Bab 15 - Chicken

57 6 0
                                    

Sedari tadi Rini mengoceh tak jelas di dalam mobil Aluna. yah setelah makan malam bersama Kenan mereka berdua langsung pulang bersama dan kebetulan mobil Aluna telah selesai di servis jadi sekarang Rini bisa menebeng kembali pada Aluna jika karena arah jalan kontrakan Rini dengan apartemen Aluna sama.

"Udah ngomongnya?"
"iya udah. al lo seriusan enggak ada ketertarikan sama sekali sama Pak Kenan?" tanya Rini penasaran.
"Enggak,"
"Ya ampun Aluna lo enggak menyadari apa seorang pak Kenan itu suka sama lo tau dari tadi di restoran dia merhatiin lo terus,"
"Masa,"
"ih, gue punya temen nyebelin banget sih,"
"Kalau lo mau sama pak Kenan ya sama lo aja sana. Gue engga suka sama pak Kenan," ucapnya dengan enteng.
"Kenapa lo enggak suka sama Pak Kenan Ferdinand cowok yang mapan, cool, duh! Pokoknya sempurna deh. Apa coba alasan lo enggak suka sama Pak Kenan?"
"Rasa suka dan cinta gue hanya untuk Arsyad." jawabnya dengan mantap.

Kalah sudah Rini dalam mempersempurnakan seorang Kenan karena bagaimanapun Aluna cintanya hanya untuk Arsyad.

Setelah mengantarkan Rini sampai di jalan komplek kontrakan mobil Aluna langsung membelah jalanan kembali suasana malam hari di tambah keadaan jalanan ibu kota yang cukup macet berhasil membuat seorang Aluna kelelahan dalam menyetir.

duh. Jika sudah keadaan seperti ini ia jadi ingat akan Arsyad yang dimana ia akan bermanja-manja ria di dalam mobil bersama kekasihnya itu walaupun dalam keadaan macet sekalipun.

Seketika matanya tak sengaja melihat kearah toko makanan siap saji yang berlabel KFC entah mengapa berhasil membuat perutnya kelaparan. ia sempatkan untuk membeli satu paket jumbo chicken.

***

Aluna menekan beberapa kode digit PIN untuk masuk ke dalam apartemennya saat masuk keadaan apartemennya sangat gelap. Huft, ia pikir Arsyad akan pulang ke apartemennya malam ini.

Namun saat ia menyalahkan semua penerangan di dalam retinanya mendapati sang pujaan hati yang tengah terlelap di sofa.

Aluna duduk di bawah sofa seraya memperhatikan wajah sang pujaannya,"Arsyad." katanya seraya mengelus pipi kanan seorang Arsyad. Wajahnya yang begitu teduh itu selalu berhasil membuat seseorang Aluna luluh.

Beberapa menit kemudian kedua kelopak mata yang terpejam itu terbuka perlahan, menampakkan wajah senyum manis dari wanitanya.

"Udah pulang sayang,"
"Udah bangun," kata Aluna seraya memainkan rambut sang kekasihnya sesaat kemudian ia mencium pipi kanan Arsyad berhasil membuat sang empuh tersenyum sumringah.

Arsyad bangun dari tidurnya, menepuk space kosong menyuruh Aluna untuk duduk diatas sofa bersamanya.

"Kamu habis dari mana? Kenapa pulangnya sampai malam kayak gini?" ujar Arsyad yang berhasil membuat Aluna terdiam.
"Arsyad maafin aku ya tadi aku di ajak makan bareng sama pak Kenan," jawab Aluna dengan jujur.
"Oh,"
"Tapi sama Rini juga, ini juga terpaksa gara-gara kamu sih,"

Arsyad bingung, "Heh, gara-gara aku. Emangnya aku habis ngapain?"

"Aku tuh kesel sama kamu seharian ini cuekkin aku, engga balas pesan aku sama sekali,"
"Tadinya sih aku mau nolak ajakan pak Kenan tapi pas lihat kamu keluar bareng miss Kathrine jadi aku terima ajakannya," sambungnya dengan suara yang mulai kesal.

Arsyad tersenyum senang melihat perubahan ekspresi wajah kekasihnya yang mulai kesal tapi di satu sisi lain ia pun paham akan alasan kekasihnya itu menerima ajakan makan malam bersama Kenan.

Arsyad meraihnya memeluk erat Aluna sesekali ia mencium puncak kepala kekasihnya,"Maafin aku juga ya sayang udah buat kamu cemburu," katanya.
"Siapa juga yang cemburu," Aluna menyangkalnya.
"Iya-iya kamu engga cemburu tapi kesal sama aku," katanya mengalah.

Pelukkan itu terasa sangat nyaman dan pelukkan itu berhasil membuat Aluna selalu merasa aman jika bersama Arsyad.

Kriukk.. Arsyad melepaskan pelukkannya menatap Aluna yang kini tengah nyengir kuda. "Aku lapar,"
"Katanya kamu udah makan malam tadi,"
"Udah engga usah di bahas mendingan kita makan bareng, kamu juga pasti belum makan kan," kata Aluna seraya mengeluarkan satu box ayam goreng porsi jumbo yang ia beli barusan di KFC.

Mereka berdua menyantap ayam gorengnya bersama.

Aluna benar-benar merasa kelaparan karena tadi ia tidak sempat makan banyak di restoran di karenakan terlalu banyak pikiran. Tapi, disisi lain kelaparannya ini berhasil membuat dirinya senang karena bisa makan bersama dengan Arsyad seharian ini ia sudah lelah.

Selesai makan malam semakin larut Arsyad berniat untuk pulang ke kontrakannya namun niatnya di cegah Aluna.

"Ngapain pulang sih, bermalam disini aja kayak enggak biasanya aja."
"Engga ah, aku mau pulang,"
"Ih, Arsyad."

Ya, kali ini Arsyad mengalah ia akan bermalam kembali di apartemen kekasihnya, Aluna itu jika tidak di turuti kemauannya bisa-bisa hubungan keduanya renggang sudah.

***

Please Vote dan Komentar.
Jangan lupa tinggalkan jejak.. See you :)

My Perfect Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang