10

776 100 125
                                    


Gaes maaf aku gak berpendirian, aku bilang votenya tutup malam ini tapi aku udah bikin ceritanya siang hari. Soalnya pemenangnya udah ketebak jadi tanpa menunggu lama lagi aku langsung aja deh mumpung ada waktu luang dan mood, maaf ya dan semoga kalian suka sama ceritanya.

*
*

I Still Want You.

*
*

Ryujin menatap lekat kotak makanan yang ia letakan diatas meja, sorotan matanya sulit untuk diartikan. Kejadian tadi kembali terbayang dalam ingatannya, dimana Lia meminta Ryujin memakan bekalan masakannya.

Flashback.

"Ryu terimakasih sudah mengantar kakak." Seru Lia berterimakasih dikarenakan Ryujin sudi mengantarkannya bekerja.

"Ini terakhir kalinya, aku peringatan jangan bersikap seolah kau itu saudaraku." Ucap Ryujin dingin.

Ryujin merasa terganggu tiap kali Lia mengatasnamakan dirinya adalah kakak. Sampai kapanpun dia tidak akan pernah menganggap Lia sebagai saudaranya.

"Meskipun begitu, kita tetap adalah keluarga." Lia tersenyum seakan-akan dia tidak sakit hati dengan penolak Ryujin.

Ryujin mencengkeram setir mobil, terlihat seperti dia sedang menahan amarah. Lia menatap Ryujin dan berharap saudaranya tidak marah akan perkataannya barusan.

"Keluar." Suruh Ryujin.

"Iya tapi sebelumnya, kau terima ini ya. Aku sengaja masak untukmu." Lia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

"Aku tidak butuh." Tolak Ryujin tidak ramah.

"Tapi perutmu membutuhkan makanan. Terimalah ini bersih tidak ada racun di dalamnya." Kata Lia menuntun tangan Ryujin untuk menerima kotak makanan darinya.

"Kau tidak mendengarku hah?" Bentak Ryujin menepis tangan Lia kasar.

"Aku mempunyai banyak duit, aku bisa membeli makanan." Lanjut Ryujin tidak menghiraukan kesedihan diwajah Lia.

Lia terdiam menahan sedih, ini bukan pertama kali Ryujin membentaknya namun rasanya masih terasa sakit.

"Kau keluar sendiri atau aku seret keluar?" Tanya Ryujin. Dari luar dia tampak tidak peduli tapi sebenarnya Ryujin juga sedang membohongi dirinya.

"Maafkan aku.." Lia menghapus air matanya yang sempat menetes. "Aku bisa keluar sendiri."

Lia mengambil tasnya dan bersiap keluar mobil, Ryujin masih acuh bahkan tidak melihat Lia.

Dengan pelan-pelan tapi pasti Lia menutup pintu mobil Ryujin. Dia tidak mau menambah kemarah Ryujin yang memang sudah membencinya.

"Ryu, hati-hati dijalan. Jangan mengebut." Tidak lupa Lia memperingati Ryujin untuk berhati-hati.

Ryujin keluar dari mobil dan berjalan mendekati Lia, hal itu membuat Lia bingung. Lia berpikir Ryujin akan memarahinya kembali namun dugaanya salah.

"Ingat, aku menerima ini bukan karenamu." Ujar Ryujin merampas kotak makanan ditangan Lia.

"Aku tidak mau dimarahi bunda, kau akan mengadu nanti." Usai mengatakan itu, Ryujin kembali masuk kedalam mobil.

Lia diam terperangah mendengar perkataan Ryujin, bahkan dia masih saja diam disaat mobil Ryujin sudah pergi. Kemudian dia tersenyum melihat sikap tidak tertebak Ryujin.

Flashback End.

Sangat memalukan membawa bekal makanan ke sekolah, terlebih sekolah ini merupakan sekolah terelit dan bergengsi. Jika Ryujin miskin masih bisa dimengerti tapi ini, dia adalah anak dari artis terkenal. Ini akan mencoreng imej nya sebagai anak sultan.

Adore You Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang