12

623 107 69
                                    


Once Again.

*
*

Ryujin terpaksa memberi Rose obat penenang yang membuat Rose tertidur lelap. Jika tidak begitu, Rose akan kembali menangis meraung-raung memanggil nama Jisoo bahkan kembali melukai dirinya.

Lia duduk ditepi ranjang, membersihkan luka-luka Rose sementara Ryujin duduk disofa menahan tangis. Dia cukup lelah menghentikan Rose yang mengamuk, tenaganya sudah terkuras. Kejadian ini sungguh mengejutkan dan sudah pasti membawa berdampak buruk pada keluarga mereka.

"Ryu, sebaiknya kamu istirahat. Aku yang akan menjaga mami." Kata Lia masih memikirkan kesehatan Ryujin.

"Aku akan tetap disini, berjaga." Ujarnya menolak untuk beristirahat.

Ryujin tidak ingin meninggalkan Rose, dia takut bila nanti Rose terbangun akan melukai dirinya kembali. Biarkanlah rasa lelah ini ia tanggung, dia tidak mau mengambil resiko.

"Kamu butuh istirahat, jika tidak nanti kau jatuh sakit." Kembali Lia mengingat saudaranya.

"Aku tidaklah selemah itu." Tukasnya.

"Sebaiknya kau diam saja, itu jauh lebih membantu." Lanjutnya terdengar ketus.

Lia menelan kesedihan dengan tetap tersenyum dan pergi dari hadapan Ryujin. Lia kembali duduk didekat Rose yang masih tertidur, sesekali Lia juga menghapus keringat diwajah Rose dan Ryujin diam mengamati.

Kemudian Ryujin segera menghubungi pihak apartemen dibagian pembersih. Melihat bagaimana kacau dan berantakannya apartemen ini, dia butuh petugas bersih-bersih.

Belum sempat panggilan terhubung, keduanya dikejutkan oleh suara pekikan Rose yang kembali meraung-raung memanggil nama Jisoo. Dengan cepat Ryujin mendekat berguna menenangkan Rose, walupun sudah ada Lia disana sekalipun.

"Mami.. mami tenang." Pinta Ryujin memegang tangan Rose.

"Aku ingin Jisoo. Tolong bawa kembali Jisooku." Lolong Rose menyedihkan.

"Mami, kami berjanji akan membawa bunda kembali kesini." Lia membuka suara.

Rose menatap Lia penuh harapan sementara Ryujin menatap Lia sinis. Untuk apa Lia mengatakan hal demikian? Dipikiran Ryujin itu adalah omong kosong.

"Benarkah Lia? Kamu akan membawa bunda kembali pada mami?" Tanya Rose memastikan. Lia mengangguk menahan tangis, tidak apa-apa ia berbohong kali ini demi ketenangan Rose.

"Tentu mami, bunda akan kembali."

"Jangan memberikan harapan palsu. Itu sama saja menambah masalah." Bentak Ryujin pada Lia.

"Ryu, aku berkata begini demi mami. Kau tidak lihat keadaan mami?" Ujar Lia membela diri.

"Ryujin jangan berkata begitu. Lia tidak akan berbohong. Iyakan sayang?" Rose memegang wajah Lia, kembali Lia mengangguk tanpa sadar air mata Lia menetes.

"Iya mami, keluarga kita akan kembali utuh." Lia memegang tangan Rose yang berada di wajahnya.

Meskipun Lia tidak yakin dengan perkataannya sendiri namun tidak ada salahnya ia berharap atas keutuhan keluarganya kembali.

"Mami, perempuan brengsek yang mami cintai itu telah berselingkuh. Dia lebih memilih selingkuhannya daripada kita keluarganya." Ucap Ryujin menatap lekat Rose. Ia marah mengingat bagaimana Jisoo memilih pergi bersama Irene.

"Itu tidak benar. Itu tidak benar Ryujin. Jisoo tidaklah seperti itu, bunda kalian sangat menyanyangi kita. Jangan berkata buruk mengenai bundamu." Kata Rose menggelengkan kepalanya membatah penilai Ryujin terhadap Jisoo.

Adore You Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang