07

621 115 43
                                    


Somewhere Only We Know.

*

*

Langkah kaki Lia terhenti saat melihat Jisoo dan Younghoon ada didepan. Keduanya tidak terlihat baik-baik saja dikarenakan Younghoon mengacuhkan Jisoo yang sedang mengajaknya berbicara.

Jisoo tampak senang melihat Younghoon, maka dari itu ia tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak mendekati Younghoon dan mengajaknya mengobrol. Walaupun Jisoo mengetahu, maksud kedatangan Younghoon kemari dikarenakan Lia bukan karena ingin bertemu dengannya.

"Maaf nyonya, bisakah anda diam saja? Apapun yang ada katakan bisa berakibat buruk untuk mood saya." Ucap Younghoon formal. Sejak kejadian pilu itu, Younghoon selalu berbicara menggunakan bahasa formal pada Jisoo.

"Aunty hanya ingin tahu kabarmu saja, maafkan bila sikap aunty membuatmu tidak nyaman." Jisoo meminta maaf seraya tersenyum sekalipun ia sedih dengan sikap Younghoon yang menganggapnya orang asing.

"Kabar saya baik dan saya sangat berharap anda tidak menimbulkan masalah dengan sikap sok baik anda ini nyonya." Ujar Younghoon, secara tidak langsung dia menghina Jisoo.

Ryujin yang baru datang melihat kejadian itu, segera ia mendekat dan menatap Younghoon dingin. Lia masih diam memperhatikan ditempat ia berdiri.

"Maaf tuan muda, jika anda tidak bisa bersikap baik pada bunda saya sebaiknya anda jangan lagi datang kesini." Tukas Ryujin tidak terima melihat Jisoo yang tidak dihargai.

"Karena disini tidak menerima pecundang yang menutup mata akan kebenaran." Lanjutnya tersenyum menyeringai.

"Ryu hati-hati dengan ucapanmu nak, kau tidak boleh bersikap begitu pada orang yang lebih tua darimu." Kata Jisoo mengingatkan Ryujin atas sikap tidak sopannya.

Younghoon menatap geram Ryujin, ia merasa tersinggung. Lia malah tersenyum melihat sikap tidak terduga Ryujin yang kembali membela Jisoo terang-terangan.

"Lantas dia boleh bersikap kurang ajar pada bunda? Dia sendiripun sangat tahu jika mommy nya ikut terlibat. Masalah besar itu terjadi bersumber dari aunty Jennie yang menjebak bunda." Ryujin berucap tegas dan itu mampu mengagetkan ketiganya.

"Ryujin aku peringatkan padamu, kau bisa saja bersikap kasar padaku tapi jangan pernah membawa mommy ku. Jika sekali lagi aku mendengar kau menjelekkan mommy, aku akan sangat marah." Ucap Younghoon menatap tajam Ryujin.

Ya, tidak ada anak yang baik-baik saja apabila kita mendengar atau mendapati orangtuanya dijahati. Dan Younghoon maupun Ryujin sedang merasakan demikian, mereka membela ibu masing-masing.

Melihat perdebatan anak-anaknya, Jisoo menjadi khawatir akan hubungan mereka yang kian memburuk. Saat ini Lia belum ingin ikut campur, lebih memilih diam mengamati.

"Hei tuan muda, kau pikir kau saja yang bisa marah?" Ryujin terkekeh mengejek Younghoon.

"Jika aku tidak ingat kau adalah perempuan, sudah sejak tadi aku membungkam mulutmu dengan tinjuku." Sebisa mungkin Younghoon menahan dirinya untuk jangan terpancing emosi.

"Younghoon, maafkan Ryujin. Dia tidak tahu dengan apa yang ia katakan, jangan diambil hati ya." Jisoo menengahi seraya mengelus lembut pundak Younghoon tapi langsung ditepis olehnya.

"Ckckck anak durhaka itu ternyata memang ada." Sindir Ryujin yang melihat tindakan Younghoon tadi.

"Ryu, sebaiknya kamu berangkat sekolah. Bunda sudah panaskan mesin mobil tadi, hati-hati dalam berkendara oke." Suruh Jisoo memberikan kunci mobil sebelum terjadi lagi keributan.

"Selamat pagi bunda, pagi Ryu."

Lia menyapa bunda dan saudaranya dengan penuh senyuman, ia bahkan sengaja tidak menyapa Younghoon karena lelaki itu sudah bersikap tidak sopan pada Jisoo. Lia tidak suka melihat ada orang yang tidak bisa menghormati keluarganya.

Adore You Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang