Bab 11 - Suprise

77 5 0
                                    

"Udah dong ngambeknya masa dari tadi kita makan bibir kamu manyun terus," ujar Aluna yang mulai kesal.
"Aku enggak suka kamu deket-deket sama si bangsat Kenan itu!" kata Arsyad dengan wajah di tekuknya.

Aluna kelimpungan bagaimana ia menjauhi Kenan sedangkan ia sendiri satu tim dengan Kenan di perusahaan tempat ia kerja.

"Ya udah iya aku enggak bakalan lagi dekat-dekat sama dia," katanya seraya tersenyum.
"Promise?"
"Ya janji." keduanya menyatukan jari kelingking manis mereka.

Demi menenangkan perasaan kekasihnya ia harus rela berbohong bagaimana pun juga sebenarnya ia akan sangat susah untuk menjaga jarak dengan Kenan.

Malam semakin larut...
Aluna sendirian menikmati musik alunan lagu dari Hailee Steinfeld - Most Gilrs menggema di kamarnya, ia masih sibuk dengan pikirannya.

Malam ini tidak ada Arsyad bersamanya kekasihnya itu sedang merencanakan sesuatu.

Aluna masih ingat jelas dua jam yang lalu Arsyad mengatakan, "Aku punya suprise buat kamu," kalimat itu berhasil membuatnya penasaran kejutan apa yang akan di berikan Arsyad untuknya padahal hari ulang tahunnya masih lama.

***

Semalam Arsyad mendapatkan kabar mengenai panggilan interview perusahaan yang Bimo rekomendasikan untuknya, ya walaupun ia harus masuk dengan cukup mudah karena ada orang di dalam perusahaan.

Dan yang paling membuat Arsyad senang adalah perusahaan tempat ia magang ternyata Perusahaan Victoria Group atau V Group yang ternyata ia akan satu perusahaan dengan Aluna.

Arsyad sengaja datang ke perusahaan sangat pagi dan juga ia sengaja tidak memberitahukan tentang ia akan magang di perusahaan tempat Aluna kerja, sesekali ia ingin memberikan kejutan untuk kekasihnya itu.

Seseorang bername tage Wiratama di kemeja hitamnya ia menjabat telapak tangan Arsyad.

"Selamat bergabung di V Group semoga kamu bukan hanya magang disini melainkan suatu saat nanti menjadi pegawai tetap," ujar Wira.
"Terimakasih pak Wira,"
"Mari saya akan antar kamu ke ruangan yang akan satu Tim dengan kamu," katanya.

Wiratama ia salah satu dari sekian staff HRD di V Group.

Pemandangan takjub saat ia memasuki lantai 09 yang mana tempat para karyawan bekerja, pandangan tertuju kearahnya tatapan intens di lontarkan para karyawan terkhususnya para wanita.

Beberapa karyawan yang berada di ruangan timnya yang mendengar kegaduhan di koridor beberapa dari mereka keluar ikut melihat.

Arsyad yang masih tebar pesona seraya memberikan senyum termanisnya.

"Masih pagi gini udah di kasih pemandangan seindah ini,"
"Masya Allah calon imam gue,"
"Anjir ganteng banget tuh cowok,"
"Anak baru kah?"
"Tampan banget sumpah, ini pangeran dari mana sih!"

Kemeja warna maroon yang di kenakannya menambah kemanisan tersendiri dalam stylenya di tambah rambutnya yang tersisir rapi berhasil membuat para karyawan terkhusus para wanita terpanah melihatnya.

"Aluna di koridor berisik banget sih, ada apaan ya?" tanya Rini
"Enggak tahu rin, cek aja coba kali aja pak Wira lagi bagi-bagi bonus," katanya yang masih fokus dengan laptopnya.
"Aamiin, ya udah kalau gitu gue keluar bentar mau lihat penasaran gue," katanya.
"Hmm,"

Rini yang baru saja beberapa menit keluar dari ruangan ia langsung tergesa-gesa menghampiri Aluna, Rini yakin matanya tak salah lihat barusan yang ia lihat di koridor.

"Kenapa sih rin sampe ngos-ngosan kayak gitu?"
"Lo harus keluar lihat disana ada siapa,"
"Males ah palingan juga karyawan magang eh tapi enggak biasa-biasanya sih karyawan magang sampe bikin heboh kayak gini ya kan," katanya bertanya.
"Udah deh mendingan kita lihat bareng-bareng di luar sana," ujar Rini seraya menarik paksa Aluna keluar.
"Haduh rin, pelan-pelan kenapa sih emang siapa sih sampe bikin karyawan cewek pada lebay banget," ujarnya kesal karena di tarik-tarik terus.

Mata Aluna melotot sempurna mendapati siapa yang kini tengah berdiri bersama Pak Wira. Mata keduanya bertemu Arsyad melemparkan senyum manisnya.

"Arsyad ngapain coba dia disini?" kata batinnya.

Rini menyenggol lengan kanan Aluna, "Woy sekarang lo tahu kan siapa yang bikin heboh," ujar Rini.

"Ish berisik!" katanya masih menatap Arsyad yang kini tengah di perkenalkan oleh pak Wira.

"Karena kalian sudah pada kumpul nah perkenalkan dia Arsyad karyawan baru yang akan Magang di perusahaan kita dan dia akan masuk ke dalam Tim Pak Rio," tutur Wira.

Seketika Karyawan terkhusus para wanita yang berpartner di tim Rio saling heboh satu sama lain ketika mendengar karyawan baru yang akan satu tim dengan mereka.

Aluna tercengang bagaimana mungkin ini bisa terjadi di perusahaan V Group satu ruangan terdapat dua group yang mana tim Kenan dan tim Rio satu ruangan yang sama dan kedua tim tersebut mempunyai kesengitan tersendiri dalam mencari dan memenangkan Tender untuk perusahaan.

***

Kini Arsyad berada di ruangan yang sama dengan lluna walaupun harus di beri pembatas yang terpenting ia bersyukur bisa satu ruangan walaupun tidak satu partner.

"Brother selamat bergabung di tim kami semoga kita bisa menjadi partner baik dan dapat mengalahkan tim sebelah," ujar Rio seraya menjabat tangan Arsyad.
"Iya Pak saya akan berusaha menjadi partner yang baik di tim ini," katanya.

Aluna masih terduduk di kursi meja tempat kerjanya ia masih tak percaya dengan semua ini.

Ting!
"Gimana suprise dari aku? Kamu pasti terkejutkan sayang,"

Aluna menatap kesal Arsyad yang kini tengah melemparkan senyum devilnya, jadi ini yang di maksud kejutan yang semalam Arsyad janjikan.

Entahlah Aluna bingung apakah ia harus senang Arsyad magang di tempat perusahaan ia bekerja atau justru sebaliknya.

My Perfect Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang