[ Peringatan : Mungkin akan membosankan selama membaca bab ini yang berjumlah hampir 8000 kata ]
“Memang benar salah satu syaratnya adalah gadis sehat tanpa cacat.” Hinata memulai.
“Dan menyangkut kondisi kaki Karin, Karin seharusnya tidak terpilih tetapi setiap gadis berusia 12 sampai 20 tahun harus tetap ikut berkumpul bagaimana pun kondisi yang dimiliki.”
“Karin memiliki kelainan pada tulang kaki kanannya sejak lahir sehingga membuatnya tidak seimbang atau pincang ketika berjalan.”
“Para warga bersyukur jika mereka melahirkan seorang bayi perempuan dengan cacat atau kelainan karena tahu kondisi tersebut tidak akan menjadi pilihan si pria roh jahat itu meski saat acara pemilihan anak-anak dan gadis-gadis itu harus tetap berkumpul.”
“Sebelumnya tidak ada anak atau gadis yang berkelainan yang terpilih tapi kali ini pada kasus Karin berbeda.” Hinata menaikkan tatapannya pada manik kelam Sasuke, memiliki maksud lain, yang ditatap balik Sasuke dengan sorot yang sama.
“Pada kasus Karin, Karin ikut ke dalam pemilihan dikondisinya yang sedang mengandung.”
“Dan sebelumnya, belum ada orang tua yang menyerahkan anak gadis mereka dalam keadaan berbadan dua atau dalam kondisi hamil karena para orang tua sangat menjaga dan merawat anak gadis mereka dengan sangat hati-hati agar tidak berdampak pada keluarga dan desa mereka. Mereka menjauhkan anak gadis mereka dari anak laki-laki dan pemuda seumuran. Dan jika pemilihan telah terjadi, baru para orang tua bisa membebaskan anak gadis mereka berdekatan dengan anak laki-laki sebelum pemilihan kembali dilakukan saat roh jahat ini memberi sinyal pada ketua desa.”
“Wanita yang hamil, membawa nyawa lain di tubuhnya. Dan roh jahat ini menunjuk Karin karena mengetahui Karin tengah mengandung, yang mana energi kehidupannya lebih banyak dari yang biasa, ditambah adanya kehidupan suci di dalam perut Karin meski Karin tidak sesuai dengan syarat yang ditentukan.”
“Karin pun tidak mengatakan pada siapa pun tentang kehamilannya kecuali pada kekasihnya yang akan menikahinya, dan Naruto yang sudah mengetahuinya malam itu, dan tidak memberitahu orang lain karena tidak ingin dianggap aib. Desa Konoha memiliki sistem menikah terlebih dahulu lalu memiliki seorang anak. Dan sebelumnya juga Karin telah yakin bahwa dirinya tidak akan terpilih mengingat kondisi kakinya yang tak sesuai syarat.”
“Kau mau melanjutkan?” Tanya Hinata, menyadarkan Sasuke yang memaki dalam benak makhluk sialan itu. Sasuke hanya mengangguk sebagai respons. Dan menutup lagi matanya.
“Karin, kau harus ikut kami.”
Empat orang wanita dewasa, termasuk Kushina, yang merupakan kelompok yang biasa mengurus pernikahan itu datang dan membawa Karin yang tidak memiliki pilihan dengan ikut mereka di mana Naruto menangis ditahan Nagato agar tidak mengejar Karin yang datang bersama kelompok itu saat mereka mencari Karin yang melarikan diri setelah pemilihan selesai.
Melihat tangisan Naruto di ingatan yang diperlihatkan Hinata membuat Sasuke terenyuh sakit mengingat kejadian malam lalu di mana dirinya membuat Naruto menangis dan menumpahkan kesalahan yang bukan dilakukan Naruto. Sasuke ingin segera pulang dan bertemu Naruto lalu meminta maafnya.
Gadis pilihan akan diamankan di suatu gubuk khusus di dekat pinggir hutan untuk persiapan pernikahan yang akan dilaksanakan setiap seminggu setelah pemilihan. Dan selama seminggu itu tidak ada anggota keluarga atau teman yang diizinkan mengunjungi atau melihat si gadis karena untuk pensterilan.
Hanya kelompok pengurus yang diizinkan melihat dan berada di dekat si gadis pilihan.
Naruto meremas-remas jarinya resah di balik jendela rumahnya dan ibunya menunggu ibunya pulang ke rumah di saat ibunya itu salah satu pengurus yang mana saat setelah pemilihan akan jarang pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M AT 9 PM [ SasuNaru ] ✓
FanfictionSasuke patah hati untuk pertama kalinya ketika ibunya, Uchiha Mikoto, meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal. Sasuke stres berat karena duka yang mendalam. Ibunya adalah segalanya baginya, dunianya, hidupnya, napasnya. Maka ayahnya, Uchiha Fugak...