Aaron [END]

11. Dava dan Kelly

•HAPPY READING•

***

Sebuah mobil Lamborghini Aventador warna hitam melaju dengan kecepatan tinggi melebihi angka seratus, Aaron kini sangat tak terkendali.

Beberapa menit yang lalu Pak Dodi menelfon dan memberitahu jika ia tidak menemukan Alexa berada di dalam rumah, ia sudah mencarinya kemana mana tapi tidak di temukan, selain itu mobil miliknya juga tidak ada dan malam sudah begitu larut Alexa belum juga kembali jadi pak Dodi memberitahukan semuanya kepada Aaron karena ia khawatir dan cemas terhadap Alexa.

Setelah mendengar kabar dari pak Dodi, Aaron tak berfikir panjang lagi, ia langsung meninggalkan semua urusannya dan kembali ke Jakarta secepat mungkin, tak lupa ia memberi perintah kepada Jeff untuk melacak mobil yang di gunakan Alexa. Setelah lokasinya di dapat, Jeff langsung mengirim lokasinya kepada Aaron lewat telepon, lalu ia menyusul bersama beberapa pengawal menuju lokasi yang mereka temukan.

Aaron semakin menambah kecepatannya, ia memukul stirnya karena merasa kesal pada dirinya sendiri, jika terjadi sesuatu kepada Alexa ia tidak akan memaafkan dirinya. Puluhan panggilan muncul di layar ponsel Aaron dan itu dari Alexa, saat pulang sekolah Aaron tak pernah memegang ponselnya, baru sekarang ia memegangnya dan langsung di buat terkejut dengan panggilan tak terjawab dari Alexa.

Tiba tiba hujan lebat turun mengguyur kota Jakarta, di perkirakan hujan berlangsung lama dan sangat lebat, Aaron tidak peduli ia terus menambah kecepatan mobilnya.

***

Di jalan yang begitu sepi dan cukup gelap, tak ada lampu jalan yang menyinari jalan raya, hujan masih turun dan sangat lebat.

Mobil Lamborghini Aventador warna putih milik Alexa menabrak spanduk besar bertiang besi hingga tumbang dan bagian depan mobil hancur dan mengeluarkan banyak asap. Sementara Alexa sendiri masih berada di dalam mobil tak sadarkan diri karena kepalanya terbentur.

Uhukkk uhukkk.

Alexa tiba tiba sadar, asap yang keluar dari mobil mengenainya hingga membuatnya batuk batuk. Alexa mengangkat kepalanya yang terasa berat dan sangat sakit sambil satu tangannya memegang kepalanya, keningnya terluka dan tergores dan ada beberapa luka goresan di tubuhnya karena terkena kaca mobil yang pecah. Ia menoleh ke kiri dan kanan melihat ke luar jendela dan mendapati hujan yang sangat deras, tidak ada satupun kendaraan yang lewat bahkan satu manusia pun tidak ada.

Tanpa berfikir panjang Alexa turun dari mobil. jika suasana jalan seperti ini Alexa menjadi merasa takut, Alexa berjalan ke depan mobilnya melihat keadaan mobil kesayangannya hancur membuat Alexa sedih tidak menyangka mobilnya akan berakhir seperti ini. Sekujur tubuh Alexa jadi basah kuyup karena hujan yang turun sangat deras.

Alexa tidak tau lagi harus berbuat apa, ia merasa energinya sudah terkuras habis, seluruh tubuhnya terasa sakit dan lemas.

Tak jauh dari tempatnya berada, ada sebuah halte bus yang memiliki lampu jadi cukup terang, tanpa berfikir panjang Alexa langsung berjalan ke sana untuk berteduh dan menunggu kendaraan lewat agar ia bisa meminta bantuan. Alexa berdiri di halte bus sembari kedua tangannya memeluk tubuhnya yang terasa dingin karena seluruh tubuhnya sudah basah kuyup. Wajah Alexa sudah terlihat pucat, ia terus menggosok gosok kedua tangannya lalu di tiup agar ia tetap hangat.

Tiba tiba dari kejauhan sebuah mobil akan melintas dan ada beberapa mobil juga yang mengikut dari belakang, Alexa terus memperhatikan mobil itu dan berniat untuk meminta bantuan, ia melangkah ke pinggir jalan dan membuatnya kembali basah lagi karena hujan masih sangat lebat.