Bab 29 - Memulai

66 1 0
                                    

Dua bulan kemudian.. Arsyad berhasil menyelesaikan kuliahnya dan ia juga memutuskan untuk berhenti bekerja di perusahaan V group. Arsyad ingin memulai dengan bekerja di perusahaan lain dan hal itu berhasil membuat Aluna merasa sedih karena tidak lagi satu pekerjaan dengan kekasihnya.

Wanita itu masih berdiri menunggu di lobby perusahaan Grey Enterprise tempat kerja kekasihnya yang sekarang.

"Hey,"
"Kamu kesini enggak kerja?" tanya pria itu yang sekarang menatapnya.
"Ini kan jam istirahat kantor,"
"Ya ampun Aluna harusnya aku aja yang nyamperin kamu," ia tersenyum mendengarnya, ya wanita itu Aluna yang sedang berkunjung di tempat kerja Arsyad.
"Sekali-kali aku yang nyamperin kamu, lagian aku juga penasaran sama tempat kerja kamu," tuturnya.

Biasanya pria itu yang terkadang akan berkunjung ke tempat kerja Aluna tapi sekarang giliran kekasihnya yang datang berkunjung dan siang ini mereka akan makan siang bersama. Meskipun tempat kerja mereka telah berbeda tapi keduanya masih terus melakukan hal-hal bersama, keduanya memang sulit untuk terpisah.

"Kamu mau makan apa?"
"Seperti biasa aja," ucap Arsyad.
"Boleh enggak aku gabung disini sama kalian, tempat duduknya penuh?" tanya seorang wanita yang tiba-tiba menghampiri meja tempat duduk mereka.

Arsyad melirik pacarnya terlebih dahulu, "Boleh duduk aja," kata Aluna dengan ramah.

"Makasih btw kenalin aku Ghea teman kantor Arsyad," wanita bernama Ghea itu mengulurkan tangannya.

"Aluna pacarnya Arsyad," mendengar Ghea adalah teman kantor Arsyad berhasil membuat Aluna tersenyum masam entah mengapa Aluna tidak suka pacarnya memiliki teman wanita selain dirinya.

"Oh jadi kamu pacarnya Arsyad." ucapnya seraya menganggukkan kepalanya.

Makan siang berjalan tidak khidmat karena sedari tadi Ghea terus mengajak berbicara Arsyad dengan membahas beberapa tugas kantornya dengan Arsyad hal itu berhasil membuat Aluna tidak berselera makan.

"CK! 15 menit lagi jam istirahat kantor aku udah mau selesai, aku harus balik ke kantor," Aluna berdiri dengan wajah masamnya.
"Kalau gitu aku anterin kamu ya," katanya.
"Enggak usah! Aku kan bawa mobil sendiri, kamu lanjutin aja makannya," 
"Aku udah selesai kok makannya,"
"Ya udah sana kamu balik ke kantor kamu, aku juga harus balik ke kantor dah bye." tuturnya seraya tersenyum manis.

Aluna berjalan keluar dari dalam restoran, begitu juga dengan Arsyad yang langsung berjalan menghampiri kekasihnya yang sangat jelas-jelas sedang kesal padanya. Jika di biarkan begini Aluna bakalan kesal lebih jauh lagi padanya.

Melihat Arsyad pergi menyusul Aluna hal itu berhasil membuat Ghea melihat terlihat kesal juga pasalnya wanita itu menyukai teman kantor barunya itu, tapi sayangnya ia baru tahu ternyata pria yang disukainya ternyata telah memiliki kekasih.

***

Ini sudah pukul 7 malam dan Arsyad sekarang sedang berada di rumah kediaman kedua orang tua Aluna, ia diajak makan malam oleh kedua orang tua Aluna bedanya kali ini kedua saudara kekasihnya itu semuanya sedang berada di rumah.

"Akhirnya gue bisa ngeliat langsung pacarnya Aluna," ucap Raka yang sekarang menatap Arsyad, berbeda dengan Roy dan istrinya yang sudah mengenal Arsyad semenjak kejadian meminta restu itu.

Mereka memulai acara makan malamnya dengan khidmat di selingi dengan beberapa obrolan ringan.

"Bagaimana pekerjaan mu di Grey Enterprise sekarang Arsyad?" tanya Arka.

"Sekarang saya sedang di beri kesempatan untuk proyek pembangunan vila yang ada di bogor om," jawabnya.

"Semoga kesempatan itu kamu manfaatkan dengan baik, itu kesempatan yang bagus biar kamu dapat menunjukkan kemampuan kamu sama atasanmu," tutur Arka yang di balas anggukan oleh Arsyad.

"Kalau lo kesulitan, lo bisa tanya-tanya sama gue, gue bisa kok bantuin lo nanti," kata Raka dengan humble.

"CK! So banget sih lo, Arsyad itu pasti bisa menyelesaikan proyeknya semoga aja tanpa ada kesulitan biar enggak usah nanya sama lo," celetuk Aluna memang sudah biasa bercengkrama dengan logat kurang ajarnya pada Raka, lagi pula mereka berdua memang sudah sering bercanda jika dalam berbicara jadi ucapan Aluna barusan hany sebuah lelucon bagi Raka.

"Lo yang sopan dikit kenapa sama gue," ucap Raka dan di balas senyuman kuda oleh Aluna, melihat keduanya berhasil membuat sang mama hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Sudah jangan bercanda terus, ayo makan." kata sang mama.

Keadaan seperti ini berhasil membuat Arsyad merasa bahagia karena sekarang keluarga Aluna sudah mau menerima kehadirannya.

Kehidupan yang dulu hanya sebatang kara tapi sekarang Arsyad tidak lagi merasakan sedihnya tidak memiliki siapa-siapa karena sekarang sudah ada keluarga Aluna disisinya dan ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang di berikan Arka padanya. Arsyad akan berusaha untuk meraih keberhasilannya dan tidak ingin mengecewakan mereka semua.

TBC.

My Perfect Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang