Bab 3 - Us

155 8 0
                                    


Perusahaan V Group tempat Aluna bekerja perusahaan yang bergerak di bidang property, alasan Aluna bekerja di perusahaan lain hanya untuk ingin hidup bebas di bandingkan harus bekerja di perusahaan yang di naungi ayahnya sendiri yaitu Wijaya Group.

V Group dan Wijaya Group saling bekerja sama itulah sebabnya Arka ayahanda Aluna tidak melarang putrinya untuk bekerja di V Group karena ia masih bisa memantau dari kejauhan.

Kesibukan Aluna sebagai seorang sekretaris manager divisi utama berhasil membuatnya kelimpungan, di tambah dengan atasannya Kenan yang selalu menyuruhnya untuk ini dan itu seperti sekarang Kenan menyuruh Aluna untuk menyelesaikan bahan presentasi dalam waktu satu jam.

"Saya enggak mau tahu bahan ppt nya harus selesai sebelum meeting di mulai,"
"Iya Pak,"
"Bukannya saya jahat sama kamu Aluna tapi kamu sendiri yang ceroboh. Melalaikan tugas kantor! Sayakan sudah ngasih tahu kamu dari kemarin." ujarnya panjang lebar.

Aluna mengakui kesalahannya karena kemarin malam ia tidak pulang ke apartemen justru ia malah menginap di kontrakan Arsyad, jadilah jika sudah bersama Arsyad ia akan lupa segalanya seperti tugas kantornya sekarang ini.

Sekarang ia harus fokus menyelesaikan bahan materi presentasi untuk meeting sekarang. Sungguh, ini sangat sulit menyelesaikan tugas dalam waktu satu jam. Aluna hanya bisa berharap bahan presentasi nanti tidak mengecewakan kliennya.

Ting!
"Semangat sayang love you," Aluna tersenyum sumringah mendapatkan pesan dari Arsyad.

Aluna tersenyum seraya bergumam, "Ah! Arsyad jadi pengen peluk deh." ucapnya.

Semangat Aluna jadi 45 ia berhasil menyelesaikan tugasnya dan berhasil membuat seorang Kenan kagum akan kecerdasan partner sekaligus sekretarisnya itu.

Meeting selesai presentasi yang mereka bawakan berhasil membuat klien mereka takjub.

"Selamat ya Pak atas keberhasilannya," ujar Aluna.
"Ini semua berkat kamu juga," kata Kenan.

Aluna manggut-manggut seraya tersenyum tipis. Kenan itu mempunyai beberapa fase terkadang ia akan bersikap manis namun ia juga tidak akan segan-segan bersikap tegas.

"Sebagai tanda keberhasilan untuk kita semua, saya akan traktir kalian makan siang hari ini." ujar Kenan pada para partner kerjanya.

Mereka yang berada di ruangan meeting bersorak ria termasuk cacing di perut mereka juga.

Keenan Raharja dia itu pria yang baik dan memiliki sikap kedewasaan diatas rata-rata. Banyak dari kalangan karyawati mengagumi ketampanan seorang Kenan di usianya yang ke-25 tahun ia sudah menjadi seorang Manager divisi utama.

Konon katanya Aluna adalah salah satu wanita yang beruntung bisa dekat dengan seorang Kenan bukan hanya dekat bahkan bisa menjadi partner kerjanya.

Tetapi realita menunjukan bahwa seorang Kenan adalah pria yang memiliki sifat es kutub yang sangat sulit untuk berinteraks dengan orang-orang di sekitarnya, kecuali urusan penting seperti meeting dsb, tapi Kenan tidak akan sungkan berbicara banyak dengan Aluna dan hanya Aluna wanita yang paling beruntung, itu kata mereka.

Seperti sekarang ini Kenan tengah mencuri pandang kepada seseorang di sampingnya yang tengah menikmati makanannya spageti entah wanita itu sadar atau tidak di perhatikan nya seraya tersenyum.

Aluna berhenti mengunyah ketika hatinya mengingatkan tentang Pria tercintanya yaitu Arsyad.

"Dia lagi ngapain ya, Apa Arsyad udah makan." Aluna selalu memikirkan Arsyad ia tahu betul bagaimana keadaan kekasihnya itu berjuang sendirian.

Kenan yang melihat perubahan wajah Aluna ia mulai bersuara, "Aluna kamu kenapa, apa makanannya enggak enak? Kamu bisa pesan yang lainnya," ujarnya.

"Eh, enggak usah Pak ini enak kok." ucapnya seraya tersenyum.

***

Aluna menatap lemah rumah megah yang kini ada di hadapannya, rumah utama kediaman orang tuanya yaitu Arka dan Alena.

Aluna senang melihat sang mama tersenyum manis kearahnya seraya merentangkan kedua tangannya ia menyambutnya dengan pelukan hangat.

"Mama kangen sama kamu, kamu akhir-akhir ini jarang pulang ke rumah," ujar Alena.
"Maaf ma," jawabnya.

Di mata mamanya Aluna putri bungsunya itu yang kini berusia 23 tahun itu akan tetap menjadi putri kecil kesayangannya.

Suasana makan malam di rumah terasa lengkap dan nyaman tidak seperti suasana makan malam seperti biasanya karena kedua saudaranya berkumpul semua.

Kedatangan kakak pertamanya Roy yang telah menikah dengan Sella yang kini sedang berbadan dua konon katanya mereka akan tinggal di rumah utama, itu berarti kedua orang tuanya tidak akan merasakan kesepian lagi. Di tambah dengan Raka saudara keduanya yang baru saja pulang dari Australia yang telah menyelesaikan pekerjaannya di luar negeri.

Acara makan malam selesai, Aluna masih berusaha menenangkan mama tercintanya yang terus-terusan membujuknya untuk tidak lagi menempati apartemennya dan menyuruhnya tinggal di rumah utama bersama.

"Ma aku pasti bakalan sering pulang ke rumah kok tenang aja ma, Aluna bisa jaga diri kok."

'Bisa Jaga Diri' kalimat itu pernah Alena ucapkan kepada mendiang almarhum ayahnya dulu, ia jadi teringat bahwa sikap keras kepala Aluna sepertinya menurun dari dirinya. Bukannya Aluna tidak ingin tinggal bersama kedua orang tuanya hanya saja ia ingin merasakan hidup bebas.

Roy dan Raka di beri kebebasan hanya karena mereka seorang pria yang katanya bisa menjaga diri mereka. Tapi, seorang wanita pun harus bisa seperti layaknya seorang pria yang bisa menjaga diri mereka.

Aluna itu kepala batu seperti Alena--mamanya.

•••

Gimana sama part ini?
Semoga kalian suka jangan lupa tinggalkan Jejak... 😊

My Perfect Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang