AVERNUS [Re-Upload]

Bagian XIII

Kami semua bermalam di rumah kakek Marisa, Rafael menyuruh ku tidur dengan Marisa tapi dengan cepat ku tolak. Marisa terlihat kecewa, tapi aku mengatakan bahwa akan sangat canggung berdua saja dengan Marisa di dalam ruangan jika Marisa tidak bisa melihatku, baru setelah itu Marisa bisa mengerti dengan perdebatan panjang bahwa rumah Mr.Hawkins tidak mempunyai ruang lagi, Rafael dengan baiknya menawarkan untuk tidur di sofa.

Setelah suasana sudah cukup sunyi aku keluar dari kamar menuju ruangan tempat buku-buku Mr. Hawkins disimpan, meskipun masih ada orang bukankah aku tetap tidak akan terlihat? Kecuali mungkin Rafael, dan benar saja dia ada disana sedang tidur di sofa yang bahkan tidak sampai tinggi badannya, sehingga ia perlu menekukkan sedikit kakinya. Wajahnya terlihat damai dan aku tidak tega melihatnya tidur seperti itu, apa aku harus menawarkan kamarku padanya? Ah masa bodohlah sejak kapan aku jadi peduli seperti ini padanya.

Aku mengambil buku yang paling menarik perhatianku,

PENGANGKATAN ABADDON MENJADI MURIEL

Aku membalik halaman pertama, dan betapa terkejutnya melihat kondisi buku ini, kertasnya telah menguning dan ada beberapa bercak noda tapi untungnya tidak membuat tulisan di buku ini memudar, dan dari yang ku lihat buku ini ditulis tangan, buku yang benar-benar menarik perhatianku, setidaknya aku harus mengetahui tentang ayahku bukan?

ABADDON, salah satu iblis dari 7 penghuni neraka. SATAN, LUCIFER, BEELEBUB, LEVIATHAN, AZAZEL, ABADDON, dan ASMODEUS.

ABADDON kata lain dari "kebinasaan", si penghancur dari segala penghancur. Raja dari lubang tanpa dasar yang berisikan jiwa-jiwa tersesat. Pembawa kematian dengan cara menyesatkan jiwa-jiwa yang lemah, membisikan kata-kata mengerikan bernada keputus-asaan dengan tidak meninggalkan sebuah pilihan selain membuat si pendengar menghunuskan tombak ke jantungnya sendiri.

Aku menarik nafas-nafas tidak mengerti semua kalimat yang ku baca, Abaddon adalah iblis? Tapi seperti yang dikatakan mereka semua, bukankah Abaddon adalah malaikat? Mengapa buku ini mengatakan sebaliknya?

Di dalam Neraka, Abaddon mengumpulkan bala tentara bersama Azazel dan Asmodeus untuk merebut tahta neraka yang dipegang oleh Lucifer, keserakahannya sebagai penghuni neraka banyak membuat kekacauan, Tuhan memberikan hukuman dengan menurunkannya ke bumi mengumpulkan tanah untuk penciptaan Adam, sehingga Dia mengangkat Abaddon menjadi salah satu malaikat-Nya dan merubah nama Abaddon menjadi Muriel.

Di beri tugas bersama salah satu Malaikat Alian mengurus roh kematian dan menjaga penghuni neraka,-

"apa yang kau lakukan disini?" suara Rafael mengagetkanku, ketika aku melihatnya ia sudah terduduk dan menatapku tajam, aku pasti membaca terlalu serius sehingga tidak menyadari bahwa Rafael telah bangun,

"hanya membaca" jawabku singkat, Rafael meraih bukuku dan membaca judulnya, kemudian bertanya "mengapa kau tertarik dengan ini?"

"aku hanya perlu tau"

Rafael kemudian menutup bukunya kemudian berjalan ke rak buku Mr.Hawkins untuk menyimpannya kembali, "kau pasti sudah membaca kan, bahwa Abaddon sebenarnya adalah iblis yang diangkat menjadi malaikat" ucapnya,

"mengapa kalian masih memanggilnya Abaddon, bukankah di buku itu dijelaskan bahwa mereka bernama Muriel?"

"bagi kami para Alian, Abaddon tetaplah Abaddon, penghuni neraka akan selamanya menjadi penghuni neraka, meskipun semua Abaddon sudah bersumpah akan melayani-Nya dengan baik tetap saja kami tidak bisa menyebut mereka Muriel"

Aku sudah sering ber-oh ria dengan penjelasan yang Rafael katakan, tapi setiap fakta demi fakta yang aku dapat dari serangkaian tragedi yang mengerikan ini tidak jarang membuatku bergidik ngeri,

"tidakkah kau penasaran dengan bangsa kami Anna? Malaikat Alian, seperti ibumu" Tawarnya, Rafael kini duduk disampingku dan aku menatapnya antusias, Rafael mungkin tidak akan membiarkanku membaca, jadi mendengarkan adalah satu-satunya solusi meredakan keingin-tahuanku,

"seperti para penghuni neraka, kami para penghuni langitpun punya beberapa malaikat dengan tugasnya masing-masing, Michael, Gabriel, Uriel, Samal, Khamael, Raziel dan bangsaku sendiri, Alian,"

"kau tau kami biasanya menikah dengan bangsa kami sendiri, seperti Michael dengan Michael, Gabriel dengan Gabriel dan sebagainya. Tapi semuanya berubah setelah Abaddon menjadi malaikat, tugas kami yang harus saling berhubungan yaitu mengurus para roh-roh manusia yang telah tiada membuat Alian dan Abaddon dekat satu sama lain,"

"para penghuni neraka dengan nafsunya menjadikan Alian pasangannya, lama kelamaan banyak sekali Abaddon yang menikahi Alian, dan lahirlah bangsamu Anna, para Avernus"

Rafael bercerita dengan sabar satu persatu menjabarkan apa yang ku ingin ketahui, "tunggu Rafael, bagaimana dengan malaikat yang lain? Apa mereka tidak akan mempermasalahkan pernikahan ini?" tanyaku,

Rafael tersenyum, "ya beberapa tidak terima seperti Michael dan Uriel, mereka takut jika ini dibiarkan akan ada banyak persilangan antar malaikat, tapi Alian punya banyak pendukung, kau tau Anna di langitpun ada kehidupan berpolitik seperti di bumi, kau tau kan politik antar penguasa. Semua berlomba ingin terlihat baik di depan-Nya"

Aku sebenarnya ingin lebih jauh mengetahui ini semua tapi setelah Rafael mengatakan kata berpolitik, aku tau bahwa ini semua lebih rumit daripada yang ku bayangkan, garis besarnya sekarang mungkin bahwa aku hanya di libatkan oleh Alian dan Abaddon, mungkin bangsa Dad kembali berkhianat dengan mengkhianati perintah-Nya untuk menjaga para penghuni neraka, mungkin mengetahui kekuatan Avernus membuat Dad ingin kembali menjadi jati dirinya seorang Abaddon, bukan malaikat Muriel.

"apa itu sudah cukup Anna?"

Aku mengangguk tersenyum pada Rafael, masa bodohlah dengan para malaikat, iblis dan politiknya, lagipula mereka bilang aku adalah Avernus terakhir, tidak akan ada iblis yang akan ku keluarkan dari neraka tanpa seizinku, aku akan menyadarkan Dad, menyelamatkan Arion dan Mom kemudian jika Alian akan memusnahkanku lakukan saja.

Pada dasarnya, aku sudah mati.

***

Note: nama-nama Malaikat maupun iblisnya mungkin banyak dari kalian yang sudah mendengar dan bahkan mengetahui siapa mereka. Sedangkan jalan cerita di chapter ini murni hanya imajinasi Author dan keperluan jalan cerita belaka. Tidak ada maksud menyinggung dsb.

Salam hangat, Stayinwinter.