Chapter 3

6K 352 8
                                    

Hai hai hai... Autoh balek lagi nih. Chekitdot
Warning : typo bertebaran
.
.
.
Happy reading

Sehun pov*
Pingganku terasa sedikit pegal. Ah! Bagaimana bisa aku tertidur disofa??? Ah abaikan. Perutku yang sudah mendemo besar besaran didalam sana menuntutku untuk segera melangkahkan kakiku kearah dapur.
Selesai sarapan, aku segera bergegas membersihkan tubuhku yang amat sangat kotor.

Lamborgini kesanyanganku melesat dijalan raya,menuju kantor. Hilir mudik para pegawaiku memenuhi lobi kantor. Kulangkahkan kaki ku masuk kedalam ruangan kerja yang selama ini sanagat kubanggakan, Presdir itulah gelar ku sekarang.

"Apa kau sudah melakukan apa yang kusuruh kemarin, Jong in? " tanyaku kepada sekertarisku yang tak lain dan tak bukan adalah sahabatku sendiri. "Sudah sajangnim". Aku benci jika Kai memanggilku seperti itu. "Kai-yah berhentilah memanggilku sajangnim. Aku membenci itu kai''.
Kai yang hanya tertawa mendengar omelanku dan menganguk nganguk mengerti akan maksudku.
"Sehun-na. Kau ingat hari ini kita ada rapat di Park comppany? Ku dengar perusahaan mereka merahasiakan pewaris tunggal mereka. Wah...aku sungguh penasaran bagaimana wujud calon CEO baru itu" . Jujur aku juga sedikit penasaran dengan apa yang kai bilang, tapi apa peduliku toh tidak ada keuntungan untukku sama sekali. "Aku ingat kai-ya. Jam 2 nantikan" ucapku memastikan. "Ye" ucap Kai dan meninggalkan ruang kerjaku.
~~~
Ck, sial kemana CEO dari perusahaan Park ini. Sudah cukup lama kami menunggu diruang rapat. Pemimpin macam apa dia, seenaknya datang terlambat pada rapat kali ini.

"Cuseonghaemnida. Maaf saya sedikit telat. Tadi saya terjebak macet". Apa katanya! Sedikit telat?! Kami sudah menunggu lebih dari setengah jam, dia bilang sedikit telat. Hah...jadi seperti ini sifat CEO baru sialan ini.

''Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih. Dalam rapat ini saya akan memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Perkenalkan nama saya Park Chanyeol, saya seorang CEO baru disini, jadi mohon bimbingannya untuk kedepan'' ucapnya sedikit membungkuk kan tubuhnya.
~~~
Rapat yang aku hadiri berjalan cukup lancar dan aku fikir proyek yang akan kami lakukan akan berdampak positif untuk perusahaanku. Ck...rupanya dia cukup pintar juga.

Drttt...Drttt...*getaran hp
"MWO!!! Ya! Kau dimana sekarang? Ya! Minji-ya, uljimayo huh. Tunggu aku, aku akan datang kesana oke! Tunggu jangan kemana mana" yang perlu kalian tau itu bukan suara pekikkan ku melainkan pekikkan si CEO baru itu. Ah,CEO macam apa dia lebih mementingkan urusan pribadi dibandingkan perusahaan.

CEO baru itu pergi meninggalkan rapat dan menyuruh sekertarisnya untuk melajutkan rapat kali ini.

~~~

Minji pov*
Sungguh hari ini melelahkan. Aku berkeliling seoul untuk mencari pekerjaan sampingan buat sahabatku tercinta.
Aku berjalan tertatih tatih di jalan khusus pejalan kaki.
Brukkk...
Ah, sial. Aku keserempet mobil, untung aku gak mati. Awww... Akh.. kesialan ku bertambah lagi, tangan dan lututku berdarah.

"Mianae, aku tidak sengaja. Apa kau baik baik saja? Biarku bantu" namja yang menabrakku mengangkat tubuhku masuk kedalam mobilnya dan menuju kerumah sakit terdekat.

Entah refleks atau mungkin sudah menjadi kebiasaanku, aku langsung menelfon Chanyeol. "Yeolly aku tertabrak mobil. Aku dirumah sakit sekarang. Hiksss appo usai. Ne, jangan lama lama ya" aku tau sekarang perasaan Chanyeol sangat khawatir pada ku. Akh lututku.

~~~

Tak perlu aku menunggu terlalu lama, Chanyeol sudah datang kekamarku dengan wajah yang super panik. "Minji-ya. Yang mana yang sakit? Siapa sibrengsek yang berani menyakiti Minji-ku" satu hal yang aku benci dari Chanyeol adalah sifat bawelnya. "Sudah lah yeolly aku tidak apa apa kok. Lagi pula dia sudah bertanggung jawab'' ku lihat Chanyeol sudah mulai tenang gak sepanik tadi.
"Yeolly aku lapar, aku mau makan. Ayo kita makan keluar. Emm...'' aku mangeluarkan jurus aegyeoku supaya Chanyeol mengajakku makan keluar.
"Ah. Shireo! Apa kau tak lihat keadaanmu saat ini?!" ck, mulai lagi deh bawelnya. "Aku tidak apa apa kok. Aku baik baik saja aku masih bisa berjalan. Ayo la Park Chanyeol" rayuanku akhirnya berhasil juga, walau aku tahu Chanyeol dengan sangat berat hati menyetujui keinginanku.

~~~

Dibantu dengan Chanyeol, kami memasuki restoran langanan kami yang letaknya di dekat dengan sungai han.
"Ajumma pesan tteoppokki 2, 1 jus jeruk dan 1 bubble tea" Chanyeol memesan makanan dan minunan kesukaan kami kepada ajumma pemilik toko.

"Makan yang banyak Minji-ya. Aku gak mau kau sakit lagi. Ya! Bagaimana bisa kau kecelakaan seperti ini hah!" tanya Chanyeol. "Tidak bisa kah kau membiarkan ku makan dengan tenang park Chanyeol, aku sedang lapar sekarang" omelku masih dengan mulut yang dipenuhi tteoppokki. "Arraseo. Makan lah dengan benar".

Selesai makan siang aku dan Chanyeol melangkahkan kaki kami menuju sungai han, kami duduk dibangku yang telah tersedia disana. Menikmati indahnya akhir musim panas. Udara yang sudah mulai terasa dingin dipenghujung musim panas, angin yang menerpa rambutku menambah kesan indah hariku ini.

Oh..bagaimana ini tidak mungkin aku pulang kerumah dalam keadaan seperti ini. Jika Chanyeol mengantarku pulang, pasti kerumah orang tuaku. Ah...eotteokhae???

"Minji-ya. Hari sudah mulai gelap. Ayo kita pulang. Aku akan mengantarkanmu pulang" ucapan Chanyeol membuatku syok, baru saja aku berfikir untuk mencari alasan dia malah bilang tidak ada alasan pokoknya aku harus mengantarmu pulang. Mati lah aku.

"Chanyeol, bolehkah aku tinggal diapartemantmu. Boleh ya? Aku gak mau pulang dengan keadaan seperti ini? Ya, ya? Ayolah Chanyeol kumohon. Kau sahabatku yang paling baik. Boleh ya?" oke ini adalah satu satunya cara supaya Chanyeol tidak mengantarkan ku pulang.
Chanyeol menatapku ragu. Aku gak tau apa yang ada difikirannya saat ini, tapi yang penting dia mengizinkanku untuk menginap diapartemanynya.

Sehun pov*
Mobil lamborgini ku parkirkan di besmant. Ku langkah kan kaki ku memasuki aprtemant.
Lampu yang mati menandakan kalau si Minji istriku belum pulang. Ku rebahkan tuduhku disofa dan menyalakan tv. Ck, lama sekali sih dia pulang, perutku sudah lapar sekarang.

Kulirik jam yang berada tepat diatas TV. Sudah jam 8 malam kenapa dia belum pulang pulang. Akh...perutku, aku sangat lapar sekarang.
Ku putuskan untuk menelfon layanan pesan antar untuk mengisi perutku malam itu.

~~~

Sinar matahari menembus sela sela jendela kamar. Cukup mengusik tidur pagiku. Hari ini aku sengaja malas malasan dikarenakan hari ini hari minggu.

Ah...aku lupa ada beberapa kontrak yang harus ku tanda tangani. Segera ku telfon Kai untuk mengantar beberapa surat kontrak dan beberapa proposal yang harus ku pertimbangkan lagi.

Aku bergegas mandi dan mengunakan pakian santaiku. Terlihat aneh suasana apartemant ini, kemana anak itu?. Kamarnya kosong. Mungkin dia ada kuliah hari ini. Tapi ada yang aneh, tumben dia tidak menyiapkan makanan, apa jangan jangan dia tidak pulang tadi malam. Perempuan macam apa dia.

Tettt...Tettt...*anggap aja suara bell
"Ya! Permpuan macam apa kau!"
.
.
.
Tbc
Oke readersdeul ni cerita udah mulai ngawur. Tapi tenang aja ni ff bakal ngenemuin akhirnya kok.
Eitsss...
Jangan lupa untuk ninggalin jejak sesudah ngebaca. Ah...satu lagi jangan lupa komentarnya ya soalnya authot butuh keritikan buat nulis chap chap berikutnya, supaya makin bagus.

Gumawo\^0^/

I Hate You But I Need You [Exo fanfict Sehun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang