03

622 101 46
                                    


La la layn.

*
*

Irene meletakan secangkir kopi diatas meja untuk disuguhkan ke Seulgi. Melihat kopi yang masih mengumpalka asap putih menandakan bahwa kopi itu masih panas. Membuat Seulgi tersenyum lalu segera melipat koran yang sempat ia baca tadi.

"Terimakasih kopinya Ren, tapi aku sudah terlambat. Maafkan aku." Kata Seulgi memasang wajah sedihnya. Akan lama menunggu kopi itu hingga dingin sementara dia harus berangkat pagi ini.

"Kenapa buru-buru? Kamu juga belum menghabiskan sarapan." Irene menatap seulgi meminta kejelasan.

"Aku sudah memberitahu semalam sayang, kalau pagi ini bertepatan jama 8 nanti aku diharuskan untuk mengoperasi pasien penderita tumor." Seulgi tersenyum menyentuh tangan Irene lembut.

"Astaga Seul aku tidak sadar." Kagetnya begitu teringat, memang Seulgi ada memberitahuinya semalam.

"Tidak apa-apa, kamu terlihat sibuk mengurusi buku-buku Yeji." Kata Seulgi memaklumi tugas Irene. Tidak hanya menjadi istri saja tapi juga seorang ibu untuk anak mereka.

Rumah tangga mereka, dikaruniai seorang putri cantik bermata sama seperti Seulgi. Yeji merupakan anak kandung dari hubungan Seulgi dan Irene, bukan dari hasil mengadopsi.

Irene memasrahkan dirinya pada Seulgi dalam artian lain mereka telah melakukan hubungan intim sebagaimana yang dilakukan oleh pasangan setelah menikah. Seulgi amat senang atas hubungan mereka, dimana sangat-sangat jauh lebih membahagiakan dan juga diberikan anak, Irene menjadi miliknya seutuh.

Namun Seulgi tidak langsung mendapat itu semua dengan begitu mudahnya, ada bayaran sangat mahal yang harus ia tangguhkan sebagai ganti. Irene mengajukan kesepakatan yang sulit untuk Seulgi terima dan amat disayangkan bila harus dilewatkan.

Segimana Irene memperbolehkan Seulgi menjamah tubuhnya untuk mendapatkan keturunan. Irene akan memberikan Seulgi anak, seperti yang Seulgi mimpi-mimpikan selama ini memiliki keluarga lengkap bersama Irene. Tapi Seulgi tidak dianjurkan melarang Irene peduli terhadap Jisoo atupun tidak diperbolehkan dirinya mencampuri segala sesuatu yang berkaitan dengan Jisoo.

"Seul, apa tadi Yeji tidak sarapan dulu?" Tanya Irene melihat makanan diatas meja masih tertata rapi kecuali piring makanan Seulgi.

"Dia memakan sarapanku." Seulgi terkekeh mengingat kelakuan anak mereka yang dianggap lucu.

"Aduh, kenapa dia malah memakan punya mamanya." Gerutu Irene masih mampu didengar Seulgi.

"Sebaiknya nyonya Kang duduk dan sarapan. Apa tidak cape hm? Dari tadi subuh sudah menyiapkan ini semua dan juga kebutuhan sekolah Yeji dan juga aku." Seulgi menuntun Irene duduk dimeja makan, Irene hanya pasrah.

"Apa segini cukup sayang?" Seulgi bertanya sambil memperlihatkan makanan dipiring yang ia ambil.

"Cukup." Kata Irene tersenyum melihat sikap perhatiannya Seulgi.

"Nanti sepulang kantor, Yeji akan aku marahi. Dia pergi tanpa berpamitan dulu pada ibunya." Ujar Irene kesal dengan ketidaksopanan anak mereka.

"Tenang sayang, abiskan dulu makanan dimulutmu." Seulgi menahan tawa melihat bagaimana lucunya Irene makan sambil mendumel.

"Ingatkan aku nanti, jikalau aku lupa." Suruh Irene meminta Seulgi menjadi alarmnya.

"Yeji tidak ingin terlambat menjemput pujaan hatinya. Kamu akan merasa gemas apabila melihat bagaimana semangatnya dia tadi." Perkataan Seulgi ini mendatangkan tanda tanya dikepala Irene.

"Pujaan hati? Memangnya Yeji berkencan dengan siapa? Astaga dia masih SMA yatuhan Seul." Heboh Irene, seakan-akan baru saja mendengar berita kebakaran ditempatnya.

Adore You Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang