I Hate You But I Need You [Exo fanfict Sehun]

Chapter 13 (Arti Cinta Sesungguhnya) -ChanYeol pov-

Author is back back backkkk...
Gimaneee... Chap gaje yang kemarin? kurang memuaskan kah? Kalau tidak i'm sorry author memang udah buntu kemarin. Dan sekarang author mau menebus semuanya dengan Chap special ChanYeol pov. Sedih juga sih dengan ChanYeol yang terlalu berharap sama Minji ehhh Minji nya malah memilih Sehun dibanding kan dia.

Kalau author lebih suka kalau kalian ngebaca chap ini sambil ngehayati lagu exo my answer memang sih arti lagunya gak terlalu nyambung dengan ff Chap ini.

Oke author udah banya bacot.
Chekitdot.....:*

Warning : typo dimana mana. Kata kata yang sulit dipahami harap maklum -saya seorang penulis abal abal-
.
.
.
Happy reading☺

Menurutmu apa arti cinta sesungguhnya? Kalau menurutku cinta itu sederhana. Sesederhana aku menyebut nama nya dan menghantarkan getaran getaran hangat dihatiku.

Dia, dia wanitaku.
Gadis bertubuh kecil yang tak pernah memandang sebelah mata seseorang.

Hanggeng SHS, Seoul
2008

Aku bukanlah anak cupu yang bersekolah disekolah elit. Aku juga bukanlah seorang kutu buku yang menghabiskan waktu berjam jam diperpustakaan untuk menghabiskan tupukan tumpukan buku. Aku hanya lelaki biasa yang memakai kacamata tebal. Aku juga bingung asal mula satu sekolah menjuluki ku lelaki nerd jujur aku merasa risih dengan semua itu. Berkali kali aku merayu kedua orang tuaku untuk melakukan oprasi lassik tapi para dokter melarang karena umur ku belum cukup saat ini.

Selama mengalami masa masa yang tak menyenangkan selama hidupku, aku hanya ditemani dengan satu orang. Minji. Aku tak tau bagaimana anak itu mau berteman denganku. Pada awalnya aku biasa biasa saja saat dia berada disekitarku ditambah lagi dia mengenalkanku dengan temannya yang tidak satu kelas denganku. Sora nama gadis yang tingginya hampir sama dengan Minji.

Pada akhirnya aku tau alasan kenapa dia mau berteman dekat denganku, walau aku sedikit memaksang tapi akhirnya dia jujur juga.

"Minji kenapa kau mau berteman denganku? Lihat lah sekarang, semenjak kau berteman denganku kau juga menjadi bahan olokan anak anak *siswa/i dikelas*?"

Tapi dia hanya menjawab pertanyaanku dengan santainya.

"Apa kau tak mau berteman denganku? Lagi pula aku berteman denganmu karena ingin. Lagi pula kau tak terlalu jelek, kau cukup tampan. Dan satu lagi kau pintar. Dan aku menyukaimu sebagai teman" dia mengucapkan itu semua seolah tanpa beban, dia jujur itulah pendapat ku.

Seiring berjalannya waktu aku mulai nyaman dengannya. saat tak bertemu aku sangat merindukanya. Itu lah yang kurasakan. Tatapan matanya yang penuh kehangatan, rangkulanya yang menghantarkan kehangatan dan juga getaran gertaran kehatiku. Dan bisa ku katakan bahwa dia telah memiliki hatiku saat ini.

Dia memang benar kalau aku pintar, dan dengan pintarnya pula dia setiap hari menyalin tugasku. Tidak, aku tidak marah dengan kelakuannya. Dia pernah cerita kepadaku kalau dia tidak ingin melanjutkan sekolahnya dibidang perbisnisan atau yang lainnya. karena dia bercita cita menjadi seniman. Semua yang dia ucapkan adalah kebenaran saat pelajaran seni dia lah yang mendapat nilai yang paling tinggi. dia pandai memainkan alat musik, menyanyi, melukis, menari dan banyak keahlian seni lainnya yang ia kuasain. Kini semakin lama semakin dalam aku mencintainya. Ya, aku mencintainya sebagai seorang wanita.

Seoul, 2015

Disinilah aku. Sekarang aku bukanlah ChanYeol yang dulu. Tak ada lagi ejekan,tentu saja karena aku telah lama melakukan oprasi lassik. Jika bicara tentang perasaanku, perasaanku masih tetap sama. Minji, wanita yang masih mengisi hati dan hari hari ku. kedekatan ku dengan Minji tak secanggung saat kami pertama kali bertemu. seiring berjalannya waktu aku mulai berani mengekspresikan perasaanku. Aku bahkan seringkali menggenggam tangannya, memeluk pinggang rampingnya, bahkan aku sering memanggilnya istriku, ya tentu saja dia menganggap itu semua lelucon pada hal itu semua jujur dari lubuk hatiku paling dalam.