakasih.." Agatha tersenyum.

Tangan Titan Rod Reiss sudah menggapai tembok. Titan itu berdiri dengan tembok sebagai penyangga.

"Karena dia menyeret tubuhnya, tubuh bagian depan dan wajah terkikis total.. Dan dia tidak memiliki mulut.." Agatha melihat adanya peluang besar.

Organ dalam titan itu meleleh jatuh keatas dinding. Semua prajurit menghindarinya.

"Waaah.. sulit ini.." Agatha berpikir.

Rencana mulai dijalankan. Dengan komando Erwin, mereka meledakkan tangan Titan Rod Reiss dengan dua tong bubuk mesiu.

Ledakan terdengar seiring dengan erangan Titan. Titan Rod Reiss kehilangan keseimbangan dan kepalanya terjatuh di atas tembok.

"EREN!!!!"

Eren yang sudah berubah menjadi Titan, membawa semua bubuk mesiu dan melemparkannya ke dalam mulut Titan Rod Reiss.

Bubuk mesiu meledak dengan sendirinya karena suhu panas. Menyebabkan tubuh Titan Rod Reiss hancur berkeping-keping ke udara.

"Semuanya! Selesaikan dengan manuver! Cari intinya!" Perintah Erwin.

Agatha melesat memotong semua bagian yang mengarah ke rumah penduduk.

"Bahaya kalau potongan yang masih besar jatuh ke pemukiman.."

Agatha melihat potongan yang sangat besar. Berbeda dari bagian lainnya.

"Inti..."

Namun, ia melihat Historia mengejar inti itu. Agatha tersenyum.

"Biar calon ratu yang menyelesaikan semuanya.." Agatha melanjutkan mencari bagian lainnya.

AMETHYST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang